Sampoerna Agro Transformasi, Jadi Holding: Strategi Baru SGRO Dongkrak Kinerja?

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 30 Mei 2025 - 20:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sampoerna Agro (SGRO) Bertransformasi: Dari Produsen Sawit Jadi Perusahaan Holding, Apa Dampaknya?

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) memasuki era baru dalam perjalanan bisnisnya. Sebuah keputusan strategis telah diambil: beralih dari perusahaan produsen kelapa sawit menjadi perusahaan holding. Langkah ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 9 Mei 2024, di mana 99,96% atau 1,70 miliar saham dari total saham yang hadir memberikan lampu hijau.

Perubahan ini ditandai dengan penambahan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 64200 yang mencerminkan kegiatan perusahaan holding. Bersamaan dengan itu, SGRO menghapus beberapa KBLI yang terkait langsung dengan operasional perkebunan sawit, termasuk perkebunan kelapa sawit (01262), industri minyak mentah kelapa sawit (CPO) (10431), industri minyak mentah inti kelapa sawit (CPKO) (10432), dan perdagangan besar buah mengandung minyak (46202).

Lantas, apa sebenarnya yang melatarbelakangi transformasi ini? Head of Investor Relations SGRO, Stefanus Darmagiri, menjelaskan bahwa perubahan ini adalah bagian dari restrukturisasi internal perusahaan. “SGRO akan menjadi *pure holding company*, dengan seluruh kegiatan operasional dijalankan oleh entitas anak atau cucu perusahaan,” ujarnya.

Ada tiga alasan utama yang mendasari keputusan strategis ini: efisiensi operasional, fleksibilitas dan peluang diversifikasi, serta peluang pertumbuhan melalui alokasi dana dan aset yang lebih strategis. Reorganisasi ini bertujuan untuk meningkatkan nilai (value) bagi entitas anak, selaras dengan visi dan misi SGRO.

Sebagai bagian dari perubahan ini, aset tetap dan aset perkebunan milik induk perusahaan dialihkan ke entitas anak usaha yang sepenuhnya dimiliki (wholly owned) oleh SGRO. Aset-aset tersebut meliputi tanah, perkebunan kelapa sawit, pabrik kelapa sawit, dan fasilitas pendukung produksi lainnya. Dua aset utama yang dialihkan adalah Kebun Sepucuk seluas 1.216,86 hektare dan Kebun Gading Jaya seluas 3.283,70 hektare, keduanya berlokasi di Sumatra Selatan.

Baca Juga :  Hungrystock Ungkap Peluang Saham Murah: IPO & Rights Issue Menarik!

Kebun Sepucuk kini dikelola oleh PT Palma Timur Sejahtera, sementara Kebun Gading Jaya beserta Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Selapan Jaya dan PLTBg seluas 132,51 hektare diserahkan kepada PT Gading Jaya Agro. Nilai transaksi pengalihan aset ini mencapai Rp 428,89 miliar dan dilakukan dengan prinsip *arm’s length*. Secara konsolidasi, penjualan aset perkebunan ini tidak akan memengaruhi arus kas perseroan.

Stefanus menegaskan bahwa pengalihan aset dari induk ke entitas anak merupakan praktik yang umum dalam industri ini. “Kegiatan usaha perseroan tidak mengalami perubahan apabila dikonsolidasikan dengan entitas anak,” jelasnya. SGRO akan tetap fokus pada industri agribisnis, dengan minyak kelapa sawit sebagai produk utama.

Perubahan model bisnis ini diperkirakan tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja grup perseroan. Pemisahan pengelolaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit ke entitas anak diharapkan dapat meningkatkan fokus dan produktivitas masing-masing unit bisnis, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.

SGRO tidak menganggarkan dana khusus untuk aksi korporasi ini, karena perubahan ini merupakan restrukturisasi internal dan aset dialihkan langsung ke anak usaha. Namun, secara konsolidasi, SGRO menganggarkan belanja modal (capex) di tahun 2025 sekitar Rp 400 miliar – Rp 600 miliar, dengan alokasi 44% untuk kegiatan perkebunan dan 56% untuk kegiatan non-perkebunan. Pada tahun 2024, realisasi belanja modal SGRO mencapai sekitar Rp 556 miliar.

