Sentimen Pasar Asia 9 Juni: Proyeksi Pergerakan Terbatas, Peluang Trading?

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 8 Juni 2025 - 21:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menanti Arah Pasar: Bursa Saham Asia Dibayangi Perundingan Dagang dan Data Inflasi Krusial

Awal pekan perdagangan, Senin (9/6), diproyeksikan akan diliputi nuansa kehati-hatian di bursa saham Asia. Para pelaku pasar global terpaku menanti serangkaian katalis ekonomi krusial, mulai dari perkembangan perundingan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok di London yang sangat dinanti, hingga rilis data inflasi penting dari kedua ekonomi terbesar dunia tersebut.

Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, menekankan bahwa hasil perundingan dagang AS-Tiongkok akan menjadi penentu arah pasar yang signifikan. “Jika benar-benar mampu mencapai kesepakatan yang komprehensif, hal tersebut tentu akan menyuntikkan katalis positif yang kuat bagi pergerakan pasar saham,” jelas Nafan kepada Kontan, Minggu (8/6).

Selain dinamika global, pasar Asia juga akan mencermati seksama data ekonomi domestik di setiap negara, terutama yang berkaitan dengan konsumsi masyarakat. Nafan menambahkan, “Indeks keyakinan konsumen (consumer confidence) yang tetap di atas level 100 akan menjadi indikasi kuat optimisme publik terhadap prospek ekonomi yang masih terjaga.” Di samping itu, adanya pergeseran dana asing ke sektor-sektor dengan potensi pertumbuhan lebih cerah, seperti sektor energi yang belakangan ini menunjukkan performa mengesankan, juga turut menjadi perhatian investor.

Baca Juga :  Tujuh Cara Menghindari Jeratan Pinjol Ilegal

Beralih ke skena global, rilis data inflasi dari dua raksasa ekonomi dunia, Amerika Serikat dan Tiongkok, juga menjadi sinyal krusial penentu arah pasar. Indy Naila, Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, mengungkapkan bahwa pasar akan menyoroti dengan teliti angka inflasi AS yang diproyeksikan naik dari 2,3% menjadi 2,5%. Bersamaan dengan itu, inflasi Tiongkok juga diperkirakan menunjukkan penguatan yang signifikan.

“Data inflasi ini,” jelas Indy, “akan menjadi acuan vital dalam menentukan arah pasar ke depan, khususnya dalam kerangka kebijakan suku bunga The Fed dan prospek pemulihan ekonomi Tiongkok.” Dengan beragam faktor yang membayangi, Indy memprediksi bahwa indeks utama di kawasan Asia akan cenderung bergerak dalam rentang yang terbatas. Ia memproyeksikan indeks Nikkei akan berkisar antara 36.928 hingga 38.237, Hang Seng di rentang 23.341 hingga 24.145, dan Shanghai Composite di kisaran 3.286 hingga 3.432.

Baca Juga :  Intip Rekomendasi Saham Citra Marga Nusaphala (CMNP) yang Fokus Garap Proyek

Menyadari kompleksitas faktor-faktor yang mempengaruhi, baik Nafan maupun Indy sepakat bahwa investor disarankan untuk bersikap selektif dan cenderung menahan diri dalam mengambil posisi. Hal ini dilakukan sembari menanti kepastian dari berbagai agenda ekonomi penting yang akan terungkap sepanjang pekan ini, yang akan menentukan sentimen dan arah pergerakan bursa saham Asia ke depannya.

Berita Terkait

Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil di Rp 1.948.000, Peluang?
Pedagang Bendera Merah Putih Kaget: Banyak Cari Bendera One Piece!
Blokir Rekening Dormant: Langgar Konstitusi? Ini Alasannya!
Rekening Diblokir PPATK? Ini Penjelasan Lengkap Soal Rekening Dormant!
Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025
BI Malang Dorong UMKM dan Ekonomi Syariah lewat MBF 2025
IHSG Terkoreksi: Merdeka Group Jatuh, LQ45 Tertekan di Sesi I
UNVR Semester I 2025: Fundamental Kuat, Tumbuh di Kuartal III

Berita Terkait

Minggu, 3 Agustus 2025 - 12:14 WIB

Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil di Rp 1.948.000, Peluang?

Minggu, 3 Agustus 2025 - 01:16 WIB

Pedagang Bendera Merah Putih Kaget: Banyak Cari Bendera One Piece!

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 19:40 WIB

Blokir Rekening Dormant: Langgar Konstitusi? Ini Alasannya!

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 08:07 WIB

Rekening Diblokir PPATK? Ini Penjelasan Lengkap Soal Rekening Dormant!

Kamis, 31 Juli 2025 - 15:10 WIB

Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025

Berita Terbaru

politics

Ongen Penghina Jokowi Dapat Amnesti: Kontroversi & Reaksi!

Senin, 4 Agu 2025 - 13:47 WIB

Uncategorized

Dirkeu Food Station Jadi Plt Dirut, Gantikan Karyawan Gunarso!

Senin, 4 Agu 2025 - 13:19 WIB