Temuan Studi Harvard: Indonesia Negara Terkembang Tercepat di Antara 22 Negara

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 23 Mei 2025 - 12:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Sebuah studi global terkini dari Universitas Harvard dan Universitas Baylor memberikan temuan menarik: kehidupan yang bermakna dan sejahtera tidak selalu bergantung pada kekayaan suatu negara.

Berdasarkan laporan Fortune, temuan ini berasal dari analisis data Gallup yang meliputi survei terhadap lebih dari 200.000 responden di 22 negara selama lima tahun.

Flourishing index, yang digunakan dalam studi ini, mengukur berbagai aspek kesejahteraan, meliputi kebahagiaan, kepuasan hidup, kesehatan fisik dan mental, rasa memiliki tujuan hidup, karakter dan nilai-nilai moral, serta kualitas hubungan sosial.

1. Indonesia bukti negara maju bukan syarat untuk berkembang

Indonesia mencatat skor flourishing tertinggi di antara 22 negara yang diteliti, melampaui negara-negara seperti Israel, Filipina, dan Meksiko.

Para peneliti menulis, “Meskipun banyak negara maju melaporkan tingkat keamanan finansial dan kepuasan hidup yang lebih tinggi, negara-negara tersebut justru kurang berkembang dalam aspek lain, seperti makna hidup, perilaku prososial, dan kualitas hubungan sosial.”

Studi ini menemukan bahwa 75 persen responden di Indonesia secara rutin berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan mingguan, yang dianggap sebagai faktor penting dalam memperkuat ikatan sosial masyarakat.

Baca Juga :  Pramono Kaget: Program Pemutihan Ijazah, Ribuan Belum Ditebus!

Peneliti juga menyinggung persepsi umum yang kerap menempatkan Indonesia di bawah Jepang dalam konteks pembangunan internasional, terutama karena statusnya sebagai negara berpenghasilan menengah.

“Hal ini memang benar sampai batas tertentu, tetapi studi kami menunjukkan bahwa fokus pada pertumbuhan ekonomi hanyalah sebagian dari gambaran yang lebih besar,” tulis para peneliti.

Negara Berkembang Dibayangi Ancaman Krisis Utang

Negara Berkembang Dibayangi Ancaman Krisis Utang

2. Makna hidup tak bergantung pada tingkat kekayaan negara

Berbeda dengan World Happiness Report yang lebih fokus pada persepsi individu terhadap kehidupan ideal, studi ini memperluas cakupan dengan memasukkan aspek lingkungan sosial yang mendukung kehidupan tersebut.

Para peneliti menjelaskan bahwa meskipun flourishing seringkali disamakan dengan well-being, flourishing mempertimbangkan dimensi lingkungan yang mendukung pertumbuhan individu. Studi ini menunjukkan bahwa tingkat kekayaan suatu negara bukanlah faktor utama dalam menentukan persepsi warga mengenai kualitas hidup yang menyeluruh.

Penulis studi menekankan bahwa mereka tidak menyimpulkan adanya hubungan sebab-akibat antara Produk Domestik Bruto (PDB) dan penurunan makna hidup. Mereka menegaskan bahwa tujuan ideal suatu masyarakat adalah keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan kedalaman makna hidup, dan tantangannya terletak pada bagaimana mencapai keseimbangan tersebut.

Baca Juga :  Gibran Umumkan: Kurikulum AI untuk SMP-SMA Dimulai Tahun Depan!

“Tujuan ideal sebuah masyarakat adalah memiliki tingkat pembangunan ekonomi yang tinggi dan sekaligus tingkat makna hidup yang tinggi; pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana mencapainya,” tulis para peneliti.

3. Generasi muda alami penurunan tingkat flourishing

Studi ini juga menemukan perubahan pola dalam kurva kebahagiaan yang selama ini dikenal berbentuk U—kepuasan hidup cenderung tinggi di usia muda, menurun di usia paruh baya, lalu meningkat kembali di usia tua. Namun, pola ini tampaknya mulai memudar.

Responden berusia 18 hingga 29 tahun menunjukkan tingkat perkembangan yang lebih rendah dari yang diperkirakan. Penelitian sebelumnya mengaitkan penurunan ini dengan beberapa faktor seperti isolasi sosial, tekanan keuangan, ketidakstabilan situasi sosial-politik, dan krisis makna hidup.

Berita Terkait

Guru Depok Lecehkan Siswi: Sanksi SP2 Diberikan!
Pendaftaran SPMB Jakarta SD-SMA 2025: Cek Syarat Lengkapnya Disini!
Sekolah Rakyat Siap Dibuka: 63 Lokasi Targetkan Juli 2025
Panduan Lengkap Pendaftaran SPMB Jakarta 2025: Syarat & Cara Daftar
Miris! Tawuran Pelajar SD Cilangkap, Disdik Depok Akui Kelalaian Pengawasan
Depok Bangun Rumah Didik ABK di Lahan SDN Pocin 1
Pemkot Depok Tingkatkan Layanan Disabilitas: Rekrut Tenaga Ahli dan Psikolog
Penahanan Mahasiswi ITB Ditangguhkan: Kampus Teruskan Pembinaan Disiplin

Berita Terkait

Jumat, 23 Mei 2025 - 12:12 WIB

Temuan Studi Harvard: Indonesia Negara Terkembang Tercepat di Antara 22 Negara

Jumat, 23 Mei 2025 - 04:17 WIB

Guru Depok Lecehkan Siswi: Sanksi SP2 Diberikan!

Rabu, 21 Mei 2025 - 12:53 WIB

Pendaftaran SPMB Jakarta SD-SMA 2025: Cek Syarat Lengkapnya Disini!

Senin, 19 Mei 2025 - 17:40 WIB

Sekolah Rakyat Siap Dibuka: 63 Lokasi Targetkan Juli 2025

Sabtu, 17 Mei 2025 - 21:47 WIB

Panduan Lengkap Pendaftaran SPMB Jakarta 2025: Syarat & Cara Daftar

Berita Terbaru

politics

Prabowo Kantongi Nama Calon Dubes RI untuk Amerika Serikat

Jumat, 23 Mei 2025 - 18:36 WIB

politics

Letjen Djaka Budi Utama Pensiun Dini: Penjelasan Resmi TNI

Jumat, 23 Mei 2025 - 18:12 WIB

finance

RUPST PPRE: Laba Ditahan, Dividen Tahun Buku 2024 Ditiadakan

Jumat, 23 Mei 2025 - 18:08 WIB

Family And Relationships

Hailey Bieber: Proses Melahirkan Penuh Tantangan, Induksi dan Perdarahan

Jumat, 23 Mei 2025 - 18:00 WIB