Saham Blue Chip Ini dapat Rekomendasi Beli, di Tengah Tren Koreksi

- Penulis

Senin, 10 Februari 2025 - 08:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Pergerakan harga saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) tengah mengalami tren pelemahan dalam beberapa waktu belakangan ini.

Tengok saja, pada penutupan perdagangan Jumat (7/2) lalu, saham blue chip di sektor farmasi ini berada di level Rp 1.265 per saham atau melemah 2,69% dalam sehari.  Sejak tiga bulan terakhir perdagangan, saham ini juga melemah 21,67%.

Analis Mirae Asset Sekuritas Andreas Kristo Saragih melihat saat ini saham KLBF diperdagangkan pada valuasi 15,9x P/E FY25, atau 1,1 standar deviasi di bawah rata-rata lima tahunnya, yang menjadikannya cukup menarik.

“Kami tetap menggunakan metode valuasi berbasis P/E, dengan target multiple 24,75x berdasarkan rata-rata lima tahun terakhir. Dengan demikian, rekomendasi kami tetap buy dengan target harga Rp 1.880,” kata Andreas dalam risetnya, Kamis (6/2) lalu.

Namun, Andreas menjelaskan ada sejumlah risiko utama terhadap rekomendasi ini meliputi, meningkatnya kontribusi produk tanpa merek di segmen farmasi, persaingan yang berkepanjangan di segmen nutrisi, harga bahan baku yang lebih tinggi dari perkiraan, serta potensi pelemahan rupiah yang lebih dalam terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Baca Juga :  Tarif Ojol Naik? Bandingkan Harga di Thailand, Vietnam, Malaysia!

Di samping itu, Verdhana Sekuritas tetap mempertahankan rekomendasi buy untuk KLBF dengan target harga Rp 2.200 per saham.

Rekomendasi yang diberikan tersebut berdasarkan perkiraan price-to-earnings (P/E) di tahun 2025 sebesar 28x, atau +0,7 standar deviasi dari rata-rata lima tahun terakhir. 

“Risiko utama terhadap proyeksi ini adalah pelemahan rupiah yang lebih dalam dari perkiraan,” tulis riset Verdhana Sekuritas pada Selasa (4/2) lalu.

Dalam riset Mirae Asset Sekuritas, laba bersih indikatif KLBF pada kuartal IV-2024 tercatat sebesar Rp 862 miliar, meningkat 22,8% secara tahunan (YoY) dan 50,3% secara kuartalan (QoQ). 

Kinerja ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan menjadi Rp 8,41 triliun atau naik 6,6% YoY dan tumbuh 6,3% (QoQ). 

Secara keseluruhan, laba bersih indikatif di sepanjang tahun 2024 mencapai Rp 3,24 triliun atau tumbuh 17,1% (YoY), sementara pendapatan tahunan mencapai Rp 32,65 triliun atau melonjak 7,2% (YoY).

Andreas menjelaskan seluruh segmen, kecuali segmen nutrisi, mencatatkan pertumbuhan pendapatan positif sepanjang tahun lalu. 

Baca Juga :  IHSG "Loyo" di Awal Sesi Perdagangan, Rupiah Menguat

Manajemen mengaitkan pertumbuhan ini dengan kenaikan volume sebesar 5%, dengan kontribusi sekitar 0,5% dari produk baru, sementara sisanya berasal dari kenaikan harga jual rata-rata. 

Stabilnya harga bahan baku sepanjang tahun 2024 juga berkontribusi pada ekspansi margin laba kotor sebesar +1 ppt YoY menjadi 39,8%. 

  KLBF Chart by TradingView  

“Perlu dicatat bahwa ini merupakan titik balik pertama sejak 2016, ketika margin laba kotor mencapai 49%,” ujar Andreas.

Andreas juga menerangkan bahwa manajemen memproyeksikan pertumbuhan pendapatan dan laba per saham (EPS) sebesar 8-10% YoY di tahun 2025, dengan margin yang cenderung stabil di tengah potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS. 

Pertumbuhan pendapatan diperkirakan akan didorong oleh pertumbuhan dua digit di segmen farmasi, 8%-10% (YoY) di segmen kesehatan konsumen, pertumbuhan satu digit di segmen nutrisi, serta 9%-12% di segmen distribusi. 

Perbaikan dalam bauran penjualan, efisiensi biaya Selling, General, and Administrative (SGA) dan penyesuaian harga produk tertentu akan membantu menjaga profitabilitas di level yang sama dengan di tahun 2024. 

Berita Terkait

Pertumbuhan Ekonomi Dipertanyakan, Indef Minta Pemerintah Buka Data!
Airlangga Klaim: Ekonomi RI Tertinggi di ASEAN, Benarkah?
Konsumsi Rumah Tangga Naik 4,97%! BPS Ungkap Pemicunya.
Paylater Menggila: Utang Warga RI Sentuh Rp 22,99 Triliun!
Komisaris Jakpro Baru: Ada Jubir Anies Hingga Eks Kepala Bapenda!
Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil di Rp 1.948.000, Peluang?
Pedagang Bendera Merah Putih Kaget: Banyak Cari Bendera One Piece!
Blokir Rekening Dormant: Langgar Konstitusi? Ini Alasannya!

Berita Terkait

Rabu, 6 Agustus 2025 - 21:33 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Dipertanyakan, Indef Minta Pemerintah Buka Data!

Selasa, 5 Agustus 2025 - 20:21 WIB

Airlangga Klaim: Ekonomi RI Tertinggi di ASEAN, Benarkah?

Selasa, 5 Agustus 2025 - 18:56 WIB

Konsumsi Rumah Tangga Naik 4,97%! BPS Ungkap Pemicunya.

Senin, 4 Agustus 2025 - 23:07 WIB

Paylater Menggila: Utang Warga RI Sentuh Rp 22,99 Triliun!

Senin, 4 Agustus 2025 - 18:41 WIB

Komisaris Jakpro Baru: Ada Jubir Anies Hingga Eks Kepala Bapenda!

Berita Terbaru

Uncategorized

Persebaya Surabaya: Kejutan Transfer? Bonek Menanti Pemain Baru!

Minggu, 10 Agu 2025 - 14:34 WIB

entertainment

El Rumi Menang Tinju, Maia Estianty Justru Puji Jefri Nichol!

Minggu, 10 Agu 2025 - 14:27 WIB

politics

6 Kodam Baru Prabowo: Fakta Penting yang Wajib Anda Tahu!

Minggu, 10 Agu 2025 - 14:20 WIB

politics

Prabowo Resmikan 6 Kodam Baru: Perkuat Pertahanan Indonesia!

Minggu, 10 Agu 2025 - 13:10 WIB