Saham Blue Chip Bagi Dividen Mei 2025: Mana yang Layak Dibeli?

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 16 Mei 2025 - 07:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Sejumlah saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan segera membagikan dividen, termasuk beberapa saham blue chip. Namun, saham mana yang layak untuk dibeli?

Periode cum date untuk pembayaran dividen ini berlangsung hingga 20 Mei 2025, setelah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) masing-masing perusahaan.

Beberapa emiten yang akan membagikan dividen merupakan saham blue chip, saham lapis satu dengan rekam jejak panjang dan kinerja yang teruji di pasar modal.

Saham-saham ini umumnya berasal dari perusahaan dengan fundamental keuangan yang kuat dan kapitalisasi pasar besar, mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah. Di BEI, saham blue chip sering menjadi bagian dari indeks utama seperti LQ45.

Contohnya, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan Astra International Tbk (ASII), anggota LQ45 yang akan segera membagikan dividen. JSMR akan membagikan Rp 1,13 triliun atau Rp 156,22 per saham, sementara ASII mengumumkan dividen final sebesar Rp 12,46 triliun atau Rp 308 per saham.

Cum date JSMR jatuh pada Senin, 19 Mei 2025, sedangkan ASII pada Selasa, 20 Mei 2025.

Inilah Jadwal Pencairan Gaji 13 PNS, Cek Rincian Gaji & Tunjangan ASN 2025

Emiten lain yang juga akan membagikan dividen meliputi PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) dengan dividen Rp 1,12 miliar atau Rp 1,05 per saham.

PT Lautan Luas Tbk (LTLS) menyiapkan dividen Rp 65,9 miliar atau Rp 45 per saham, dan PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) akan membagikan dividen Rp 1,52 miliar atau Rp 0,46694 per saham. Ketiga emiten ini memiliki cum date pada Senin, 19 Mei 2025.

PT Palma Serasih Tbk (PSGO) juga akan mendistribusikan dividen sebesar Rp 150,8 miliar atau Rp 8 per saham, dengan cum date pada Selasa, 20 Mei 2025.

Baca Juga :  PLN Klaim Berhasil Turunkan Frekuensi Gangguan Listrik

Indy Naila, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, menilai ASII, INDY, dan JSMR layak dikoleksi karena prospek bisnis jangka panjang yang kuat.

“Terutama ASII, karena dividend yield-nya mencapai sekitar 6%,” ujar Indy kepada Kontan, Selasa (13/5).

Meskipun dividend yield INDY dan JSMR relatif lebih rendah, sekitar 1% dan 4%, kedua perusahaan ini masih memiliki potensi peningkatan fundamental di masa mendatang.

William Hartanto, Praktisi Pasar Modal sekaligus Founder WH-Project, merekomendasikan JSMR, ASII, dan JATI sebagai pilihan investasi. JATI, menurutnya, masih sangat diminati pasar, sehingga daya beli yang kuat dapat mengurangi risiko dividend trap.

“Sementara ASII dan JSMR dikenal memiliki pergerakan harga yang stabil, sehingga investor tak perlu khawatir dengan potensi penurunan tajam,” jelas William kepada Kontan, Selasa (13/5).

Fath Aliansyah, Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia, memilih ASII karena dividend yield yang menarik dan prospek kinerja yang stabil.

Namun, Fath mengingatkan bahwa harga saham yang membagikan dividen umumnya akan turun saat ex date.

“Bagi investor jangka panjang, penurunan harga ini bisa menjadi kesempatan untuk melakukan dividend reinvesting,” jelas Fath kepada Kontan, Selasa (13/5).

Ekky Topan dari Infovesta Kapital Advisori merekomendasikan JSMR karena prospek jangka panjangnya yang menjanjikan. Sebagai operator jalan tol terbesar di Indonesia, Jasa Marga memiliki potensi pertumbuhan yang besar seiring dengan pengembangan infrastruktur dan peningkatan mobilitas.

“Selain itu, JSMR juga mulai diversifikasi usaha, seperti pengelolaan rest area, properti, dan proyek pendukung lainnya yang dapat menambah pendapatan di masa depan,” papar Ekky kepada Kontan, Selasa (13/5).

