Pada 6 Mei 2025, melalui situs resminya, Silampukau mengumumkan kedatangan album kedua mereka: Stambul Arkipelagia. Album yang direncanakan berisi minimal 12 lagu ini akan dirilis secara bertahap.
Bukannya meluncurkan seluruh lagu sekaligus, Silampukau memilih pendekatan unik. Stambul Arkipelagia: Vol. 1, yang memuat lima komposisi, dirilis pada 16 Mei 2025, sebagai langkah awal.
“Kami sengaja merilisnya secara bertahap. Agar lebih menarik, seperti menonton serial. Bisa dinikmati perlahan-lahan, bersama-sama,” jelas Kharis Junandharu, menjelaskan strategi rilis yang tak biasa ini.
Stambul Arkipelagia mengisahkan negara fiktif bernama Arkipelagia, sebuah negeri maritim di kawasan tropis yang penuh bahaya. Arkipelagia digambarkan sebagai distopia terburuk peradaban manusia, selalu terombang-ambing antara masa lalu dan masa depan, kenyataan dan khayalan.
Stambul Arkipelagia: Vol. 1 menyajikan lima kisah saling terkait di Arkipelagia: sepasang kekasih yang cemas akan nasib anak mereka; seorang petani berjuang melawan paceklik; sebuah dodoian, lagu pengantar tidur bagi anak-anak miskin; dan sebuah kidung legenda yang dinyanyikan setiap kali ada sanak saudara yang ditemukan tewas atau hilang secara misterius.
“Di masa sekarang, mempertahankan realisme—seperti yang kami lakukan di album sebelumnya—terlalu berat. Selain menjadi antitesis karya kami sendiri, anggaplah fiksi ini sebagai benteng terakhir untuk menjaga kesehatan mental kami,” ungkap Kharis tentang alasan memilih tema distopia.
Rilisan ini juga menandai berakhirnya era Silampukau sebagai duo. Mereka bertransformasi menjadi Orkes Silampukau, dengan tambahan personel baru yang ikut bereksperimen dalam musik mereka. Rhesa Filbert resmi bergabung sebagai anggota, Prasimansyah sebagai drummer, dan Ariefin “Mr. Piano Man” sebagai keyboardist.
“Bermain sebagai orkes adalah impian lama kami. Lagipula, kami jarang tampil sebagai duet. Kepingan impian itu ditemukan secara tak terduga—hampir seperti takdir—saat mengerjakan album ini. Saya tak bisa menolak takdir ini,” ujar Kharis.
Stambul Arkipelagia: Vol. 1 diproduksi oleh Moso’iki Records dan Stoopa Music, dengan kolaborasi musisi ternama. Dika Chasmala memainkan biola di dua lagu, Tommy Respati sebagai produser mengajak Bhagus Subadie sebagai foley artist pada soundscape di lagu keempat, dan proses mastering dilakukan Barry Junius di Studio Prapen.
Stambul Arkipelagia: Vol. 1 telah tersedia di berbagai platform digital streaming sejak 15 Mei 2025.