Telkom Indonesia Kehilangan Pelanggan, Analis Ungkap Penyebabnya!

Avatar photo

- Penulis

Senin, 12 Mei 2025 - 13:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – JAKARTA. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengalami dinamika dalam jumlah pelanggan nirkabelnya selama kuartal pertama tahun ini. Kendati demikian, keunggulan jaringan yang dimiliki Telkom diyakini memiliki potensi kuat untuk mempertahankan performa keuangan perusahaan hingga pengujung tahun.

Pada triwulan I 2025, TLKM mencatatkan penurunan jumlah pelanggan nirkabel sekitar 578 ribu, yang setara dengan penurunan sebesar 0,4% secara kuartalan (qoq).

Selaras dengan hal tersebut, pendapatan rata-rata per pengguna atau Average Revenue Per User (ARPU) nirkabel juga menunjukkan penurunan sebesar 3,6% secara qoq. Akibatnya, ARPU perseroan secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 4% secara qoq.

Hal ini menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kinerja perseroan pada kuartal I 2025. TLKM mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 2,1% secara tahunan (yoy), menjadi Rp 36,64 triliun. Laba bersih perusahaan juga mengalami penurunan sebesar 4% secara yoy, menjadi Rp 5,81 triliun.

Intip Rekomendasi dan Prospek IHSG di Minggu Ini, Pasar Libur di Awal Pekan

Analis J.P. Morgan, Ranjan Sharma, berpendapat bahwa penurunan kinerja di awal tahun ini berpotensi menjadi katalis negatif bagi kinerja perusahaan secara keseluruhan pada tahun ini.

“Namun demikian, optimalisasi biaya berpotensi mendorong peningkatan laba di tahun 2025, terutama jika terjadi perbaikan harga di industri,” ungkap Ranjan dalam risetnya pada 2 Mei 2025.

Lebih lanjut, Ranjan menyampaikan optimisme bahwa TLKM memiliki peluang untuk meningkatkan pangsa pasarnya. Hal ini didasarkan pada keunggulan yang ditawarkan perseroan dari sisi jaringan.

Menurut Ranjan, jika perusahaan berhasil meningkatkan pangsa pasarnya, maka bukan tidak mungkin risiko penurunan pendapatan dan laba pada tahun ini dapat ditekan.

Selain itu, terdapat pula peluang dari konsolidasi industri. Merger antara XL dan Smartfren pada bulan April lalu berpotensi mempersempit peta persaingan di industri telekomunikasi.

Namun, Ranjan mengingatkan bahwa persaingan paket data yang semakin ketat berpotensi menekan kinerja TLKM. Dalam konteks ini, meskipun Ranjan meyakini bahwa TLKM secara fundamental tetap lebih unggul dibandingkan para pesaingnya, risiko penurunan kinerja akibat persaingan harga tetap terbuka.

Oleh karena itu, Ranjan memberikan rating netral untuk saham TLKM, dengan target harga hingga akhir tahun berada di level Rp 2.840 per saham.

Saham Blue Chip Ini Akan Bayar Dividen Jumbo, Total Rp 12,46 T, Saatnya Beli / Jual?

Berita Terkait

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?
Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?
Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!
Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung
Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil
BSU 2025: Rp600 Ribu Cair! Cek Syarat, Jadwal, dan Caranya
Saham Libur! BEI Tutup Hari Ini, Cuti Bersama Proklamasi
Dasco Usul: Tantiem Pejabat BUMN Dihapus, Hemat Negara Rp 18 Triliun!

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 05:44 WIB

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?

Minggu, 24 Agustus 2025 - 08:36 WIB

Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 11:23 WIB

Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!

Jumat, 22 Agustus 2025 - 16:01 WIB

Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung

Jumat, 22 Agustus 2025 - 13:41 WIB

Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Jurnalis Antara Dianiaya Polisi Saat Liput Demo DPR!

Senin, 25 Agu 2025 - 21:08 WIB