S&P 500 Lampaui 6.000, Wall Street Menguat, Tesla Bangkit!

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 7 Juni 2025 - 07:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pasar Saham AS Melonjak: Data Ketenagakerjaan Kuat dan Harapan Dagang Dorong Wall Street ke Level Tertinggi Baru

Jumat (6 Juni 2025) menjadi hari bersejarah bagi pasar saham Amerika Serikat. Optimisme investor kembali membuncah seiring laporan ketenagakerjaan yang melampaui ekspektasi, berhasil meredakan kekhawatiran akan potensi perlambatan ekonomi dan mendorong Wall Street ditutup lebih tinggi. Indeks S&P 500, barometer utama pasar, bahkan mencatatkan penutupan di atas level 6.000 untuk pertama kalinya sejak 21 Februari, sebuah pencapaian yang didorong oleh lonjakan saham-saham teknologi raksasa.

Optimisme Pasar Merekah

Sentimen positif pasar tak lepas dari rilis data ketenagakerjaan yang menggembirakan. Laporan nonfarm payrolls pada Mei menunjukkan penambahan 139.000 pekerjaan, melampaui proyeksi analis Reuters sebesar 130.000. Meskipun data April sedikit direvisi turun menjadi 147.000, tingkat pengangguran berhasil dipertahankan stabil di angka 4,2%, sesuai dengan ekspektasi pasar.

Selain itu, harapan akan meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok turut menyulut optimisme. Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana pertemuan tiga pejabat kabinetnya dengan perwakilan Tiongkok di London pada 9 Juni untuk membahas potensi kesepakatan dagang. Pengumuman ini menyegarkan kembali asa pasar setelah pembicaraan tingkat tinggi sebelumnya antara Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping belum membuahkan hasil nyata. Jamie Cox, Managing Partner di Harris Financial Group, menegaskan fenomena ini: “Pasar akan selalu mengejar ‘umpan kesepakatan dagang’ kapan pun itu tersedia. Pertanyaannya hanya, apakah kesepakatan sungguh akan terjadi?”

Baca Juga :  Kebangkitan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri: Phoenix di Lembah Palu

The Fed Diperkirakan Tahan Suku Bunga hingga September

Menyusul kuatnya data ketenagakerjaan, ekspektasi pelaku pasar terhadap langkah Federal Reserve (The Fed) pun bergeser. Konsensus terkini menunjukkan bahwa The Fed tidak akan terburu-buru melakukan pelonggaran moneter. Pemangkasan suku bunga pertama kini diproyeksikan baru akan terjadi pada September, diikuti satu pemotongan tambahan hingga akhir tahun. Lindsay Rosner dari Goldman Sachs Asset Management menjelaskan, “Kami memperkirakan The Fed akan tetap mempertahankan suku bunga dalam pertemuan bulan ini dan akan menunggu data pasar tenaga kerja yang melemah sebelum melanjutkan siklus pelonggaran.”

Kinerja Indeks dan Saham Utama yang Solid

Kinerja impresif juga terlihat pada pergerakan indeks utama Wall Street. Dow Jones Industrial Average melesat 442,88 poin (1,05%) ke level 42.762,62. Indeks S&P 500 melonjak 61,02 poin (1,03%) mencapai 6.000,32, dan Nasdaq Composite menguat signifikan 231,50 poin (1,20%) menuju 19.529,95.

Secara keseluruhan, sepekan terakhir menjadi periode yang kuat bagi pasar saham AS. S&P 500 mengukir kenaikan 1,5%, Dow naik 1,17%, dan Nasdaq memimpin dengan lonjakan 2,18%. Raihan ini menandai penguatan bulanan terbesar sejak November 2023, sebuah momentum yang didukung oleh meredanya tensi dagang global dan fundamental laporan keuangan perusahaan yang solid.

Baca Juga :  Google Perketat Keamanan Android: HP Curian Makin Sulit Dijual

Tesla Rebound, Amazon dan Alphabet Bersinar

Di tengah gelombang optimisme ini, beberapa saham individu juga mencatatkan pergerakan menarik. Saham Tesla (TSLA.O) rebound 3,8% pada Jumat, memulihkan sebagian kerugian drastis hampir 15% yang terjadi pada Kamis akibat konflik terbuka antara Donald Trump dan Elon Musk. Emiten teknologi lain pun tak kalah cemerlang: Amazon (AMZN.O) menguat 2,7%, sementara Alphabet (GOOGL.O) melonjak 3,25%. Bank besar Wells Fargo (WFC.N) juga turut menanjak 1,9% setelah S&P Global merevisi prospeknya dari “stabil” menjadi “positif”, menyusul pencabutan batasan aset senilai $1,95 triliun oleh regulator AS.

Meski demikian, tidak semua saham mencatatkan performa positif. Saham Broadcom (AVGO.O) terkoreksi 5% setelah proyeksi pendapatan kuartalannya gagal memenuhi ekspektasi investor. Sementara itu, Lululemon (LULU.O) anjlok signifikan 19,8%, menyusul pemangkasan proyeksi laba tahunannya yang disebabkan oleh dampak tarif tambahan dari kebijakan pemerintahan Trump.

Berita Terkait

Denny Sumargo: Kedekatan dengan Anak, Olivia Allan Sosok Penting di Baliknya
Jay Idzes: Klub Italia Ini Selamatkan Karier, Usai Tinggalkan Venezia?
WhatsApp Kini Tanpa Nomor HP, Lebih Aman & Mudah!
Sapi Kurban Ngamuk di Surabaya, Stres Sampai Masuk Selokan!
Lion Air, Batik Air, Wings Air: Rute Indonesia Murah via BookCabin
WhatsApp Lebih Aman, Chatting Tanpa Nomor HP Sekarang Bisa!
Redmi Pad 2 Rilis Global, India Jadi Tujuan Xiaomi Selanjutnya!
Once Mekel Kurban di Jaksel, Jakpus, Ini Lokasi Pembagiannya!

Berita Terkait

Sabtu, 7 Juni 2025 - 16:22 WIB

Denny Sumargo: Kedekatan dengan Anak, Olivia Allan Sosok Penting di Baliknya

Sabtu, 7 Juni 2025 - 11:02 WIB

Jay Idzes: Klub Italia Ini Selamatkan Karier, Usai Tinggalkan Venezia?

Sabtu, 7 Juni 2025 - 09:12 WIB

WhatsApp Kini Tanpa Nomor HP, Lebih Aman & Mudah!

Sabtu, 7 Juni 2025 - 07:27 WIB

Sapi Kurban Ngamuk di Surabaya, Stres Sampai Masuk Selokan!

Sabtu, 7 Juni 2025 - 07:17 WIB

S&P 500 Lampaui 6.000, Wall Street Menguat, Tesla Bangkit!

Berita Terbaru

entertainment

Ria Ricis dan Evan DC, Terungkap Awal Mula Hubungan Mereka!

Sabtu, 7 Jun 2025 - 19:17 WIB

Society Culture And History

Idul Adha Meriah: Kurban, Konser, Lomba di Negeri Ibnu Khaldun

Sabtu, 7 Jun 2025 - 18:42 WIB

finance

IPO HYBE Terancam? Bang Si Hyuk Diduga Terlibat Penipuan!

Sabtu, 7 Jun 2025 - 18:27 WIB