Dalam persidangan kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) hasil judi online yang melibatkan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), terungkap bahwa terdakwa Darmawati mengaku telah kehilangan kontak dengan suaminya, Muhrijan alias Agus, saat pertama kali diperiksa penyidik Polda Metro Jaya.
Fikri Lazuardi, seorang penyidik Polda Metro Jaya, memberikan kesaksiannya. Ia menjelaskan bahwa pada 3 November 2024, saat mengunjungi rumah kontrakan Darmawati—awalnya untuk mencari Muhrijan—Darmawati menyatakan sudah lama tidak berkomunikasi dengan suaminya.
“Saat bertemu Ibu Darmawati, beliau mengatakan sudah kehilangan kontak dengan suaminya sejak 31 Oktober 2024,” ujar Fikri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2025).
Fikri kemudian membawa Darmawati dan putrinya yang berusia 18 tahun ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan. Darmawati dibebaskan sehari kemudian.
“Ibu Darmawati tetap menyatakan kehilangan kontak. Beliau memberikan nomor telepon Muhrijan, namun menjelaskan sudah tidak berkomunikasi lagi. Pada tanggal 9 (Mei) kami membawa Darmawati, dan pada tanggal 10 menetapkan beliau sebagai tersangka,” jelas Fikri.
Darmawati, istri Muhrijan, dalam dakwaan disebutkan sebagai utusan direktur Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Penyelidikan terhadap Muhrijan bermula dari patroli siber yang menemukan sebuah situs judi online. Penyidik kemudian menangkap dua orang, Ana dan Budiman, di Sumatera Utara pada Oktober 2024.
“Muhrijan berperan sebagai koordinator. Oknum anggota Komdigi bertindak sebagai perantara komunikasi antara situs tersebut dan Komdigi,” ungkap Fikri.
- Projo: Budi Arie Tidak Tahu Soal Pembagian Sogokan Situs Judol
- Budi Arie Bantah Terima Uang Judol: Itu Narasi Jahat
- Budi Arie Disebut di Dakwaan Kasus Pengamanan Situs Judol