Selat Hormuz Ditutup Iran, Apa Dampaknya Bagi Dunia?

- Penulis

Kamis, 19 Juni 2025 - 20:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

## Ancaman Selat Hormuz: Jantung Perdagangan Minyak Dunia di Tengah Ketegangan Iran-Israel

Ketegangan yang kembali memanas antara Israel dan Iran kini membangkitkan kekhawatiran global akan kemungkinan Teheran menutup Selat Hormuz. Jalur maritim ini dikenal sebagai urat nadi perdagangan minyak paling vital di dunia, dan potensi penutupannya dapat memicu gejolak ekonomi yang serius.

Sekitar seperlima dari total minyak mentah dunia mengalir melalui selat selebar 40 kilometer di bagian tersempitnya ini. Pentingnya jalur ini ditegaskan oleh Komandan Angkatan Laut Garda Revolusi Iran, Alireza Tangsiri, yang secara terbuka menyatakan kemampuan pasukannya. “Kami punya kemampuan menutup Selat Hormuz,” ujar Alireza, sebagaimana dikutip berbagai media.

Kekhawatiran akan penutupan selat ini bukanlah tanpa dasar. Sir Alex Younger, mantan kepala badan intelijen Inggris MI6, pernah mengungkapkan dampak yang mengerikan. “Menutup Selat [Hormuz] jelas akan menjadi masalah ekonomi yang luar biasa mengingat dampaknya terhadap harga minyak,” katanya.

### Berapa Banyak Minyak yang Melewati Selat Hormuz?

Menurut Lembaga Informasi Energi Amerika Serikat (EIA), diperkirakan sekitar 20 juta barel minyak melintasi Selat Hormuz setiap hari pada paruh pertama tahun 2023. Angka ini setara dengan nilai perdagangan energi hampir US$600 miliar per tahun yang diangkut melalui rute maritim krusial ini. Oleh karena itu, gangguan sekecil apa pun pada jalur laut ini berpotensi menyebabkan penundaan signifikan dalam pengiriman minyak global, yang pada gilirannya akan segera memengaruhi harga minyak dunia.

Namun, para analis memperingatkan bahwa konsekuensi yang lebih serius adalah potensi eskalasi konflik antara Israel dan Iran. Situasi ini dapat menyeret negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat, ke dalam pusaran pertikaian, mengingat ketergantungan mereka pada impor minyak dari negara-negara Teluk.

### Selat Hormuz: Jalur Semakin Sempit, Signifikansi Kian Besar

Selat Hormuz merupakan perairan sempit yang strategis, terletak di antara Iran dan Oman. Jalur masuk dan keluarnya memiliki lebar sekitar 50 kilometer, dan menyempit hingga 40 kilometer pada titik tersempitnya. Meskipun demikian, kedalamannya cukup memadai untuk dilalui kapal-kapal besar di bagian tengahnya.

Peta navigasi maritim yang ada menunjukkan adanya jalur masuk dan keluar yang aman, serta zona penyangga di antaranya, yang khusus diperuntukkan bagi kapal tanker besar pengangkut minyak. Saat kapal-kapal tanker ini melintasi Teluk Persia, mereka akan berada di dekat pulau Greater dan Lesser Tunb, wilayah yang disengketakan antara Iran dan negara-negara Arab. Lalu lintas maritim di wilayah ini akan sangat terganggu jika terjadi pertikaian militer, sebagaimana yang pernah terjadi selama perang Iran-Irak antara tahun 1980 hingga 1988.

### Doktrin Pertahanan Iran: “Daya Cegah” Melalui Hormuz

Bagi Iran, menutup Selat Hormuz dipandang sebagai bentuk “daya cegah” yang kuat, serupa dengan kepemilikan senjata nuklir. Analis menjelaskan bahwa strategi ini bertujuan agar pihak luar berpikir dua kali untuk terlibat konflik dengan Iran, sebab Teheran memiliki kemampuan untuk mengganggu perekonomian global dengan menutup selat tersebut.

Meskipun demikian, sejumlah negara secara tegas menyatakan tidak akan mengizinkan Teheran menggunakan posisi geografisnya yang strategis untuk menghambat aliran pasokan energi global. Para ahli meyakini bahwa Iran mungkin dapat memblokir selat ini untuk sementara waktu. Namun, banyak juga yang percaya bahwa Amerika Serikat dan sekutunya memiliki kekuatan militer yang memadai untuk dengan cepat memulihkan arus lalu lintas maritim.

### Skenario Potensial Iran Menutup Selat Hormuz

Baca Juga :  2 Saham Tambang Ini Masuk FTSE, Harga Turun: Beli atau Jual?

Sebuah laporan tahun 2012 oleh Layanan Penelitian Kongres AS menilai bahwa Iran dapat mengadopsi pendekatan bertahap jika memutuskan untuk menutup Selat Hormuz. Langkah-langkah tersebut meliputi:
* Mengumumkan larangan navigasi di Selat Hormuz, tanpa secara terang-terangan menyatakan konsekuensi dari pelanggaran larangan tersebut.
* Menyatakan bahwa kapal yang melintas berpotensi diperiksa atau bahkan disita.
* Memberikan tembakan peringatan pada kapal-kapal.
* Menargetkan kapal-kapal tertentu dengan kekuatan militer.
* Meletakkan ranjau laut di Selat dan Teluk Persia.
* Menggunakan kapal selam dan rudal untuk menargetkan kapal komersial dan militer.

