Saudia Airlines Diancam Bom, Profil Maskapai dan Keamanan Penerbangan Haji

- Penulis

Rabu, 18 Juni 2025 - 11:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ancaman Bom di Pesawat Haji: Saudia Airlines SV-5726 Dialihkan, Bagaimana Profil Maskapai Ini?

Kecemasan melanda 442 jemaah haji Kloter 12 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) pada Selasa, 17 Juni 2025, ketika pesawat Saudia Airlines SV-5726 yang mereka tumpangi dilaporkan menerima ancaman bom. Penerbangan dari Jeddah, Arab Saudi, menuju Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, ini akhirnya harus dialihkan pendaratannya ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, demi keamanan.

Menurut keterangan Pejabat Pengganti Sementara (Pgs) Corporate Secretary Group Head PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney Airports, Anak Agung Ngurah Pranajaya, pesawat tersebut mendarat darurat di Bandara Kualanamu sekitar pukul 10.44 WIB. Pengalihan ini dilakukan sebagai bagian dari prosedur ketat untuk menjamin keamanan dan keselamatan seluruh penumpang serta kru.

Insiden ini sontak menarik perhatian publik terhadap maskapai nasional Arab Saudi tersebut. Lantas, seperti apa sebenarnya profil dan rekam jejak Saudia Airlines, maskapai yang dipercaya mengangkut ratusan jemaah haji Indonesia ini?

Profil Saudia Airlines: Maskapai Berkelas Dunia

Didirikan pada tahun 1945, Saudia Airlines mengawali perjalanannya dengan sebuah pesawat bermesin ganda DC-3 (Dakota) HZ-AAX. Pesawat ini merupakan hadiah bersejarah dari Presiden ke-32 Amerika Serikat, Franklin Delano Roosevelt, kepada Raja Arab Saudi Abdul Aziz, menandai awal mula ekspansi maskapai tersebut. Beberapa bulan kemudian, dua pesawat DC-3 lainnya dibeli, memperkuat operasinya.

Baca Juga :  Ayah Ozak Bereaksi, Harga Sapi Limosin Ayu Ting Ting Jadi Sorotan

Kini, maskapai ini telah berkembang pesat dengan 142 armada pesawat modern, termasuk jet berbadan lebar terbaru seperti Boeing 787-9, Boeing 777-268L, Boeing 777-300ER, Airbus A320-200, Airbus A321, dan Airbus A330-300, menunjukkan komitmennya terhadap inovasi dan kenyamanan.

Reputasi Saudia Airlines juga tercermin dalam berbagai pengakuan global. Pada tahun 2024, maskapai ini menduduki peringkat ke-33 dalam daftar 50 maskapai terbaik dunia versi Brand Finance, sebuah firma konsultasi valuasi merek global. Nilai mereknya menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 58 persen sejak tahun 2021, menjadikannya maskapai dengan pertumbuhan tercepat keenam pada tahun 2024, mencapai nilai US$ 797,4 juta atau sekitar Rp 12,7 triliun (asumsi kurs Rp 16.000 per dolar AS).

Tak hanya itu, Brand Finance juga mencatat peningkatan peringkat kekuatan merek Saudia Airlines dari A menjadi A+, menempatkannya di posisi ketiga sebagai merek maskapai penerbangan Timur Tengah terbaik pada tahun 2024. Prestasi membanggakan lainnya datang dari Skytrax, yang menobatkan Saudia Airlines sebagai “Maskapai Paling Berkembang di Dunia” sekaligus “Katering Maskapai Kelas Ekonomi Terbaik” pada tahun yang sama.

Menanggapi pencapaian ini, Direktur Jenderal Saudia Group, Engr. Ibrahim Al-Omar, menegaskan, “Penghargaan ini menegaskan kembali dedikasi Saudia Airlines terhadap keunggulan dan komitmen kami dalam mencapai tujuan Strategi Nasional untuk Layanan Transportasi dan Logistik.”

Sejarah Singkat Perjalanan Saudia Airlines

Baca Juga :  Polisi dan PPATK Selidiki Jejak Uang Kotor Premanisme

Perjalanan gemilang Saudia Airlines tidak lepas dari sejarah panjang dan momen-momen penting yang membentuknya menjadi seperti sekarang. Kisah Saudia Airlines bermula dari pertemuan bersejarah antara Franklin Delano Roosevelt dan Raja Abdul Aziz di Terusan Suez pada 14 Februari 1945, yang menghasilkan hadiah pesawat DC-3. Pesawat ini awalnya dioperasikan untuk melayani rute penting di Riyadh, Jeddah, dan Dhahran, mengangkut baik penumpang maupun kargo, menjadi cikal bakal konektivitas udara di Arab Saudi.

Setahun berselang, tepatnya pada tahun 1946, Saudia Airlines secara resmi berdiri sebagai badan operasional di bawah Kementerian Pertahanan Arab Saudi. Bandara pertama dan pangkalan operasional maskapai ini berlokasi di Kandara, dekat Jeddah. Sejak awal, maskapai ini juga telah melayani penerbangan haji, membawa jemaah dari berbagai negara seperti Lydda, Palestina, menuju Jeddah.

Perkembangan pesat terus terjadi; pada tahun 1947, dua pesawat Dakota lainnya dibeli, memungkinkan Saudia Airlines memperluas layanannya. Penerbangan terjadwal, baik domestik maupun regional ke kota-kota seperti Kairo dan Damaskus, mulai dioperasikan. Penerbangan domestik berjadwal perdana Saudia Airlines tercatat pada 14 Maret 1947, menandai tonggak sejarah penting dalam penerbangan sipil Arab Saudi.

Artikel ini disusun dengan kontribusi dari Joniansyah.

Baca Juga: Lonjakan Harga Avtur Tak Terbendung

Berita Terkait

Aaliyah Massaid Dihujat di Nikahan Al Ghazali, Ini Pembelaannya!
Instagram Blokir Akun Massal, AI Jadi Biang Kerok? Pengguna Resah!
Pai Nara, Narathiwat: Surga Tersembunyi yang Wajib Kamu Jelajahi!
Fattah Mengudara, Iran Lancarkan Serangan Rudal Hipersonik ke Israel!
Fattah Meluncur, Iran Serang Israel dengan Rudal Hipersonik Pagi Ini!
Penjualan Rokok Anjlok, Agen Tembakau Ikut Meradang, Nasib Gudang Garam?
Ahmad Dhani Bertemu Maia di Nikahan Al, Satukan Visi?
Makanan di Pesawat: Panduan Lengkap TSA Agar Lolos Pemeriksaan

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 15:33 WIB

Aaliyah Massaid Dihujat di Nikahan Al Ghazali, Ini Pembelaannya!

Rabu, 18 Juni 2025 - 12:53 WIB

Instagram Blokir Akun Massal, AI Jadi Biang Kerok? Pengguna Resah!

Rabu, 18 Juni 2025 - 11:48 WIB

Pai Nara, Narathiwat: Surga Tersembunyi yang Wajib Kamu Jelajahi!

Rabu, 18 Juni 2025 - 11:38 WIB

Saudia Airlines Diancam Bom, Profil Maskapai dan Keamanan Penerbangan Haji

Rabu, 18 Juni 2025 - 11:23 WIB

Fattah Mengudara, Iran Lancarkan Serangan Rudal Hipersonik ke Israel!

Berita Terbaru

shopping

Jay Idzes Meroket: Nilai Pasar Sentuh Ratusan Miliar!

Rabu, 18 Jun 2025 - 16:53 WIB