jatim.RAGAMUTAMA.COM, PROBOLINGGO – Sebanyak 100 siswa dari keluarga tidak mampu resmi memulai kegiatan belajar di Sekolah Rakyat Terintegrasi 7 Kota Probolinggo pada Senin (14/7).
Program pendidikan gratis ini dibuka untuk jenjang SMP dan SMA, masing-masing terdiri dari dua rombongan belajar (rombel) berisi 25 siswa per kelas.
Upacara pembukaan dipimpin langsung oleh Wali Kota Probolinggo Aminuddin yang memberikan semangat dan pesan inspiratif kepada para peserta didik.
“Adik-adik akan dibina oleh guru-guru terpilih dari Kementerian Sosial. Harus siap belajar keras dan tekun untuk menghadapi tantangan bangsa ke depan,” ujar Aminuddin.
Dalam sambutannya Aminuddin menekankan agar para siswa tidak merasa rendah diri karena latar belakang ekonomi. Sebab, masa depan ditentukan oleh semangat dan ketekunan.
“Dengan adanya program Sekolah Rakyat Terintegrasi 7 Kota Probolinggo itu sebagai tempat berkumpulnya untuk melakukan suatu potensi yang inovatif bagi para peserta didik,” tuturnya.
Aminuddin berpesan dalam menghadapi era globalisasi jangan hanya menjadi penonton, tetapi diharapkan semua pelajar sekolah rakyat dapat menjadi pelaku dan menjadi pelaksanaan pembangunan.
Wali Kota Probolinggo itu menceritakan perjuangannya semasa kecil saat mengenyam di bangku sekolah dan sebelum menjadi seorang dokter, dia dengan keterbatasan ekonomi keluarganya saat itu dan orang tuanya hanyalah berprofesi sebagai guru yang mendapatkan upah sebesar Rp25.000 per bulan harus menghidupi delapan anaknya.
“Dengan semangat yang telah diberikan orang tua saya, disiplin bangun lebih pagi sebelum subuh, membiasakan untuk tahajud sembari menunggu waktu subuh untuk belajar dan itu menjadi suatu kebiasaan,” katanya.
Dia berharap anak-anak yang belajar di Sekolah Rakyat semangat dalam belajar dan tidak mungkin dengan berleha-leha akan menjadi pemimpin bangsa sehingga harus betul-betul disiapkan sejak saat ini.
Sementara itu, Ketua Guru dalam program Sekolah Rakyat Susilowati menjelaskan metode pembelajaran pada Sekolah Rakyat sepenuhnya anak-anak akan melaksanakan belajar di SDN Mayangan 4, ada 2 fasilitas ruang kelas yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
“Untuk pendidikan di Sekolah Rakyat sudah menggunakan sistem digitalisasi, dengan metode 1 anak 1 laptop maka keseluruhannya anak-anak nanti akan mengakses internet dalam proses pembelajarannya,” ujarnya.
Adapun sistem pembelajaran menerapkan full day sehingga untuk tingkat SMP mulai pukul 07.00 hingga 14.00 WIB, sedangkan tingkat SMA akan berakhir pukul 15.00 WIB, kemudian sisa waktu yang ada, anak-anak saat di asrama akan dibekali dengan ilmu-ilmu pembentukan karakter. (antara/mcr12/RAGAMUTAMA.COM)