Proyeksi target pertumbuhan laba dan pendapatan SGRO untuk tahun 2025 sangat bergantung pada pergerakan harga jual *crude palm oil* (CPO), yang dipengaruhi oleh mekanisme pasar dan fluktuasi harga. Sebagai informasi, penjualan SGRO pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 5,69 triliun, naik tipis 1,31% *year on year* (yoy) dari Rp 5,62 triliun pada tahun 2023. Laba bersih tercatat sebesar Rp 748,56 miliar, naik signifikan 54,75% yoy dari Rp 483,71 miliar pada tahun sebelumnya.

Baca Juga :  Cermati Saham yang Banyak Dijual Asing di Akhir Pekan, BBRI dan BBNI Terbanyak

Per 31 Desember 2024, SGRO memiliki total aset sebesar Rp 10,70 triliun, meningkat dari Rp 10,06 triliun per 31 Desember 2023. Jumlah liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp 4,49 triliun di akhir Desember 2024, turun dari Rp 4,55 triliun di akhir Desember 2023. Sementara itu, jumlah ekuitas tercatat sebesar Rp 6,21 triliun sepanjang tahun 2024, naik dari Rp 5,51 triliun di akhir tahun 2023. Kas dan setara kas akhir periode SGRO tercatat sebesar Rp 840,60 miliar di akhir Desember 2024, turun dari Rp 535,96 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Ke depan, perseroan akan terus fokus pada peningkatan produktivitas kelapa sawit melalui program-program intensifikasi kebun, seperti mekanisasi, *water management system*, perbaikan infrastruktur, dan program digitalisasi, dengan tujuan meningkatkan kinerja operasional dan keuangan. Sampoerna Agro menargetkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) naik 5% pada tahun 2025, didorong oleh berkurangnya dampak El-Nino yang terjadi pada semester kedua tahun 2023.

Berdasarkan data RTI, saham SGRO ditutup pada level Rp 2.360 per saham pada akhir perdagangan Rabu (28/5). Saham SGRO mencatatkan kenaikan 2,16% dalam sebulan terakhir dan naik 10,28% sejak awal tahun (*year to date* atau YTD).

Berita Terkait

BSU 2024 Cair 5 Juni, Ini Rincian Lengkap yang Wajib Diketahui!
Pajak Penghasilan Tertinggi: Negara Mana Saja Potong Gaji Terbesar?
B2B vs B2C: Panduan Lengkap, Perbedaan, dan Contohnya!
ZONE Nonaktifkan Anak Usaha, Terungkap Alasan Mega Perintis!
Dropshipper Sukses: 4 Jurus Ampuh Dagang Tanpa Modal!
Juni Ceria, Dividen INDY, GEMS, JSMR Segera Mendarat di Rekening!
Dana LPS Rp255 Triliun Aman, Simpanan Nasabah Bank Dijamin!
Investasi Ibu Rumah Tangga: 5 Cara Aman Raih Cuan Maksimal!

Berita Terkait

Minggu, 1 Juni 2025 - 02:22 WIB

BSU 2024 Cair 5 Juni, Ini Rincian Lengkap yang Wajib Diketahui!

Sabtu, 31 Mei 2025 - 23:42 WIB

Pajak Penghasilan Tertinggi: Negara Mana Saja Potong Gaji Terbesar?

Sabtu, 31 Mei 2025 - 22:47 WIB

B2B vs B2C: Panduan Lengkap, Perbedaan, dan Contohnya!

Sabtu, 31 Mei 2025 - 22:27 WIB

ZONE Nonaktifkan Anak Usaha, Terungkap Alasan Mega Perintis!

Sabtu, 31 Mei 2025 - 22:17 WIB

Dropshipper Sukses: 4 Jurus Ampuh Dagang Tanpa Modal!

Berita Terbaru

science

Gempa M 5,1 Guncang Timor Tengah Utara, Waspada Dampak!

Minggu, 1 Jun 2025 - 01:02 WIB