JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Siap-siap untuk kisah yang mengharukan! Film Sayap-sayap Patah 2: Olivia dijadwalkan untuk menghiasi layar bioskop mulai tanggal 8 Mei 2025.
Diproduksi oleh Denny Siregar Production, film ini hadir sebagai kelanjutan dari kesuksesan film pertama, Sayap-sayap Patah, yang telah dirilis pada tahun 2022 lalu.
Di sekuel yang sangat dinantikan ini, aktor berbakat Arya Saloka dipercaya untuk memegang peran utama, menjanjikan penampilan yang memukau.
Jika film pertama berpusat pada romansa antara Aji (diperankan oleh Nicholas Saputra), seorang anggota Densus 88, dan istrinya, Nani (diperankan oleh Ariel Tatum),
maka film kedua ini akan mengisahkan perjalanan emosional Pandu (diperankan oleh Arya Saloka) dalam membesarkan putrinya, Olivia (diperankan oleh Myesha Lin), seorang diri setelah kehilangan belahan jiwanya.
Sebagai pengingat, film pertama terinspirasi dari peristiwa nyata yang mengerikan, yaitu tragedi pengeboman yang terjadi di Mako Brimob pada tahun 2018.
Peristiwa kerusuhan yang memilukan tersebut merenggut nyawa lima anggota Brimob dan seorang narapidana.
Salah satu anggota Brimob yang menjadi korban adalah Iptu Yudi Rospuji.
Karakter Aji dalam film pertama terinspirasi dari sosok heroik Iptu Yudi Rospuji.
Lantas, apakah film kedua ini juga akan diangkat dari kisah nyata yang menggugah hati?
Ternyata benar! Film Sayap-sayap Patah 2: Olivia juga terinspirasi dari kisah nyata, yaitu tragedi pengeboman gereja yang terjadi di Samarinda.
Pada tahun 2016, ledakan bom mengguncang Gereja Oikumene yang terletak di Jalan Cipto Mangunkusumo RT 03, Nomor 37, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda.
Tragedi yang menyayat hati itu mengakibatkan lima orang mengalami luka-luka, di mana empat di antaranya menderita luka bakar yang serius dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah IA Moeis Samarinda Seberang.
Nama Olivia dalam film ini diambil dari salah satu balita malang yang menjadi korban dalam pengeboman gereja di Samarinda.
Intan Olivia yang masih berusia 2,5 tahun, meninggal dunia sehari setelah dirawat intensif akibat luka bakar yang terlalu parah.
Denny Siregar, selaku produser, memastikan bahwa Sayap-sayap Patah akan berkembang menjadi sebuah trilogi yang mendalam.
Denny Siregar memiliki visi untuk mengungkap sisi kehidupan dunia terorisme yang kompleks dan saling terkait satu sama lain melalui film ini.