Dalam perang Iran-Irak sebelumnya, Iran pernah mengerahkan rudal Silkworm melawan kapal tanker minyak dan memasang ranjau laut di perairan Teluk. Salah satu ranjau ini bahkan menghantam kapal USS Samuel B Roberts, yang kemudian memicu aksi pembalasan militer oleh AS. Kala itu, Iran memang gagal total menutup Selat Hormuz, namun mereka berhasil secara signifikan menaikkan premi asuransi pengiriman dan menciptakan kemacetan maritim yang mahal di jalur keluar Teluk.

### Kemampuan Militer Iran di Pintu Gerbang Hormuz

Mayor Jenderal Hossein Salami, Komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), pernah berkunjung ke markas Angkatan Laut di Selat Hormuz. Saat itu, ia menggambarkan Teluk Persia dan sekelilingnya sebagai salah satu zona pertahanan Iran yang paling krusial. Ia secara spesifik menunjuk pada kapal-kapal peluncur rudal yang diklaim mampu menempuh perjalanan sejauh 10 kilometer di bawah tiga menit.

Jenderal Salami juga menyampaikan bahwa kapal serang cepat, kapal tempur yang lebih berat, dan rudal akan diaktifkan dalam operasi pertahanan. Ia menyoroti ranjau laut penghancur kapal sebagai salah satu senjata paling menentukan dalam perang di laut. Selain itu, Salami juga mengatakan bahwa kemampuan drone angkatan laut telah diperluas jangkauan dan keragamannya.

### Prediksi Pakar: Taktik Potensial dan Kerentanan

Para ahli memperkirakan bahwa cara paling efektif bagi Iran untuk menghentikan sekitar 3.000 kapal yang berlayar setiap bulan melalui Selat Hormuz adalah dengan menebar ranjau laut menggunakan kapal serang cepat dan kapal selam. Angkatan Laut Iran dan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Iran berpotensi menyerang kapal perang asing dan kapal komersial. Namun, kapal militer besar tersebut juga bisa menjadi sasaran empuk serangan udara Israel dan AS.

Kapal cepat Iran kerap dilengkapi dengan rudal anti-kapal, dan negara itu juga mengoperasikan kapal reguler, kapal perang hibrida, serta kapal selam. Saat ini, situs pelacakan maritim yang menggunakan citra satelit melaporkan pergerakan kapal militer Iran di dekat perbatasan laut bagian selatan.

### Negara Mana yang Paling Terdampak Penutupan Selat Hormuz?

Penelitian dari lembaga kajian Vortexa mengindikasikan bahwa ekspor minyak mentah dari Arab Saudi mencapai sekitar enam juta barel per hari melalui Selat Hormuz, melebihi pengiriman dari negara-negara lain di kawasan tersebut. China, India, Jepang, dan Korea Selatan masuk di antara importir teratas minyak mentah yang melintasi jalur ini.

EIA memperkirakan bahwa pada tahun 2022, sekitar 82% minyak mentah dan kondensat (hidrokarbon cair berkepadatan rendah mirip gas alam) melintasi selat ini menuju negara-negara di Asia. Bahkan, pada 16 April 2025, kantor berita Iran *IRNA* mengutip Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol yang menyatakan bahwa sebanyak 60% pasokan minyak negaranya melalui Selat Hormuz.

EIA juga mengungkapkan bahwa AS mengimpor sekitar 700.000 barel minyak mentah dan kondensat dari selat per hari, jumlah ini kira-kira 11% dari keseluruhan impor minyak AS dan 3% dari konsumsi bensin mereka. Sementara itu, minyak yang diangkut ke Eropa melalui Selat Hormuz mencapai kurang dari 1 juta barel per hari. Mengacu pada kondisi tersebut, negara-negara Arab dan Asia kemungkinan besar akan mengalami kerugian yang jauh lebih besar ketimbang AS dan Eropa apabila Selat Hormuz ditutup. Terlebih lagi, AS dan Eropa secara politik sejalan dengan Israel dalam konflik baru-baru ini, sedangkan sejumlah negara Asia masih menjaga hubungan baik dengan Iran.

Baca Juga :  Persib Bandung Siap Raih Kemenangan di Laga Akhir Liga 1 Musim 2024-2025

### Pengaruh China: Pembeli Utama dan Penengah Potensial

China merupakan konsumen terbesar minyak yang melintasi Selat Hormuz. Sebagian besar minyak ini dijual Iran dengan harga di bawah harga pasar global, cara ini merupakan jaring pengaman ekonomi yang membantu Teheran bertahan dari rentetan sanksi AS. Sebagai pembeli utama minyak milik Iran, Beijing tentu tidak menyambut baik kenaikan harga minyak atau gangguan dalam rute pengiriman logistiknya.

