Ragamutama.com JAKARTA. Dalam iklim bisnis yang penuh tantangan, PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) berhasil merealisasikan target yang telah ditetapkan. Keberhasilan ini didorong oleh strategi diversifikasi yang diterapkan serta ketahanan model bisnis yang berfokus pada solusi dan layanan teknologi informasi sepanjang tahun 2024.
Harry Surjanto Hambali, Presiden Direktur ATIC, mengungkapkan bahwa pencapaian ini mengukuhkan kemampuan perusahaan dalam beradaptasi dengan cepat terhadap dinamika yang terjadi di industri. Hal ini sekaligus memperkuat lini bisnis utama yang berkelanjutan.
“Performa positif yang kami raih adalah wujud keberhasilan strategi inovasi dan diversifikasi perusahaan dalam merespons kebutuhan pasar, serta memperkuat keberlanjutan bisnis,” kata Harry, seperti yang disampaikan dalam rilis kepada Kontan.co.id, Kamis (8/5).
Pendapatan ATIC tercatat sebesar Rp 8,9 miliar, mengalami penurunan sebesar 12,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau year on year (yoy). Penurunan pendapatan ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah pelepasan kepemilikan Anabatic Technologies di Equine Global beserta anak perusahaannya pada tahun 2023. Saat itu, divestasi tersebut memberikan keuntungan yang signifikan.
Bursa Asia Menguat Selasa (15/4) Pagi, Ditopang Reli Saham Teknologi Wall Street
Namun, jika kontribusi dari Equine Group serta beberapa mitra bisnis yang berhenti beraktivitas tidak dimasukkan dalam perhitungan pendapatan tahun 2023, pendapatan inti ATIC pada tahun 2024 justru mengalami pertumbuhan sebesar 9,2%.
Dengan demikian, penurunan ini tidak memberikan dampak yang signifikan. ATIC mencatatkan laba bersih pada kuartal I 2025 sebesar Rp 43,2 miliar, melonjak 82,3% yoy.
Menjelang tahun 2025, ATIC memfokuskan diri pada penguatan lini bisnis utama, yaitu penyediaan solusi dan layanan teknologi informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pelanggan. Transformasi dari penawaran tradisional menuju solusi end-to-end digital terus dikembangkan untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan nilai bagi konsumen.
“Kami juga memperluas ceruk pasar dengan mengeksplorasi domain bisnis baru, termasuk layanan berbasis cloud, cybersecurity, serta penguatan kapabilitas digital melalui anak perusahaan KPSG Group dan CTI Group,” jelas Harry.
Dengan beban operasional yang semakin ringan dan efisiensi yang terus ditingkatkan, perusahaan berada dalam posisi yang stabil untuk menghadapi tahun 2025. “Operasional kami saat ini berada dalam kondisi yang sangat baik. Kami fokus pada agility atau kelincahan untuk mengembangkan bisnis lebih besar lagi,” pungkas Harry.