JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Pergerakan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) terpantau mengalami penurunan pada penutupan perdagangan hari Jumat (16 Mei 2025). Penurunan ini terjadi di tengah antisipasi publik terhadap pengumuman resmi mengenai siapa yang akan menjabat sebagai direktur utama (dirut) BSI.
Pada akhir sesi perdagangan, saham BRIS tercatat mengalami koreksi sebesar 30 poin, atau setara dengan 1,03 persen, sehingga mencapai level Rp 2.870 per saham. Kendati demikian, pada saat pembukaan perdagangan, saham BRIS sempat menyentuh angka Rp 2.920 per saham.
Respons pasar tampak kurang positif, seiring dengan beredarnya berbagai spekulasi mengenai nama-nama yang berpotensi mengisi posisi Dirut BSI tersebut.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BSI sendiri telah dilaksanakan pada hari ini, Jumat (16 Mei 2025). Salah satu agenda utama dalam RUPS tersebut adalah penentuan siapa yang akan menduduki jabatan direktur utama.
Beberapa nama yang sempat disebut-sebut sebagai kandidat potensial antara lain adalah Wakil Dirut BSI, Bob Tyasika Ananta; Direktur Wholesale Transaction Banking BSI, Zaidan Novari; serta mantan Direktur Utama BRI, Sunarso.
Sunarso dilaporkan menjadi kandidat yang paling kuat untuk mengisi posisi Dirut BSI, menggantikan Hery Gunardi yang sebelumnya menjabat posisi tersebut.
Sebagai catatan, kursi Dirut BSI telah kosong sejak Hery Gunardi ditunjuk sebagai Dirut PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI pada tanggal 24 Maret 2025.
Selama kurang lebih satu bulan terakhir, posisi puncak kepemimpinan di BSI dipegang oleh Wakil Dirut BSI, Bob Tyasika Ananta, yang bertindak sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirut BSI.