*
Singapore Open 2025: Akhirnya Mimpi Buruk Itu Berakhir, Aaron Chia/Soh Wooi Yik Tak Lagi Dihantui Hoki/Kobayashi**
Kemenangan dramatis Aaron Chia/Soh Wooi Yik di babak 16 besar Singapore Open 2025 bukan sekadar tiket ke babak selanjutnya. Lebih dari itu, kemenangan ini memutus rantai mimpi buruk yang selama ini menghantui mereka saat berhadapan dengan ganda putra Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. Pertandingan yang berlangsung sengit selama 63 menit di Singapore Indoor Stadium, Kallang, Singapura, Kamis (29/5/2025), menjadi saksi bisu perjuangan Chia/Soh melepaskan diri dari bayang-bayang kekalahan.
Sebelum laga, rekor pertemuan Chia/Soh dengan Hoki/Kobayashi memang kurang menggembirakan. Dari 11 pertemuan, mereka hanya mampu meraih dua kemenangan. Kekalahan demi kekalahan tersebut menciptakan tekanan mental yang cukup besar bagi pasangan Malaysia ini.
Kenangan pahit Sudirman Cup 2025 pun sempat menghantui Aaron Chia di tengah pertandingan. Saat itu, kekalahan mereka dari Hoki/Kobayashi menggagalkan ambisi Malaysia untuk menjadi juara grup, yang berujung pada tersingkirnya tim Negeri Jiran di perempat final oleh China.
“Ada kilas balik tentang pertandingan terakhir,” ungkap Aaron Chia, mengakui bayangan kekalahan di Sudirman Cup sempat mempengaruhi performa mereka, seperti yang dilansir RAGAMUTAMA.COM dari BWFBadminton.
Pertandingan babak kedua Singapore Open 2025 ini seolah mengulang skenario Sudirman Cup. Chia/Soh memenangkan gim pertama dengan skor 21-18. Di gim kedua, mereka sempat unggul 19-16, namun Hoki/Kobayashi berhasil membalikkan keadaan dan memenangkan gim tersebut. Untungnya, Chia/Soh mampu bangkit di gim penentuan dan mengamankan kemenangan dengan skor akhir 21-18, 24-26, 21-12.
Di balik kemenangan ini, ada peran krusial dari pelatih Herry Iman Pierngadi. Sentuhan magis pelatih asal Indonesia ini kembali terbukti ampuh membangkitkan semangat dan strategi Chia/Soh. Herry IP, yang telah mengantarkan Chia/Soh meraih tiga final dan dua gelar juara, memberikan motivasi penting di gim ketiga. “Pelatih memberi kami banyak motivasi dan mengingatkan kami untuk melupakan pertandingan itu dan hanya fokus pada reli-reli individu,” jelas Chia.
Soh Wooi Yik juga merasakan kelegaan yang luar biasa setelah berhasil mengalahkan Hoki/Kobayashi, mantan ganda putra nomor satu Jepang. Tekanan mental akibat delapan kekalahan beruntun dari pasangan Jepang itu sangat membebani mereka. “Pasti ada tekanan karena kami ingin menang, tetapi di saat yang sama, kami tidak ingin membebani diri kami sendiri. Kami memberikan yang terbaik dan berjuang keras,” ujar Soh.
Kemenangan ini bukan hanya tentang memutus rekor buruk, tetapi juga tentang membuktikan kemampuan dan mentalitas juara. “Kami hanya fokus untuk tetap bertahan di pertandingan karena setiap poin melawan pasangan ini sangat penting,” kata Soh, merujuk pada tiga servis mereka yang sempat gagal.
Aaron Chia akhirnya bisa tertawa lega setelah membalas kekalahan di Sudirman Cup 2025. “Kami tahu kami bisa menang di Xiamen, mungkin hanya kurang beruntung saja. Setelah pertandingan kedua hari ini, saya jadi bingung lagi,” kata Chia sambil tertawa, menggambarkan betapa berartinya kemenangan ini bagi mereka. Kemenangan atas Hoki/Kobayashi menjadi bukti bahwa Chia/Soh mampu mengatasi tekanan dan bangkit dari keterpurukan.
Ringkasan
Aaron Chia/Soh Wooi Yik berhasil memenangkan pertandingan melawan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi di babak 16 besar Singapore Open 2025, mengakhiri rentetan kekalahan mereka terhadap pasangan Jepang tersebut. Kemenangan ini tidak hanya membawa mereka ke babak selanjutnya, tetapi juga menghilangkan tekanan mental yang selama ini menghantui mereka akibat rekor pertemuan yang kurang baik.
Peran pelatih Herry Iman Pierngadi sangat krusial dalam kemenangan ini, memberikan motivasi dan mengingatkan Chia/Soh untuk fokus pada setiap reli. Chia/Soh mampu bangkit di gim penentuan setelah sempat kehilangan gim kedua, membuktikan kemampuan mereka mengatasi tekanan dan membalas kekalahan di Sudirman Cup 2025.