Taman Kehati Sawerigading Wallacea: Bukti Nyata Komitmen PT Vale Indonesia Lestarikan Alam

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 14 Mei 2025 - 01:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pandangan umum seringkali mengasosiasikan area pertambangan dengan lanskap yang kering, tandus, dan panas. Meskipun persepsi ini tidak sepenuhnya keliru, perusahaan pertambangan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan aktif berupaya untuk mengubah citra tersebut. Salah satu contohnya adalah PT Vale Indonesia, perusahaan tambang nikel terkemuka di Indonesia, yang berkomitmen untuk menyediakan lahan hijau yang menyegarkan, sekaligus mendukung kelestarian keanekaragaman hayati (kehati). 

Mari mengenal lebih dekat Taman Kehati Sawerigading Wallacea, sebuah pusat wisata ilmu pengetahuan yang menawarkan sarana pembelajaran di alam terbuka dan menjadi destinasi rekreasi yang dipersembahkan oleh PT Vale Indonesia. Nama Sawerigading diambil dari tokoh dalam epos La Galigo, yaitu cucu Batara Guru. Sementara itu, Wallacea merujuk pada garis imajiner yang membatasi wilayah dengan keanekaragaman hayati unik di Indonesia bagian timur. Lantas, apa saja yang menarik dari taman yang terletak di Luwu Timur, Sulawesi Selatan ini? Mari kita telusuri!

1. Persemaian modern

Sebelum bertransformasi menjadi Taman Kehati Sawerigading Wallacea yang kita kenal sekarang, PT Vale Indonesia telah mendedikasikan lahan seluas 71,8 hektare ini sebagai pusat persemaian modern. Dari total luas tersebut, 2,5 hektare dialokasikan untuk area persemaian. Pada tahun 2023, persemaian ini mampu menghasilkan 700 ribu bibit tanaman setiap tahunnya. Bayangkan dampak positifnya jika ratusan ribu bibit ini dapat tumbuh dan berkembang dengan baik selama bertahun-tahun. Tentu lingkungan kita akan menjadi jauh lebih hijau dan asri, bukan?

2. Penangkaran rusa lokal

Penangkaran rusa lokal ini merupakan bagian integral dari area konservasi. Rusa-rusa lokal (Cervus timorensis) yang dipelihara di sini mendapatkan asupan makanan berkualitas tinggi. Pakan rusa secara khusus diperoleh dari area persemaian untuk memastikan kealamian dan kesesuaian dengan habitat asli mereka. 

Baca Juga :  PGI: Harapan Paus Leo XIV Teruskan Ajaran Fransiskus untuk Perdamaian

Sebagai bagian dari praktik baiknya, rusa-rusa yang telah dipelihara di penangkaran PT Vale Indonesia secara berkala diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Selanjutnya, rusa-rusa ini akan dilepasliarkan dan disebar ke berbagai tempat penangkaran lainnya di Sulawesi. Pada tahun 2023, sebanyak 10 dari 28 ekor rusa telah diserahkan kepada BKSDA. Berdasarkan Laporan Keberlanjutan PT Vale Indonesia 2024, tercatat sebanyak 22 ekor rusa yang saat ini sedang dikonservasi.

3. Taman kupu-kupu

Salah satu daya tarik utama taman ini adalah keberadaan kubah kupu-kupu. Di sinilah berbagai jenis kupu-kupu endemik dikembangbiakkan dan dilestarikan. Salah satu spesies yang menjadi fokus perhatian adalah kupu-kupu bidadari (Cethosia myrina) yang mempesona.

3 Langkah Nyata PT Vale Indonesia untuk Bumi yang Lebih Hijau

3 Langkah Nyata PT Vale Indonesia untuk Bumi yang Lebih Hijau

4. Arboretum

Sesuai dengan definisinya dalam KBBI, arboretum merupakan area khusus yang didedikasikan untuk penanaman dan pengembangan berbagai jenis pohon, dengan tujuan penelitian dan pendidikan. Sebagai wujud komitmen dan tanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan, arboretum PT Vale Indonesia mengoleksi berbagai jenis pohon lokal yang berasal dari area konsesi atau hutan yang terkena dampak penambangan. Hal ini membuktikan bahwa perlindungan lingkungan dan keanekaragaman hayati merupakan prioritas utama perusahaan. 

