MILAN — Mantan juara dunia MotoGP, Casey Stoner, secara tegas menyatakan bahwa Marc Marquez kini menjadi masalah besar bagi semua pembalap di lintasan, termasuk bagi Francesco Bagnaia yang menghadapi kesulitan besar bersaing dengan rekan barunya di tim Ducati. Stoner menyoroti bahwa Marquez telah berhasil menemukan performa optimal pada motor Ducati, sebuah pencapaian yang saat ini belum mampu ditiru oleh pembalap lain.
“Saya pikir saat ini Marc menciptakan masalah yang sama bagi semua orang di paddock. Bukan hanya untuk Pecco,” ungkap Stoner kepada Sky Italia pada Senin (18/8/2025), menegaskan pandangannya.
Meski demikian, legenda MotoGP itu juga melihat dominasi Marquez sepanjang musim 2025 ini sebagai sebuah tantangan sekaligus peluang berharga untuk berkembang. Menurutnya, berada dalam satu garasi dengan pembalap sekaliber Marquez dapat menjadi pengalaman tak ternilai bagi Bagnaia. “Saya pikir ini juga bisa menjadi keuntungan bagi Pecco. Anda selalu belajar di saat-saat terburuk Anda,” kata Stoner. Ia menambahkan, “Jika dia bisa menyerap sebanyak mungkin informasi tahun ini, itu bisa berguna untuk musim depan.”
Musim ini, Marc Marquez memang menunjukkan dominasi yang luar biasa, tercatat memenangi 9 dari 13 balapan utama dan bahkan meraih 12 kemenangan beruntun, termasuk Sprint Race. Performa gemilang ini menempatkannya di puncak klasemen dengan keunggulan fantastis 142 poin.
Ironisnya, pesaing terdekat Marquez di klasemen bukanlah Francesco Bagnaia, melainkan adiknya sendiri, Alex Marquez, yang berkompetisi bersama Gresini Racing dengan motor Ducati GP24. Bagnaia sendiri tertinggal 55 poin dari Alex dan hanya berhasil meraih satu kemenangan musim ini, yaitu di Circuit of the Americas (COTA) saat Marquez terjatuh ketika sedang memimpin balapan.
Francesco Bagnaia, yang merupakan juara dunia MotoGP pada tahun 2023 dan 2024, memulai musim ini dengan ekspektasi tinggi. Namun, performanya menunjukkan penurunan yang signifikan sejak paruh musim.
Contoh nyata terlihat di Red Bull Ring, Austria, sirkuit yang sebelumnya tiga kali dimenanginya secara beruntun. Di sana, Bagnaia hanya mampu finis di posisi kedelapan, padahal sempat menempati posisi kedua. Stoner menilai bahwa performa Bagnaia sebenarnya tidak sepenuhnya buruk, namun tekanan kuat akibat kehadiran Marquez di dalam tim telah membuat situasi menjadi lebih kompleks. Ia meyakini bahwa jika Bagnaia terus bekerja keras, peluang untuk bangkit kembali masih terbuka lebar. “Selama Anda terus mencoba dan berusaha, Anda bisa mendapatkan sesuatu,” pungkas Stoner.