Saham Teknologi Angkat Wall Street, Ketegangan Tarif Mereda

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 25 April 2025 - 05:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com  NEW YORK. Pasar saham Amerika Serikat mengalami peningkatan signifikan pada Kamis (24/4/2025), menandai hari ketiga berturut-turut dengan tren positif.

Kenaikan di Wall Street ini terutama didorong oleh lonjakan nilai saham-saham teknologi. Investor mencermati laporan keuangan korporasi dan perkembangan terkini terkait ketegangan tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Mengutip Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 486,83 poin atau 1,23%, mencapai level 40.093,40. S&P 500 naik 108,91 poin (2,03%), mencapai 5.484,77, sementara Nasdaq Composite terdongkrak 457,99 poin (2,74%) hingga 17.166,04.

Kinerja Positif Wall Street: Saham Teknologi dan Komentar Powell sebagai Penggerak Utama

Ketiga indeks utama tersebut menunjukkan kenaikan tajam, didorong oleh performa kuat saham-saham teknologi besar, khususnya “magnificent seven” yang berfokus pada kecerdasan buatan (AI).

Penguatan Nasdaq dipengaruhi oleh hasil kuartalan ServiceNow yang melampaui ekspektasi, berkat permintaan yang tinggi terhadap perangkat lunak berbasis AI.

Sentimen positif juga datang dari sektor perdagangan internasional. Pemerintah Tiongkok menyerukan penghapusan tarif AS terhadap produk-produk Tiongkok.

Seruan ini muncul setelah Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengindikasikan bahwa Gedung Putih terbuka untuk meredakan ketegangan perdagangan yang telah mengganggu pasar dalam beberapa minggu terakhir.

“Pelemahan retorika tarif menjadi salah satu alasan saham-saham sektor chip memimpin kenaikan, karena sektor ini menjadi sasaran utama dalam perselisihan dagang AS-Tiongkok,” jelas Paul Nolte, penasihat kekayaan senior dan ahli strategi pasar di Murphy & Sylvest, Elmhurst, Illinois.

Baca Juga :  Bahlil Yakin Target Produksi Migas 1 Juta Barel Tercapai 2030

Wall Street Menunjukkan Pelemahan Setelah Kenaikan Tajam, Akibat Pembalikan Kebijakan Tarif Trump

Ia menambahkan, ketidakpastian terkait tarif masih membayangi, dan sebagian besar pelaku pasar masih bertindak dengan pendekatan yang hati-hati.

Seiring puncaknya musim pelaporan keuangan kuartal pertama, dampak ketidakpastian perang dagang terhadap sentimen bisnis dan konsumen mulai terlihat.

Beberapa perusahaan besar, seperti Procter & Gamble, PepsiCo, Chipotle Mexican Grill, dan American Airlines, memangkas atau menarik kembali proyeksi mereka karena meningkatnya ketidakpastian konsumen.

Saham Procter & Gamble turun 3,7%, sementara saham PepsiCo merosot 4,9%.

Namun, tidak semua laporan menunjukkan sentimen negatif. ServiceNow membukukan laba yang melampaui ekspektasi analis berkat tingginya permintaan perangkat lunak AI, sehingga sahamnya melonjak 15,5%.

Sementara itu, Hasbro mencatat kinerja yang melampaui ekspektasi berkat kekuatan segmen permainan, yang mendorong kenaikan sahamnya sebesar 14,6%.

Wall Street Menguat Didukung Kenaikan Saham Teknologi, Investor Memerhatikan Kebijakan Trump

Hingga saat ini, dari 157 perusahaan di indeks S&P 500 yang telah melaporkan kinerja keuangan, sekitar 74% melampaui ekspektasi. Analis saat ini memperkirakan pertumbuhan laba agregat tahunan S&P 500 mencapai 8,9%, meningkat dari 8,0% pada 1 April, menurut data LSEG.

Baca Juga :  IHSG Dibuka Menghijau, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.291 per Dolar AS

Dari sisi data ekonomi, pesanan barang tahan lama yang melebihi perkiraan serta klaim pengangguran yang stabil menunjukkan ketahanan ekonomi AS.

Saham Alphabet naik dalam perdagangan setelah jam bursa tutup, setelah induk perusahaan Google tersebut melaporkan laba kuartalan yang melampaui perkiraan.

Dari 11 sektor utama dalam indeks S&P 500, hanya sektor barang kebutuhan pokok konsumen yang mengalami penurunan. Sektor teknologi mencatat kenaikan terbesar dengan penguatan sebesar 3,5%.

Di Bursa Efek New York (NYSE), jumlah saham yang naik melebihi yang turun dengan rasio 5,84 banding 1. Tercatat 50 titik tertinggi baru dan 30 titik terendah baru.

Wall Street Menunjukkan Pelemahan di Awal Perdagangan Kamis (23/1) Setelah Lonjakan Hari Sebelumnya

Sementara itu, di Nasdaq, 3.401 saham menguat dan 1.005 saham melemah, dengan rasio saham naik terhadap turun sebesar 3,38 banding 1.

Indeks S&P 500 mencatat empat titik tertinggi baru dan empat titik terendah baru dalam 52 minggu terakhir. Nasdaq Composite mencatat 40 titik tertinggi baru dan 51 titik terendah baru.

Volume perdagangan saham di bursa AS tercatat sebesar 14,95 miliar saham, lebih rendah dibandingkan rata-rata harian sebesar 19,15 miliar saham dalam 20 sesi perdagangan terakhir.

Berita Terkait

EDGE Fokus Ekspansi Data Center, Lewati Dividen Demi Modal Kuat
WIFI: Obligasi Baru, Dividen Menarik, dan Rekomendasi Saham Terkini
KLBF Solid, Ini Rekomendasi Saham Kalbe Farma Terbaru!
Danantara Masuk, Saham Bisa Terbang? Investor Wajib Cermati Ini!
RMKE Tambah Direktur, Bagi Dividen Tunai Rp 15,31 Miliar!
Rupiah Loyo, BI Tahan Suku Bunga? Ini Prediksi dan Dampaknya
IHSG Bangkit! ANTM, AMMN Terbang Tinggi, Investor Cuan?
Rupiah Terkini: Sentuh Rp 16.290, Dolar AS Dominasi Pasar Asia

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 21:42 WIB

EDGE Fokus Ekspansi Data Center, Lewati Dividen Demi Modal Kuat

Selasa, 17 Juni 2025 - 21:07 WIB

WIFI: Obligasi Baru, Dividen Menarik, dan Rekomendasi Saham Terkini

Selasa, 17 Juni 2025 - 19:37 WIB

KLBF Solid, Ini Rekomendasi Saham Kalbe Farma Terbaru!

Selasa, 17 Juni 2025 - 18:42 WIB

Danantara Masuk, Saham Bisa Terbang? Investor Wajib Cermati Ini!

Selasa, 17 Juni 2025 - 18:32 WIB

RMKE Tambah Direktur, Bagi Dividen Tunai Rp 15,31 Miliar!

Berita Terbaru

technology

Fitur Audio Overview Google, Inovasi Baru untuk Pengguna?

Selasa, 17 Jun 2025 - 21:57 WIB

War And Conflicts

Kerugian Perang Israel-Iran, Hampir 1 Miliar Dolar AS Per Hari?

Selasa, 17 Jun 2025 - 21:17 WIB