Pada tahun 2023, tercatat sebanyak 74 jenis tanaman lokal dan endemik yang dilestarikan di arboretum ini. Salah satu contohnya adalah pohon dengen. Pada tahun 2024, PT Vale Indonesia berhasil menanam kembali sebanyak 67.903 pohon tanaman lokal di area rehabilitasi tambang seluas 62 hektare. Jenis-jenis pohon yang ditanam kembali meliputi dengen, bitti, nyatoh, mata kucing, dan betau.

Baca Juga :  Liburan Seru: 5 Kegiatan Asyik Dekat Metropolitan Museum

5. Taman Tambang

Di dalam Taman Tambang, pengunjung dapat melihat berbagai koleksi alat berat yang digunakan dalam kegiatan pertambangan. Beberapa di antaranya adalah mobile grader, front shovel, haul master, telehandler, dan dump truck. Semua alat yang dipamerkan adalah alat berat yang secara khusus digunakan dalam proses penambangan bijih nikel. Penting untuk diingat bahwa pengunjung dilarang mengambil atau merusak komponen dari alat-alat berat tersebut.

6. Showcase area

Jika Taman Tambang menampilkan koleksi alat berat yang digunakan untuk menambang bijih nikel, showcase area hadir untuk memamerkan koleksi batuan yang menjadi pembentuk nikel. Area ini didesain menyerupai plaza, sehingga pengunjung dapat dengan leluasa menjelajahi dan berfoto. Pengunjung dapat melihat berbagai jenis produk sampling (slag) dan batuan bahan dasar pembentuk mineral nikel yang merupakan hasil produksi PT Vale Indonesia.

Hasil konservasi hewan dan tanaman di taman ini, yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada bulan Maret 2023, tidak hanya dimanfaatkan di area PT Vale Indonesia saja, tetapi juga didistribusikan ke berbagai daerah di sekitar Sulawesi. Semangat #MenebarKebaikan yang diusung oleh PT Vale Indonesia ini patut didukung dan dijadikan contoh agar kebaikan-kebaikan lainnya dapat terus tumbuh. Ingatlah, tidak ada kebaikan yang dapat tumbuh jika tidak dimulai dari diri sendiri, #StartsWithMe!

3 Langkah PT Vale Indonesia Kurangi Emisi

3 Langkah PT Vale Indonesia Kurangi Emisi

Berita Terkait

Ferrari: Simbol Protes Anti-Pemerintah yang Kontroversial di Serbia?
Eddie Marzuki Nalapraya: Kisah Bapak Pencak Silat Dunia yang Menginspirasi
Membongkar Jejak Digital Paus Leo XIV: Fakta Tersembunyi!
Inspirasi Santo Agustinus: Pengaruhnya pada Kepemimpinan Paus Leo XIV
Paus Leo XIV: Prediksi Masa Depan Gereja Katolik?
Rayakan Waisak 2025: 10 Destinasi Wisata Buddhis Terbaik di Indonesia
Robert Prevost Beberkan Kisah Dibalik Pemilihan Nama Paus Leo XIV
Penyakit Langka di Brasil: Pernikahan Sepupu Jadi Faktor Utama?

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 06:19 WIB

Ferrari: Simbol Protes Anti-Pemerintah yang Kontroversial di Serbia?

Rabu, 14 Mei 2025 - 01:27 WIB

Taman Kehati Sawerigading Wallacea: Bukti Nyata Komitmen PT Vale Indonesia Lestarikan Alam

Selasa, 13 Mei 2025 - 19:03 WIB

Eddie Marzuki Nalapraya: Kisah Bapak Pencak Silat Dunia yang Menginspirasi

Senin, 12 Mei 2025 - 01:20 WIB

Membongkar Jejak Digital Paus Leo XIV: Fakta Tersembunyi!

Minggu, 11 Mei 2025 - 15:55 WIB

Inspirasi Santo Agustinus: Pengaruhnya pada Kepemimpinan Paus Leo XIV

Berita Terbaru

Society Culture And History

Ferrari: Simbol Protes Anti-Pemerintah yang Kontroversial di Serbia?

Rabu, 14 Mei 2025 - 06:19 WIB

politics

Prabowo Subianto Berduka, Melayat Almarhum Eddie Nalapraya

Rabu, 14 Mei 2025 - 04:51 WIB

technology

Samsung Galaxy S24 FE vs POCO F7 Pro: Mana Lebih Unggul?

Rabu, 14 Mei 2025 - 04:43 WIB

Public Safety And Emergencies

Hujan Deras Landa Tangerang, Beberapa Wilayah Terendam Banjir!

Rabu, 14 Mei 2025 - 03:35 WIB