Simak Proyeksi Kinerja Cemindo Gemilang (CMNT) di Tahun 2025

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 31 Januari 2025 - 20:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) alias Semen Merah Putih menerapkan sejumlah strategi bisnis di tahun 2025.

Semen Merah Putih menargetkan pertumbuhan volume penjualan semen bisa dua kali lipat lebih tinggi dari industri semen di tahun ini.

Director of Commercial & Logistic Semen Merah Putih, Surindro Kalbu Adi mengatakan, Asosiasi Semen Indonesia (ASI) memproyeksi penjualan semen di dalam negeri pada tahun 2025 bisa tumbuh 1-2%. 

“Jadi, volume penjualan Semen Merah Putih kami targetkan bisa tumbuh sekitar 4%-5% di tahun ini,” ujarnya dalam Konferensi Pers, Jumat (31/1).

Baca Juga: Cemindo Gemilang (CMNT) Targetkan Volume Penjualan Semen Tumbuh 4%-5% di Tahun 2025

Surindro memaparkan, CMNT telah menambah pabrik semen baru di dua lokasi, yaitu Medan dan Dumai.

“Tahun ini bisa jadi ada penambahan, bisa jadi tidak. Tapi investasi Cemindo cukup agresif untuk pertumbuhan bisnis kami,” katanya.

Sementara, industri beton saat ini diakui masih berkembang. Namun, Surindro meyakini, pertumbuhan beton masih di arah positif.

CMNT tengah menerapkan teknologi injeksi karbon alias carbon injection untuk menghasilkan beton yang lebih rendah karbon. Semen Merah Putih pun telah menambah dua batching plant yang mengadopsi teknologi carbon injection di tahun 2025.

Baca Juga :  Harga Emas Antam Turun Rp 7.000 Menjadi Rp 1.671.000 Per Gram Pada Hari Ini (17/2)

Lewat anak perusahaannya, PT Motive Mulia alias Beton Merah Putih, CMNT mengambil langkah dengan menjadi yang pertama di Indonesia mengadopsi teknologi ini.

Untuk langkah strategis ini, nilai investasi yang disiapkan sekitar Rp 100 miliar untuk setiap batching plant. Artinya, dengan tiga plant beroperasi dengan teknologi carbon injection, nilai investasi yang sudah dikucurkan sekitar Rp 300 miliar.

Dengan adopsi teknologi carbon injection, CMNT tak hanya investasi secara finansial, tetapi juga transfer pengetahuan di industri semen dan beton ramah lingkungan. 

“Kami juga tengah melakukan studi di beberapa negara lain untuk memastikan bahwa teknologi yang kami adopsi itu bisa diaplikasikan di industri,” paparnya.

Semen Merah Putih juga menyasar semen dan beton produksi perseroan bisa turut serta membantu program 3 Juta Rumah yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga: Cemindo Gemilang (CMNT) Menambah 2 Batching Plant Untuk Adopsi Carbon Injection

“Tentunya pertumbuhan ini juga untuk mendukung program pemerintah dengan menjadikan kualitas pembangunan lebih baik dan ramah lingkungan,” ungkap Surindro.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta melihat, kinerja Semen Merah Putih sebenarnya masih lesu jika dilihat dari laporan keuangan per kuartal III 2024.

CMNT mencatatkan rugi Rp 176,7 miliar per kuartal III 2024. Ini berbanding terbalik dari laba bersih Rp 209,71 miliar per kuartal III 2023. 

Baca Juga :  Komisi Yudisial Buka Kemungkinan Terapkan Sistem Kerja WFA Imbas Pemangkasan Anggaran

Pendapatan neto dari kontrak dengan pelanggan tercatat sebesar Rp 6,49 triliun per kuartal III 2024. Raihan ini turun 5,34% secara tahunan alias year on year (yoy) dari Rp 6,86 triliun per kuartal III 2023.

Sementara, untuk prospek kinerja di tahun 2025, investor bisa menunggu rilis laporan keuangan tahun 2024. 

“Jika dari laporan tersebut CMNT belum bisa menekan cost of good solds (COGS) dan biaya operasional, ada kemungkinan rugi perseroan berlanjut sampai ke tahun ini,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (31/1).

Pergerakan harga saham CMNT juga dilihat mencerminkan kinerja keuangan perseroan. Melansir RTI, saham CMNT turun 17,96% dalam setahun terakhir dan terkoreksi 3,98% sejak awal tahun 2025.

“Jadi, selain fokus ke ekspansi bisnis, CMNT juga perlu menjalankan efisiensi bisnis agar kinerja keuangan dan sahamnya membaik,” paparnya.

Alhasil, Nafan pun belum merekomendasikan saham CMNT.

Pengamat Pasar Modal dan Founder WH Project, William Hartanto melihat, pergerakan saham CMNT berada di level support Rp 815 per saham dan Rp 900 per saham, dengan tren melemah. Alhasil, William merekomendasikan wait and see untuk CMNT.

Berita Terkait

Harga Emas Tertekan di Awal Pekan, Analis: Pelemahan Dolar AS
Trifita Deto Muara Operasikan Pabrik Detonator untuk Industri Tambang
Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Rp7000
IHSG Melonjak Lebih dari 1%, Simak Strategi & Rekomendasi Saham Berikut Ini
Cipta Perdana Lancar (PART) Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Penguasa Malaysia
Driver Ojol Demo Tuntut THR, Menaker: Habis Rapat Saya Temui Mereka
Harga Emas Antam Turun Rp 7.000, Jadi Rp 1.671.000 per Gram
IHSG Dibuka Menguat, Pasar Masih Tunggu Hasil RDG Bank Indonesia

Berita Terkait

Senin, 17 Februari 2025 - 11:57 WIB

Trifita Deto Muara Operasikan Pabrik Detonator untuk Industri Tambang

Senin, 17 Februari 2025 - 11:57 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Rp7000

Senin, 17 Februari 2025 - 11:56 WIB

IHSG Melonjak Lebih dari 1%, Simak Strategi & Rekomendasi Saham Berikut Ini

Senin, 17 Februari 2025 - 11:56 WIB

Cipta Perdana Lancar (PART) Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Penguasa Malaysia

Senin, 17 Februari 2025 - 11:56 WIB

Driver Ojol Demo Tuntut THR, Menaker: Habis Rapat Saya Temui Mereka

Berita Terbaru

sports

Daftar Harga Jersey Timnas Indonesia, Termurah Rp 199 Ribu

Senin, 17 Feb 2025 - 12:06 WIB