Oleh karena itu, China diharapkan dapat menggunakan kekuatan diplomatiknya untuk mencegah penutupan jalur energi yang sangat penting ini. Anas Alhajji, mitra dari konsultan energi Outlook Advisors, menyampaikan pada CNBC bahwa penutupan Selat Hormuz justru bisa merugikan sekutu Iran ketimbang musuh-musuhnya. “Mereka [Iran] tidak mau melakukan sesuatu yang mampu merugikan mereka sendiri,” ujar Alhajji.

### Rute Alternatif Mengatasi Blokade: Solusi Terbatas

Ancaman penutupan Selat Hormuz selama bertahun-tahun telah mendorong negara-negara pengekspor minyak di wilayah Teluk untuk mengembangkan jalur ekspor alternatif. Berdasarkan laporan EIA, Arab Saudi telah mengaktifkan pipa Timur-Barat, jalur sepanjang 1.200 kilometer yang mampu mengangkut hingga lima juta barel minyak mentah per hari. Pada tahun 2019, Arab Saudi bahkan sempat menggunakan kembali pipa gas alam untuk mengangkut minyak mentah sementara waktu.

Uni Emirat Arab juga telah menyambungkan ladang minyaknya ke Pelabuhan Fujairah di Teluk Oman melalui pipa dengan kapasitas harian 1,5 juta barel. Selain itu, pada Juli 2021, Iran meresmikan pipa Goreh-Jask, yang dimaksudkan untuk mengalirkan minyak mentah dari Teluk Oman. Belakangan ini, pipa-pipa tersebut bisa membawa 350.000 barel per hari, meskipun dari laporan menunjukkan Iran belum sepenuhnya memanfaatkannya.

EIA memperkirakan bahwa rute-rute alternatif ini secara kolektif hanya dapat menampung sekitar 3,5 juta barel minyak mentah per hari, atau sekitar 15% dari total minyak mentah yang saat ini dikirimkan melalui Selat Hormuz. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada alternatif, kapasitasnya masih terbatas untuk sepenuhnya menggantikan jalur vital tersebut.

* Trump minta Iran ‘menyerah tanpa syarat’, Ayatollah Ali Khamenei serukan ‘perang dimulai’
* Trump punya tiga pilihan dalam pertikaian Israel-Iran – Apakah AS akan serang Iran?
* Israel bertekad menggulingkan rezim Iran – Pertaruhan besar Netanyahu
* Apa skenario terburuk jika pertikaian Iran dan Israel memanas?
* Seberapa besar kekuatan militer Iran jika dibandingkan dengan Israel?
* Menilik sejarah permusuhan Israel dan Iran
* Bagaimana China dan India selamatkan Rusia hindari sanksi dengan beli minyak murah
* Apa yang terjadi dengan harga minyak dunia jika pecah perang antara Iran dan Amerika Serikat?
* Militer Iran sita kapal tanker Inggris, Menlu Inggris peringatkan ‘konsekuensi serius’
* Siapa Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei dan seberapa berpengaruh keluarganya?
* Mengapa Timur Tengah penting bagi Amerika Serikat?
* Trump punya tiga pilihan dalam pertikaian Israel-Iran – Apakah AS akan serang Iran?

Berita Terkait

AHY Kagum, Ahmad Dhani Lestarikan Budaya di Ngunduh Mantu Al Ghazali
Slank Kirim Karangan Bunga, Al Ghazali & Alyssa Daguise Menikah?
Grand Canyon Banten, Wisata Hits Pandeglang yang Bikin Nagih!
Kang Ha Neul Diteror Suara Misterius, Sinopsis Film Thriller Wall to Wall Netflix
DHE SDA Moncer, BI Catat Devisa Rp 374,94 Triliun Masuk!
Risa Dewi, Ibunda Alyssa Daguise: Profil, Gaya Hidup, dan Karier
OJK Perketat Penilaian Kredit, Antisipasi Gagal Bayar Fintech Lending
Man City Libas Wydad, Gol Kilat Foden, Debut Reijnders!

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 00:13 WIB

AHY Kagum, Ahmad Dhani Lestarikan Budaya di Ngunduh Mantu Al Ghazali

Kamis, 19 Juni 2025 - 23:18 WIB

Slank Kirim Karangan Bunga, Al Ghazali & Alyssa Daguise Menikah?

Kamis, 19 Juni 2025 - 22:58 WIB

Grand Canyon Banten, Wisata Hits Pandeglang yang Bikin Nagih!

Kamis, 19 Juni 2025 - 20:53 WIB

Selat Hormuz Ditutup Iran, Apa Dampaknya Bagi Dunia?

Kamis, 19 Juni 2025 - 18:23 WIB

Kang Ha Neul Diteror Suara Misterius, Sinopsis Film Thriller Wall to Wall Netflix

Berita Terbaru

technology

Hapus Akun iCloud E-mail: Panduan Aman, Mudah, & Cepat!

Jumat, 20 Jun 2025 - 01:13 WIB

sports

KONI Kotim Tunjuk Karateker, Era Ahyar Berakhir!

Jumat, 20 Jun 2025 - 01:08 WIB