NEW YORK, RAGAMUTAMA.COM – James Gunn akhirnya menjawab kekhawatiran penggemar mengenai tampilan Man of Steel versi David Corenswet yang tampak “lemah” dalam berbagai cuplikan dan trailer yang beredar sebelum rilis resmi.
Namun setelah film tayang, terbukti bahwa anggapan tersebut keliru — Superman tidak selemah yang terlihat, dan film ini dengan apik menjelaskan alasannya.
Cuplikan awal film memperlihatkan Superman tergeletak di salju, tubuhnya terluka dan berdarah. Adegan ini membuat sebagian penggemar curiga bahwa Corenswet’s Superman lebih lemah dibanding versi Henry Cavill di DCEU.
Namun, menurut sang sutradara James Gunn, hal itu bukanlah tanda kelemahan, melainkan bagian dari pendekatan baru terhadap karakter Superman.
“Superman kami memang berdarah, dan itu sesuatu yang baru. Tapi dia melawan kekuatan yang setara dan berlawanan. Ini bukan soal dia lebih lemah, tapi dia menemukan lawan sepadan,” ujar James Gunn dalam wawancara dengan ScreenRant.
Kiprah WNI Adien Dendra di Dunia Perfilman Hollywood, dari Lilo & Stitch hingga Superman
Corenswet memang menghadapi kekalahan pertamanya sebagai Superman, dan momen itu terjadi dalam pertarungan melawan Hammer of Boravia — sosok misterius yang kemudian terungkap sebagai Ultraman, kloning dari Superman itu sendiri.
Film mengungkap bahwa selama tiga tahun menjalankan misinya sebagai Superman, Clark Kent tak pernah kalah dalam pertarungan — hingga munculnya Hammer of Boravia. Sosok ini memiliki kekuatan yang meniru kemampuan Superman, termasuk heat vision, kekuatan super, dan ketahanan tubuh yang sama kuat.
Akhir cerita menjelaskan bahwa Hammer of Boravia adalah Ultraman, kloning dari Superman yang diciptakan dan dikendalikan oleh Lex Luthor. Bahkan saat bertarung, Luthor membisikkan strategi tempur lewat alat komunikasi di telinga Ultraman — strategi khusus yang dirancang untuk mengalahkan Superman.
“Satu-satunya musuh yang berhasil mengalahkan Superman dalam film ini… adalah dirinya sendiri,” tulis ringkasan film tersebut.
Metamorpho & Kryptonite: Satu-satunya Titik Lemah yang Tersisa
Selain Ultraman, satu-satunya momen lain ketika Superman terlihat lemah adalah saat Metamorpho mengubah tangannya menjadi Kryptonite — elemen yang menjadi kelemahan utama Superman. Namun film juga menjelaskan bahwa Kryptonite sudah tidak lagi ada di Bumi.
Lex hanya bisa menggunakan Kryptonite karena ia memaksa Metamorpho, sang pahlawan yang memiliki kemampuan transmutasi, untuk menciptakannya. Ia melakukannya dengan mengancam anak Metamorpho.
Pada akhir film, Lex Luthor dipenjara, Ultraman tersedot ke dalam lubang hitam, dan Metamorpho bergabung dengan Justice Gang, sehingga Kryptonite tidak lagi menjadi ancaman aktif bagi Superman.
Kenapa Henry Cavill Tak Lagi Jadi Superman? Ini Penjelasan Lengkap James Gunn
Superman Akan Semakin Kuat di Film DCU Berikutnya
Dengan dua ancaman utama telah disingkirkan, Superman versi David Corenswet kini dapat tampil dalam kekuatan penuhnya di film-film DCU mendatang. Tidak ada lagi Kryptonite di Bumi, dan tidak ada lagi kloning setara yang mampu menyamainya.
“Dengan semua hambatan itu disingkirkan, saya yakin Superman akan semakin kuat di masa depan,” tulis ulasan penonton pasca pemutaran film.
Film ini sekaligus menjadi fondasi awal DC Universe di bawah kendali James Gunn, memperkenalkan berbagai karakter baru seperti Lois Lane (Rachel Brosnahan), Lex Luthor (Nicholas Hoult), dan anggota Justice Gang seperti Metamorpho, Mister Terrific, dan Hawkgirl.
Superman 2025 disebut bukan hanya tentang menampilkan sisi fisik pahlawan super, tetapi juga kerentanannya — baik fisik maupun emosional — yang membuat karakternya terasa lebih manusiawi dan relevan dengan era baru DCU.