Ragamutama.com: Kegagalan Malaysia, yang kembali merasakan pahitnya dominasi Jepang di fase grup Sudirman Cup 2025, justru menyimpan potensi bahaya tersembunyi bagi Indonesia di babak perempat final.
Tersingkirnya Malaysia dari persaingan di Grup C Sudirman Cup 2025, menjadi salah satu kejutan pahit yang mewarnai hari terakhir babak penyisihan grup, Kamis (1/5/2025).
Tim Negeri Jiran mengalami kekalahan yang menyakitkan saat berhadapan dengan Jepang, padahal sempat memimpin dengan skor meyakinkan 2-0.
Kekalahan ini terasa semakin getir, mengingat status juara Grup C nyaris berada dalam genggaman Leong Jun Hao dan rekan-rekan setimnya.
Momen yang paling disesalkan adalah kekalahan di partai keempat, saat Aaron Chia/Soh Wooi Yik takluk di tangan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
Sudirman Cup 2025 – Indonesia Mendapatkan Keuntungan Sebagai Juara Grup Setelah China Tidak Termasuk Dalam Daftar Calon Lawan di Perempat Final
Pasangan yang dilatih Herry Iman Pierngadi ini sebenarnya hampir memastikan kemenangan Malaysia ketika unggul dengan match point 20-18 di gim ketiga.
Namun, serangkaian kesalahan kecil di area depan net yang dilakukan bergantian oleh Chia dan Soh, berakibat fatal dan menyebabkan kekalahan yang mengecewakan.
Setelah gagal merebut partai keempat, harapan Malaysia untuk menjadi juara Grup C semakin menipis, hingga akhirnya pupus setelah Pearly Tan/Thinaah Muralitharan juga mengalami kekalahan.
Malaysia akhirnya menyerah dengan skor akhir 2-3 dari Jepang.
Hasil ini semakin menenggelamkan tim Negeri Jiran di bawah bayang-bayang Jepang.
Mereka secara resmi memperpanjang rekor buruk dalam pertemuan dengan skuad Bird Japan selama 20 tahun terakhir di ajang Sudirman Cup.
Terakhir kali Malaysia meraih kemenangan atas Jepang adalah pada tahun 2005.
Chia/Soh menjadi pemain yang paling terpukul dalam pertandingan ini.
Beban berat berada di pundak mereka, apalagi performa mereka sedang menanjak setelah baru saja meraih gelar Juara Asia 2025.
Soh terlihat sangat kecewa di lapangan setelah melakukan beberapa kesalahan krusial secara bergantian.
“Kedua pasangan (Hoki/Kobayashi) bermain sangat bagus,” ujar Soh Wooi Yik dengan nada pasrah, seperti dikutip Bolasport dari BWF Badminton.
“Mereka sabar dan percaya diri karena telah mengalahkan kami beberapa kali dan mereka memiliki keunggulan mental,” imbuh Soh.
“Namun, kami sudah bermain cukup baik.”
“Kami kecewa karena tidak berhasil meraih poin, tetapi kami telah memberikan segalanya; hari ini bukan hari keberuntungan kami,” tandasnya.
Keputusan untuk menurunkan Chia/Soh melawan Hoki/Kobayashi, sementara Malaysia juga membawa Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, bisa dibilang sebagai langkah yang berani.
Pasalnya, Chia/Soh memiliki rekor head-to-head yang kurang baik saat menghadapi mantan juara dunia tersebut.
Dalam 10 pertemuan terakhir, peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo dan Paris ini hanya berhasil menang dua kali.
Sementara itu, Goh/Izzuddin memiliki rekor pertemuan yang lebih ketat.
Mereka menang dua kali dari tiga pertemuan atas Hoki/Kobayashi, termasuk pertemuan terakhir di Kejuaraan Asia 2025 di Ningbo, China.
Dengan status Malaysia sebagai runner-up Grup C, potensi mereka bertemu Indonesia di babak selanjutnya terbuka lebar.
Pertemuan dengan Malaysia justru bisa menjadi peringatan bagi skuad Merah Putih.
Malaysia memiliki pasangan ganda dengan peringkat yang lebih tinggi dari Indonesia di sektor ganda campuran, ganda putra, dan ganda putri.
Di antaranya adalah Chen Tang Jie/Toh Ee Wei, Chia/Soh, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, Man Wei Chong/Tee Kai Wun, hingga Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
Sudirman Cup 2025 – Cedera Daniel Marthin Menimbulkan Kekhawatiran Saat Fajar/Rian Sedang ‘Alergi’ Melawan Ganda Putra Malaysia