Saham Rumah Sakit Tertekan? Analis Ungkap Strategi Jitu Hadapi Tantangan

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 15 Juni 2025 - 23:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prospek Emiten Rumah Sakit: Bertahan di Tengah Badai Regulasi, Optimisme Jangka Panjang Terjaga

Sektor rumah sakit di Indonesia tengah berada di persimpangan jalan, menghadapi serangkaian tantangan signifikan dalam jangka pendek. Kendati demikian, prospek jangka panjang sektor ini tetap solid dan positif, ditopang oleh resiliensi kinerja emiten rumah sakit dalam mengimplementasikan efisiensi operasional.

Salah satu hambatan utama datang dari penundaan implementasi penuh sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) hingga Desember 2025. Kementerian Kesehatan mengungkapkan, baru 57% dari total 2.554 rumah sakit nasional yang memenuhi kesiapan fasilitas. Kendala terbesar terletak pada keterbatasan peralatan, seperti sistem panggilan perawat (nurse call system) dan sekat tempat tidur, serta ruang rawat inap yang belum memenuhi standar yang ditetapkan. Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila, menyoroti bahwa penundaan ini memang memberikan waktu adaptasi operasional bagi rumah sakit. Namun, di sisi lain, hal ini dapat memperlambat integrasi sistem kesehatan yang lebih efisien dengan dukungan teknologi. “Lalu juga akan ada efisiensi biaya yang tertunda untuk anggaran kesehatan sehingga belum ada insentif tinggi untuk mendukung sektor Kesehatan,” jelas Indy kepada Kontan.co.id pada Jumat (13/6).

Tantangan jangka pendek lainnya muncul dari Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) 7/2025, yang mengatur kewajiban co-payment minimum sebesar 10% dari total klaim untuk asuransi kesehatan swasta. Indy menilai kebijakan ini berpotensi menekan volume pasien dan, pada gilirannya, berdampak pada tekanan margin, terutama bagi rumah sakit yang sangat bergantung pada pasien asuransi korporat. Senada, VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, menambahkan bahwa efeknya juga akan terasa pada efisiensi biaya oleh perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi diperkirakan akan lebih ketat dalam persetujuan tindakan medis karena nasabah turut menanggung sebagian biaya.

Baca Juga :  8 Olahraga Aman & Efektif Turunkan Tekanan Darah Tinggi

Selain itu, penyusunan tarif layanan baru berbasis Indonesian Diagnosis Related Group (iDRG) juga menjadi sorotan. Meskipun iDRG dipandang mampu meningkatkan efisiensi emiten rumah sakit melalui penyesuaian klaim dan pencegahan overutilisasi layanan, Oktavianus memperingatkan bahwa iDRG berpotensi menurunkan gross margin hingga 10-30%. Penurunan ini terutama akan memengaruhi rumah sakit dengan dominasi pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) karena sistem tarif paket atau fix rate.

Kendati demikian, di balik berbagai tantangan jangka pendek ini, para analis melihat secercah harapan untuk prospek jangka panjang sektor rumah sakit. Permintaan terhadap emiten rumah sakit yang memiliki reputasi positif dan harga kompetitif diperkirakan akan terus terbangun. “Kami berpandangan positif pada emiten rumah sakit dengan sistem digital kuat dan segmen pasar menengah-atas, seperti MIKA dan HEAL,” sebut Oktavianus. Ia juga berpandangan bahwa kebijakan pemerintah kini lebih difokuskan pada standarisasi melalui KRIS dan efisiensi pembiayaan dari iDRG, namun tetap memberikan ruang bagi layanan tambahan melalui COB (Coordination of Benefit), serta membuka kolaborasi dengan pihak swasta untuk mendukung keberlanjutan JKN. “Sehingga kami memperkirakan sektor healthcare masih akan resilien dengan outlook positif dalam jangka panjang,” tegasnya.

Baca Juga :  Cara Diet Melania Trump agar Punya BB Ideal di Usia 54 Th, Ibu Negara AS

Melihat dinamika ini, sejumlah analis pasar modal telah merilis rekomendasi saham emiten rumah sakit. Kiwoom Sekuritas Indonesia merekomendasikan Buy untuk saham SILO dengan target harga Rp 2.620, mengingat layanan premiumnya dan ketergantungan JKN yang rendah (sekitar 18%), sehingga dampak iDRG cenderung terbatas. Selanjutnya, MIKA juga direkomendasikan Buy dengan target harga Rp 2.990, didukung fokusnya pada pasien non-JKN dan potensi peningkatan margin melalui skema COB split-bill untuk kelas premium. Sementara itu, HEAL direkomendasikan Buy dengan target harga Rp 1.560. Meskipun terdampak penyesuaian iDRG karena dominasi JKN sekitar 70%, penambahan 700 tempat tidur dapat mempertahankan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) 70%-75%. Optimalisasi sekitar 40% pasien JKN kelas I dengan COB diperkirakan akan mendongkrak pendapatan per pasien 7%-15%.

Di sisi lain, Indy Naila dari Edvisor Provina Visindo hanya menjagokan HEAL dengan rekomendasi Trading Buy dan target harga Rp 1.500. Menurut Indy, alasannya adalah banyak emiten kesehatan lain yang memiliki valuasi mahal atau rasio Price-to-Earnings (PER) di atas rata-rata industri. Dengan demikian, meskipun sektor kesehatan akan terus menavigasi perubahan regulasi, prospek jangka panjang emiten rumah sakit diperkirakan tetap tangguh dan positif, didukung oleh adaptasi strategis dan fundamental yang kuat.

Berita Terkait

Kreatina: Otot Kekar, Otak Cerdas, Suplemen Terbaik?
Pilates Bikin Gemetar: Pengalaman Pertama dan Tips Pemula
Nenek 71 Tahun Bikin Kagum, Raih Juara Kebugaran Nasional!
Emiten Rumah Sakit Untung Gede, Efek Co-Payment Asuransi Kesehatan!
Vaksin Covid: Amankah untuk Ibu Hamil dan Anak-Anak?
Nirina Zubir Burnout, Pilih Rehat 2 Bulan dan Menjauhi Lingkungan Sosial
Hamil Saat Pakai IUD, Mungkinkah? Ini Penjelasan Lengkapnya!
3 Olahraga Terbaik untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 04:42 WIB

Kreatina: Otot Kekar, Otak Cerdas, Suplemen Terbaik?

Minggu, 15 Juni 2025 - 23:37 WIB

Saham Rumah Sakit Tertekan? Analis Ungkap Strategi Jitu Hadapi Tantangan

Kamis, 12 Juni 2025 - 08:37 WIB

Pilates Bikin Gemetar: Pengalaman Pertama dan Tips Pemula

Selasa, 10 Juni 2025 - 06:17 WIB

Nenek 71 Tahun Bikin Kagum, Raih Juara Kebugaran Nasional!

Senin, 9 Juni 2025 - 01:22 WIB

Emiten Rumah Sakit Untung Gede, Efek Co-Payment Asuransi Kesehatan!

Berita Terbaru

technology

DJI Matrice 400, Drone Cina Kuat untuk Inspeksi & Pemetaan Sipil

Senin, 16 Jun 2025 - 07:22 WIB

finance

MR DIY RUPST: Laba Ditahan, Dana Cadangan Wajib Naik

Senin, 16 Jun 2025 - 07:12 WIB

sports

Gattuso Rombak Italia: Dua Pemain Muda Jadi Tumpuan Utama?

Senin, 16 Jun 2025 - 07:02 WIB