JAKARTA – Sektor konsumsi dihadapkan pada prospek yang penuh tantangan, terutama terkait tekanan marjin di tengah ketidakpastian ekonomi global dan fluktuasi daya beli masyarakat. Meski demikian, para analis telah mengidentifikasi sejumlah saham emiten yang tetap menarik untuk dicermati, menawarkan potensi pertumbuhan di tengah dinamika pasar.
Berikut adalah rekomendasi saham-saham pilihan dari berbagai sekuritas:
1. PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY)
PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) berhasil menunjukkan kinerja yang solid pada kuartal I 2025. Pendapatan perseroan tumbuh impresif sebesar 12% secara tahunan (yoy) mencapai Rp 2,44 triliun, didorong oleh performa kuat segmen makanan konsumen premium yang melonjak 31% yoy. Meskipun dihadapkan pada peningkatan biaya input, margin kotor CMRY tetap kokoh di angka 45%. Ini didukung oleh efisiensi operasional yang cermat serta bauran produk yang semakin membaik. Ekspansi distribusi perseroan ke lebih dari 178.000 outlet juga menjadi kunci pendorong pertumbuhan volume dan penguatan penetrasi pasar secara signifikan.
Ina Sekuritas, melalui analis Rifdah Fatin Hasanah, merekomendasikan Buy untuk saham CMRY dengan target harga Rp 5.550.
2. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Pada kuartal I 2025, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan kinerja pendapatan dan laba bersih yang positif. Namun, marjin laba INDF masih berada di bawah ekspektasi analis dan konsensus pasar. Posisi laba bersih perseroan turut ditopang oleh eksposur kas dalam dolar Amerika Serikat (AS) pada periode tersebut. Ke depan, prospek INDF diperkirakan akan mendapatkan dukungan dari potensi penguatan harga komoditas utama seperti CPO (minyak kelapa sawit) serta stabilisasi marjin seiring normalisasi harga komoditas global.
Analis Panin Sekuritas, Andhika Audrey, memberikan rekomendasi Buy untuk INDF dengan target harga Rp 8.600.
3. PT Mayora Indah Tbk (MYOR)
PT Mayora Indah Tbk (MYOR) menghadapi tantangan terhadap tekanan marjin akibat kenaikan biaya bahan baku utama, seperti biji kakao dan kopi. Kendati demikian, strategi ekspansi global yang agresif dan peluncuran produk-produk baru terus menjadi penopang pertumbuhan jangka panjang perseroan. Hal ini tercermin dari penjualan ekspor yang mencapai Rp 3,7 triliun di kuartal I 2025, meningkat 16% yoy. Kontribusi ekspor terhadap total penjualan juga mengalami peningkatan, menjadi 37,2% dibandingkan 36,1% pada kuartal I 2024. MYOR saat ini telah mengekspor produknya ke lebih dari 100 negara, dengan fokus utama pada pasar ASEAN dan Asia Timur.
Phillip Sekuritas Indonesia, melalui analis Helen, merekomendasikan Buy untuk saham MYOR dengan target harga Rp 2.500.
4. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga menghadapi tantangan signifikan dari ketidakpastian makroekonomi dan tekanan berkelanjutan terhadap daya beli konsumen. Namun, dampak positif dari kenaikan harga produk diperkirakan akan mendorong kinerja yang lebih baik mulai kuartal II 2025. ICBP diproyeksikan mampu mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 7,1% yoy pada tahun 2025. Proyeksi ini didukung oleh strategi penetapan harga yang efektif, pemulihan volume penjualan, serta ekspansi internasional, khususnya di pasar Afrika dan Timur Tengah. Marjin laba perseroan diproyeksikan tetap stabil berkat potensi penurunan harga bahan baku dan efisiensi operasional yang terus ditingkatkan.
OCBC Sekuritas, melalui analis Jessica Leonardy, memberikan rekomendasi Buy untuk ICBP dengan target harga Rp 14.600.