Pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier pada 7 Mei lalu menuai sorotan besar dari netizen di media sosial. Sebagian besar netizen ikut berbahagia dan bersyukur karena Luna akhirnya menemukan pelabuhan terakhirnya.
Akan tetapi, prosesi ijab kabul Maxime juga menuai polemik. Sebab, saat melakukannya, bintang film Gundik tersebut terlihat sedikit berjeda, sehingga orang-orang menilai prosesi ijab kabul tersebut tidak sah.
“Katanya kalau ijab kabul enggak boleh ada jeda. Tapi kami cari tahu jedanya apa sih? Jeda dia makan dan minum dulu kah? Atau jeda dia bengong, itu juga ada perdebatan,” kata Luna Maya dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (17/5).
Luna mengapresiasi beberapa pemuka agama yang menjelaskan secara detail bahwa pernikahannya dan Maxime tetap sah, meskipun ada sedikit jeda saat Maxime melakukan kabul.
“Lalu diklarifikasi oleh pemuka agama yang kompeten, dan menurut aku itu sudah menjawab, bahwa itu jedanya normal untuk orang yang melakukan ijab kabul, wajar orang tegang. Toh, cuma sepersekian detik,” tutur Luna.
Penjelasan Luna Maya Soal Pengucapan Janji Ala Eropa
Di hari kedua resepsi, Luna dan Maxime menjalani momen pengucapan janji. Di momen itu, Edric Tjandra dan Ayu Dewi bertindak sebagai officiator.
Luna menjelaskan bahwa itu adalah prosesi pernikahan informal yang kerap diterapkan di negara-negara Eropa. Mereka menjalani tradisi tersebut karena keduanya memiliki darah Eropa.
“Officiater itu bukan pendeta. Gara-gara kita ucap janji, banyak yang bilang beda agama. Enggak ada beda agama. Satu agama, cuma bentuk pertukaran perjanjian. Jadi mau angkat sisi Eropa kita,” jelas Luna.
“Hari pertama itu Indonesia, Jawa, itu yang official. Jadi hari pertama akad secara Islam, makanan Indonesia. Hari kedua baru sisi Eropa Max dan aku yang Eropa itu diangkat,” lanjutnya.