Ragamutama.com – , Jakarta – Kabar mengejutkan datang dari perbatasan, India dilaporkan melancarkan serangkaian serangan rudal yang menyasar beberapa area di wilayah Pakistan serta Kashmir yang berada di bawah kendali Pakistan, pada hari Rabu pagi, 7 Mei 2025. Serangan mendadak ini memicu serentetan ledakan yang menggema di sejumlah lokasi, termasuk Bahawalpur, Muridke, Bagh, Muzaffarabad, serta Kotli, yang terletak di wilayah sengketa.
Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, selaku juru bicara militer Pakistan, memberikan konfirmasi kepada Aljazeera bahwa rudal-rudal yang ditembakkan oleh India telah menghantam empat titik di wilayah Punjab dan dua titik di kawasan Kashmir yang dikuasai Pakistan. Serangan tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 01.00 waktu setempat pada hari Rabu.
Serangan dengan dampak terparah dilaporkan terjadi di Ahmedpur Sharqia, sebuah area yang terletak tidak jauh dari kota Bahawalpur di Punjab.
Menurut pernyataan Chaudhry, sebuah kompleks masjid menjadi target serangan, yang mengakibatkan lima orang kehilangan nyawa, termasuk seorang anak perempuan yang masih berusia tiga tahun.
Dilaporkan bahwa setidaknya 34 jiwa melayang akibat konflik ini. Pihak Islamabad mengklaim bahwa 26 warga sipil Pakistan menjadi korban tewas akibat serangan dan penembakan yang dilancarkan oleh India di sepanjang garis perbatasan. Sementara itu, New Delhi mengklaim bahwa setidaknya 12 warga India tewas akibat tembakan yang berasal dari pihak Pakistan, sebagaimana yang tertulis dalam pernyataan resmi dari tentara India.
Kementerian Pertahanan India mengumumkan bahwa militer mereka telah meluncurkan sebuah operasi yang diberi nama “Operasi Sindoor”, dengan sembilan lokasi di wilayah Pakistan sebagai target utama.
Pihak India mengklaim bahwa serangan-serangan tersebut bertujuan untuk melumpuhkan “infrastruktur teroris” yang berada di Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan, yang diduga menjadi tempat perencanaan serangan-serangan terhadap India.
“Tindakan yang kami ambil bersifat terarah, terukur, dan tidak bertujuan untuk meningkatkan eskalasi. Tidak ada fasilitas militer Pakistan yang menjadi sasaran. India telah menunjukkan tingkat pengendalian diri yang tinggi dalam memilih target dan metode pelaksanaannya,” bunyi pernyataan tersebut.
Menyusul serangan dari India, para pemimpin Pakistan, baik dari kalangan politisi maupun militer, mengumumkan bahwa negara mereka telah mengaktifkan sistem pertahanan dan menerbangkan jet-jet tempur mereka sebagai respons.
Perdana Menteri Shehbaz Sharif, melalui unggahan di platform media sosial X, menyatakan bahwa Pakistan sedang melakukan tindakan balasan terhadap India.
Penyebab India Serang Pakistan
Konflik antara India dan Pakistan ini dipicu oleh serangan yang terjadi di Lembah Baisaran, Pahalgam, Kashmir yang dikuasai India pada tanggal 22 April 2025. Dalam insiden tersebut, sekelompok pria bersenjata secara brutal membunuh 26 orang, yang terdiri dari 25 wisatawan dan seorang penunggang kuda lokal, setelah memisahkan mereka dari kelompok perempuan.
India menuduh Pakistan memberikan dukungan, mempersenjatai, dan melatih kelompok-kelompok bersenjata yang dianggap sebagai dalang kerusuhan di wilayah tersebut. Sebaliknya, Pakistan bersikukuh bahwa mereka hanya memberikan dukungan moral dan diplomatik kepada gerakan separatis di Kashmir.
Setelah serangan bulan lalu, India menuding kelompok bernama The Resistance Front (TRF) sebagai pihak yang bertanggung jawab, dengan klaim bahwa kelompok tersebut menerima dukungan dan perlindungan dari Pakistan.
Pakistan, meskipun mengecam serangan tersebut, dengan tegas membantah keterlibatannya dan menyerukan penyelidikan yang “transparan, kredibel, dan tidak memihak” atas insiden tersebut.
India, yang sebelumnya juga pernah menyerang Pakistan pada tahun 2016 dan 2019 setelah serangan terhadap pasukannya, mengumumkan niatnya untuk membalas. Perdana Menteri Narendra Modi menyatakan bahwa India akan mengejar para pelaku serangan di Kashmir “hingga ke ujung dunia”.
Namun, lebih dari dua minggu setelah kejadian tersebut, pasukan India masih terus melakukan penyisiran di hutan-hutan Kashmir dengan harapan dapat menemukan pelaku serangan, meskipun India telah melancarkan serangan ke wilayah di seberang perbatasan.
Hubungan antara India dan Pakistan sendiri telah lama diwarnai oleh konflik yang berkepanjangan, permusuhan diplomatik yang intens, dan ketidakpercayaan yang mendalam, terutama terkait dengan isu Kashmir.
Selama beberapa dekade, para pemberontak bersenjata di Kashmir telah melakukan perlawanan terhadap kekuasaan India, dengan banyak warga Muslim Kashmir yang menyuarakan aspirasi untuk bergabung dengan Pakistan atau membentuk sebuah negara merdeka.
India menuduh Pakistan memberikan dukungan kepada para pemberontak ini, sebuah tuduhan yang dengan tegas dibantah oleh Islamabad. Konflik ini telah menyebabkan puluhan ribu korban jiwa di kalangan warga sipil, militan, dan pasukan pemerintah.
Pilihan Editor: Trump Berharap India-Pakistan Segera Akhiri Pertempuran
