Ragamutama.com Suporter timnas dianiaya 4 pria usai menonton laga final Piala AFF U-23 Indonesia-Vietnam. Ternyata hal ini yang jadi pemicu insiden penganiayaan terjadi.
Seorang suporter tim nasional Indonesia berinisial FYF menjadi korban penganiayaan brutal oleh empat pria tak dikenal setelah menyaksikan pertandingan final Piala AFF U-23 antara Indonesia dan Vietnam. Peristiwa nahas ini terjadi pada Selasa malam, 29 Juli 2025, di kawasan Patung Bung Karno, pintu 6 Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat.
Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Budi Prasetya, menjelaskan bahwa FYF saat itu sedang menunggu bus bersama rekan-rekannya dari kelompok Ultras Garuda. Tiba-tiba, ia diserang oleh empat pelaku yang berhasil diidentifikasi sebagai BA (34), IK (34), YIA (31), dan MH (31). Mereka berasal dari kelompok suporter Curva Sud Garuda. Korban dipukul, diseret, dan ditendang ke arah kerumunan, meskipun ia sama sekali tidak melakukan perlawanan.
Motif di balik insiden penganiayaan suporter timnas ini terungkap setelah penyelidikan polisi. AKBP Budi Prasetya menyebutkan bahwa pemicu utama penyerangan adalah pencopotan spanduk milik kelompok pelaku di dalam stadion. Spanduk tersebut dianggap tidak memenuhi standar dan aturan yang berlaku karena belum didaftarkan serta tidak mendapatkan izin dari panitia penyelenggara pertandingan.
PSSI sendiri telah menetapkan aturan bahwa setiap alat visual, termasuk spanduk atau alat musik, harus melalui proses pendaftaran dan persetujuan dari otoritas pertandingan internasional seperti FIFA atau AFC. Merasa tidak terima dengan pencopotan spanduk tersebut, para pelaku kemudian mencari dan melakukan provokasi terhadap FYF yang berujung pada kekerasan fisik.
Akibat penganiayaan tersebut, korban FYF dikabarkan mengalami luka serius akibat pukulan, tendangan, serta tusukan. Selain empat pelaku yang telah diamankan, polisi masih memburu satu pelaku lain yang berstatus buron dan telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), yang diduga merupakan pelaku penusukan. “Identitas pelaku sudah kami kantongi. Tim Satreskrim masih melakukan pengejaran,” ujar Budi.
Dari tangan para pelaku, polisi menyita sejumlah barang bukti penting, termasuk jaket biru dongker, topi, celana pendek bermotif loreng, tiga unit ponsel, dan hasil visum korban dari RS Polri. Kasus suporter timnas dianiaya ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian.
AKBP Budi Prasetya juga menekankan pentingnya menjaga sportivitas, khususnya bagi para suporter Timnas Indonesia. “Kita semua mendukung Timnas. Jaga kenyamanan penonton lain agar pertandingan bisa berjalan dengan baik, dengan hasil yang baik, dan semua suporter nyaman berada di stadion,” pesannya. Atas perbuatannya, keempat tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang kekerasan bersama-sama terhadap orang, dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun enam bulan penjara.
