Tarif Trump: Analisis Mari Elka Pangestu, Tetap Tenang Hadapi Dampaknya

- Penulis

Minggu, 13 April 2025 - 15:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Mari Elka Pangestu, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), mengimbau seluruh pihak, terutama pemerintah, untuk tetap tenang dalam menghadapi potensi tarif resiprokal yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Indonesia termasuk dalam daftar 185 negara yang berpotensi terkena dampak tarif pajak impor baru dari kebijakan Presiden Trump. Saat ini, Indonesia menghadapi potensi tarif impor dari AS sebesar 32 persen, yang sementara ditangguhkan selama 90 hari oleh pihak AS.

“Langkah apa yang sebaiknya kita ambil? Tentu, situasinya menimbulkan kebingungan. Oleh karena itu, don’t panic, be calm. Kita semua masih berusaha memahami apa sebenarnya yang diinginkan oleh Presiden Trump,” ujar Mari Elka dalam Diskusi Strategis Geopolitik, Keamanan, dan Ekonomi Global yang diselenggarakan oleh The Yudhoyono Institute (TYI) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada hari Minggu (13/4/2025).

AHY: Kebijakan Tarif Trump Berpotensi Ganggu Stabilitas Keamanan Dunia

AHY: Kebijakan Tarif Trump Berpotensi Ganggu Stabilitas Keamanan Dunia

1. Dunia hadapi ancaman pertumbuhan ekonomi lebih rendah

Baca Juga :  Setahun Film Dirty Vote: Ungkap Berbagai Pola Kecurangan Pemilu 2024

Kendati demikian, Mari Elka menekankan bahwa Indonesia, dan juga dunia secara global, menghadapi risiko pertumbuhan ekonomi yang melambat akibat kebijakan tarif dari Trump.

Selain itu, kemungkinan terjadinya resesi ekonomi juga semakin meningkat seiring dengan kebijakan yang dianggap sewenang-wenang oleh Trump.

“Kita berpotensi menghadapi much lower growth, maybe a recession, and certainly increase uncertainty in the economic policy as well as especially in trade policy. Untuk Indonesia, all the models are showing relatively low, dampaknya diperkirakan sekitar 0,3 hingga 0,5 persen terhadap pertumbuhan ekonomi kita,” jelas Mari Elka.

2. Indonesia harus bisa berhadapan dengan AS

Mengingat ketidakpastian yang ada dan masih banyaknya negara yang berusaha menginterpretasikan maksud dan tujuan Trump, Mari Elka menyarankan agar Indonesia mengambil langkah-langkah solusi jangka pendek.

Salah satu strateginya adalah dengan membangun kemitraan yang seimbang dengan dua kekuatan besar dunia saat ini, yaitu AS dan China, meskipun dampak tarif Trump terhadap Indonesia diperkirakan tidak separah yang dibayangkan.

Baca Juga :  Prabowo Kirim Jokowi ke Vatikan: Berbagai Reaksi Publik Muncul

“Karena kita juga masih menebak-nebak, apakah pause (penundaan) ini bersifat permanen atau tidak, kemudian sudah ada exception (pengecualian) untuk electronic goods, dan lain sebagainya. Jadi, sangat sulit untuk diprediksi secara pasti. Namun, perkiraan kami, dampaknya mungkin tidak seburuk simulasi model-model yang ada. Walaupun demikian, kita tetap perlu melakukan antisipasi,” urai Mari Elka.

3. Trump tunda kenaikan tarif resiprokal

Sebelumnya dilaporkan bahwa Trump telah mengumumkan penundaan penerapan tarif resiprokal selama 90 hari untuk sebagian besar negara, dengan pengurangan tarif menjadi 10 persen selama periode tersebut.

Akan tetapi, China menjadi pengecualian, di mana tarif impor dinaikkan hingga 125 persen. Keputusan ini diambil setelah lebih dari 75 negara menghubungi perwakilan AS untuk bernegosiasi mencari solusi terkait isu perdagangan dan tarif.

Trump menyatakan bahwa langkah ini diharapkan dapat mendorong China untuk menyadari bahwa praktik perdagangan yang dianggap merugikan AS dan negara-negara lain tidak dapat diterima lagi.

Berita Terkait

Aksi May Day 2025: Ribuan Buruh Padati Monas Merayakan Hari Buruh
Menhan Sjafrie Tegaskan: UU TNI Final, Tidak Ada Revisi
Jenderal Soeharto: Layakkah Jadi Pahlawan Nasional Tahun Ini?
Mensesneg Ungkap Prabowo Berpeluang Tolak Pengunduran Diri Hasan Nasbi
Sejarah Hari Buruh Nasional: Dari Soekarno hingga Era Reformasi
KPK Ancam Jemput Paksa Dua Anggota DPR Terkait Kasus Dana CSR BI
Mutasi TNI Terbaru: Panglima Agus Subiyanto Rombak 237 Jabatan Strategis
Hasan Nasbi Mundur dari PCO: Komunikasi Prabowo Jadi Sorotan Utama?

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 10:03 WIB

Aksi May Day 2025: Ribuan Buruh Padati Monas Merayakan Hari Buruh

Kamis, 1 Mei 2025 - 08:56 WIB

Menhan Sjafrie Tegaskan: UU TNI Final, Tidak Ada Revisi

Kamis, 1 Mei 2025 - 07:28 WIB

Jenderal Soeharto: Layakkah Jadi Pahlawan Nasional Tahun Ini?

Kamis, 1 Mei 2025 - 07:16 WIB

Mensesneg Ungkap Prabowo Berpeluang Tolak Pengunduran Diri Hasan Nasbi

Kamis, 1 Mei 2025 - 06:47 WIB

Sejarah Hari Buruh Nasional: Dari Soekarno hingga Era Reformasi

Berita Terbaru

sports

Barcelona vs Inter Milan: Hujan Gol, Skor Imbang 6-6!

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:11 WIB