Ragamutama.com – , Jakarta – Tottenham Hotspur keluar sebagai juara Liga Europa 2024/25 setelah mengalahkan Manchester United dengan skor tipis 1-0 di final yang berlangsung di Stadion San Mames, Bilbao, Kamis dini hari WIB.
Gol semata wayang Brennan Johnson di babak pertama memastikan kemenangan Tottenham atas Manchester United, demikian laporan UEFA.
Ini merupakan gelar Liga Europa ketiga bagi Tottenham Hotspur, menyusul kemenangan-kemenangan sebelumnya pada musim 1971/72 dan 1983/84. Kemenangan ini juga mengakhiri dahaga gelar selama 17 tahun, sejak terakhir kali mereka mengangkat Piala Liga Inggris pada musim 2007/08.
Sebaliknya, Manchester United kembali gagal meraih gelar Liga Europa setelah kekalahan mereka dari Villarreal melalui adu penalti di final musim 2020/21.
Komentar Son Heung-min
Usai pertandingan, kapten Tottenham, Son Heung-min, mengungkapkan perasaannya atas keberhasilan timnya meraih trofi bergengsi ini setelah 17 tahun penantian. “Saya merasakan tekanan yang luar biasa. Saya sangat menginginkan kemenangan ini. Tujuh hari terakhir, saya bermimpi tentang pertandingan ini setiap hari. Akhirnya, mimpi itu menjadi kenyataan, dan saya bisa tidur nyenyak sekarang!” ujarnya kepada TNT Sports, seperti dikutip laman UEFA.
Ketika ditanya apakah ia kini telah menjadi legenda klub, Son menjawab dengan penuh percaya diri, “Katakanlah saya seorang legenda. Mengapa tidak? Hanya hari ini! Dalam 17 tahun, tidak ada yang melakukannya. Hari ini adalah harinya – mungkin saya akan mengatakan bahwa saya adalah seorang legenda,” katanya.
Son Heung-min mengaku sangat bahagia atas pencapaian ini. “Mari kita nikmati, mari kita rayakan. Rasanya luar biasa; inilah yang selalu saya impikan. Hari ini adalah hari di mana mimpi itu menjadi kenyataan. Saya adalah orang yang paling bahagia di dunia,” tuturnya.
Son juga memuji kerja keras dan kekompakan timnya sepanjang musim. “Sepanjang musim, selalu ada beberapa situasi sulit yang kami hadapi, namun kami sebagai pemain selalu bersatu. Para pemain muda selalu berkembang pesat. Saya selalu mencoba memberikan saran dan dukungan positif kepada mereka. Saya sangat beruntung memiliki sekelompok pemain yang luar biasa bersama saya,” tambahnya.
Laporan Pertandingan
Statistik pertandingan menunjukkan dominasi Manchester United dengan penguasaan bola 73 persen dan 16 percobaan tembakan, enam di antaranya tepat sasaran. Namun, Tottenham mampu bermain lebih efektif.
Manchester United memulai pertandingan dengan inisiatif serangan dan mendapatkan peluang emas melalui tembakan Amad Diallo yang masih melebar dari gawang Tottenham.
Amad Diallo kembali mengancam gawang Tottenham dengan tembakan dari luar kotak penalti, namun bola masih diamankan oleh kiper Guglielmo Vicario.
Tottenham kemudian meningkatkan intensitas serangan dan berhasil mencetak gol pada menit ke-42. Umpan matang Pape Matar Sarr diselesaikan dengan baik oleh Brennan Johnson, mengubah skor menjadi 1-0.
Manchester United berupaya menyamakan kedudukan sebelum turun minum, namun skor 1-0 untuk keunggulan Tottenham bertahan hingga babak pertama berakhir.
Di babak kedua, Manchester United kembali menguasai jalannya pertandingan dan memiliki peluang melalui sundulan Rasmus Hojlund yang berhasil diblok oleh bek Tottenham, Micky van de Ven.
Bruno Fernandes juga memiliki kesempatan mencetak gol, namun tembakannya masih melenceng dari gawang Tottenham.
Alejandro Garnacho juga menciptakan peluang, tetapi tembakannya dapat diselamatkan oleh Vicario.
Manchester United terus menekan pertahanan Tottenham hingga akhir pertandingan, termasuk melalui sundulan Luke Shaw yang dapat ditepis oleh Vicario. Namun, skor 1-0 untuk kemenangan Tottenham tetap bertahan hingga peluit panjang berbunyi.
Pilihan Editor: Juarai Liga Europa, Tottenham Hotspur Raih Tiket Liga Champions