Ragamutama.com – JAKARTA. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) diproyeksikan akan memperkuat arus keuangannya dengan hadirnya smelter aluminium baru di Kalimantan Utara. Proyek ambisius ini dikerjakan oleh anak perusahaan mereka, PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI).
Rencananya, produksi dari fasilitas smelter yang baru ini akan ditingkatkan secara bertahap. Meskipun demikian, Iqbal Suyudi, Investment Analyst dari Edvisor Profina, meyakini bahwa keberadaan smelter ini akan tetap memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan ADMR pada penghujung tahun.
“Apabila seluruh proses berjalan sesuai rencana, kami memperkirakan akan ada tambahan sumber pendapatan yang cukup menjanjikan bagi ADMR pada kuartal IV 2025, meskipun kontribusinya mungkin belum terlalu besar,” jelas Iqbal kepada Kontan, Rabu (14/5).
Menurut Iqbal, dampak positif yang lebih signifikan terhadap pendapatan dari proyek ini baru akan terasa pada tahun 2026, seiring dengan selesainya pembangunan smelter dan dimulainya operasi produksi secara optimal. Smelter ini diperkirakan akan mulai beroperasi secara komersial pada akhir tahun mendatang.
Iqbal menegaskan keyakinannya bahwa proyek smelter ini akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kinerja keuangan ADMR dalam jangka panjang.
Senada dengan hal tersebut, Analis Panin Sekuritas, Andhika Audrey, juga berpendapat bahwa produksi dari smelter baru ini akan menjadi salah satu faktor pendorong yang signifikan bagi kinerja ADMR di tahun 2025. Namun, ia mengingatkan perlunya pengelolaan belanja modal (capex) yang cermat agar tidak membebani kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Sebagai informasi, alokasi belanja modal atau capex ADMR untuk tahun ini mengalami penurunan secara tahunan (yoy) sebesar 20% – 26%, menjadi US$ 300 juta – US$ 325 juta yang akan diinvestasikan dalam pembangunan smelter ini.
Andhika juga menyoroti capaian penjualan ADMR pada kuartal I 2025 yang telah mencapai sekitar 20% dari target penjualan tahunan sebesar 5,8 juta ton – 6,1 juta ton. Diharapkan, dorongan produksi dari smelter baru ini akan turut berkontribusi pada peningkatan pendapatan perusahaan.
Dengan mempertimbangkan prospek tersebut, Andhika memberikan rekomendasi buy untuk saham ADMR, dengan target harga di akhir tahun sebesar Rp 1.050 per saham. Iqbal juga memberikan rekomendasi yang sama, yaitu buy saham ADMR dengan target harga akhir tahun Rp 1.050 per saham.
ADMR Chart by TradingView