Tonton: Produksi Beras Indonesia Diramal Sentuh 34,6 Juta Ton, Tertinggi di ASEAN

Waspadai Dividen Trap

Baca Juga :  Bursa Asia Rebound Pada Perdagangan Selasa (4/2) Pagi, Mayoritas Indeks Menghijau

Meskipun dividen menawarkan potensi keuntungan, investor perlu mewaspadai risiko dividend trap, yaitu penurunan harga saham setelah pembagian dividen, biasanya pada tanggal ex date.

Indy menyarankan analisis fundamental perusahaan secara historis, pengecekan dividend yield dan cum date historis untuk menentukan momentum pembelian sebelum cum date.

“Kemudian, akumulasi saham setelah pembagian dividen bisa dilakukan, karena emiten dengan fundamental kuat berpotensi mengalami pertumbuhan harga saham lagi,” jelas Indy.

Ekky menambahkan bahwa dividend trap terjadi ketika investor membeli saham menjelang cum date hanya untuk mendapatkan dividen, namun setelah ex date, harga saham turun lebih dalam daripada nilai dividen yang diterima, sehingga mengakibatkan kerugian.

Untuk menghindari hal ini, investor perlu memperhatikan posisi harga saham saat ini. Jika harga masih di area support atau relatif rendah, dan dividen yang dibagikan cukup besar, risiko dividend trap dapat diminimalisir.

Sebaliknya, jika harga saham sudah tinggi sejak pengumuman dividen, kemungkinan besar dividen tersebut sudah priced in, sehingga koreksi setelah ex date bisa lebih tajam.

“Selain itu, perhatikan fundamental perusahaan. Jika prospek bisnisnya solid dan menunjukkan pertumbuhan, koreksi harga setelah ex date biasanya lebih terbatas dan cenderung pulih dalam jangka menengah,” tambah Ekky.

Ekky memprediksi penguatan JSMR menuju Rp 4.800–Rp 4.900, dan jika terus berlanjut, target selanjutnya di kisaran Rp 5.500–Rp 6.000.

Indy merekomendasikan beli ASII dengan target harga jangka panjang Rp 5.500, INDY di Rp 1.760, dan JSMR di Rp 4.500 per saham.

William merekomendasikan beli ASII di Rp 5.025-Rp 5.100, JSMR di Rp 4.200, dan JATI di Rp 200 per saham.

Klik Ppdb-madrasahdki.com, Pra Pendaftaran PPDB Madrasah Jakarta 2025 Ditutup 15 Mei

 

Berita Terkait

Trump Desak Apple Hentikan Produksi iPhone di India: Ini Penyebabnya
Investor Asing Ramai-ramai Beli Saham Bank Unggulan Ini: Apa Strategi Investor Lokal?
IHSG Tantang Resistance 7.125: Analisis Saham MEDC, BMRI, dan CMRY
Wall Street Fluktuatif: Saham Amazon Anjlok 2,4 Persen
Kunjungan Trump ke Qatar: Kesepakatan Raksasa 160 Pesawat Boeing
Analisis Mirae Asset: 54% Laba Emiten Indonesia Anjlok di Kuartal I 2025
Dividen Tinggi 4x Bunga Deposito? Saham Murah Ini Patut Dipertimbangkan
Ketua Kadin Cilegon Diperiksa: Imbas Tuntutan Proyek Rp 5 Triliun Pengusaha Lokal?

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 09:51 WIB

Trump Desak Apple Hentikan Produksi iPhone di India: Ini Penyebabnya

Jumat, 16 Mei 2025 - 09:31 WIB

Investor Asing Ramai-ramai Beli Saham Bank Unggulan Ini: Apa Strategi Investor Lokal?

Jumat, 16 Mei 2025 - 07:51 WIB

IHSG Tantang Resistance 7.125: Analisis Saham MEDC, BMRI, dan CMRY

Jumat, 16 Mei 2025 - 07:39 WIB

Saham Blue Chip Bagi Dividen Mei 2025: Mana yang Layak Dibeli?

Jumat, 16 Mei 2025 - 07:03 WIB

Wall Street Fluktuatif: Saham Amazon Anjlok 2,4 Persen

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Sopir Ojek Online Demo Besar-besaran: Aksi Serentak di Seluruh Indonesia

Jumat, 16 Mei 2025 - 09:23 WIB