Saham Big Banks Tetap Prospektif Meski Volatilitas Pasar Tinggi

- Penulis

Rabu, 9 April 2025 - 14:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. Kendati sempat mengalami pemulihan, volatilitas tinggi tampaknya masih menjadi tantangan bagi saham-saham big banks. Reli yang terjadi pada saham-saham perbankan ini belum sepenuhnya melepaskan mereka dari tren koreksi yang berlangsung sejak awal tahun.

Namun demikian, riset terbaru dari Indo Premier Sekuritas tertanggal 7 April 2025, mengindikasikan pandangan prospektif terhadap saham-saham big banks. Walaupun diakui adanya tekanan jangka pendek, hal ini lebih banyak dipengaruhi oleh narasi seputar perang dagang global yang sedang berlangsung.

Analis Indo Premier, Jovent Muliadi dan Anthony, dalam riset tersebut menyoroti adanya sentimen positif yang berasal dari berbagai faktor, mulai dari penunjukan jajaran direksi baru, potensi rasio dividen yang menarik, hingga kinerja yang menjanjikan selama dua bulan terakhir.

Berkaitan dengan komposisi direksi baru, mereka berpendapat bahwa tidak terjadi perubahan signifikan. Hal ini meredakan kekhawatiran sebelumnya bahwa posisi-posisi kunci akan diisi oleh tokoh-tokoh politik atau militer.

Big Banks Ditutup Koreksi Pasca Libur Lebaran, Bank Mandiri (BMRI) Turun Paling Dalam

Salah satu poin yang ditekankan adalah penunjukan Hery Gunardi sebagai Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), menggantikan Sunarso. Indo Premier menilai bahwa Hery memiliki rekam jejak yang kuat dan berhasil dalam membalikkan kinerja PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).

Baca Juga :  Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 8.000 Jadi Rp 1.684.000 Per Gram

Selain itu, mereka juga mengamati bahwa tiga bank BUMN, yaitu BBRI, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), berpotensi membagikan dividen jumbo yang berasal dari laba tahun buku 2024.

“Pembagian dividen yang agresif ini mengindikasikan kekuatan finansial bank-bank BUMN dan pada saat yang sama mengurangi risiko adanya aksi ‘kitchen sinking’ yang mungkin dilakukan oleh manajemen baru,” tulis analis Indo Premier dalam laporan yang diterbitkan pada 7 April 2025.

Kinerja keuangan selama periode Januari–Februari 2025 (2M25) juga menunjukkan adanya perbaikan, meskipun laba gabungan dari empat bank besar tersebut relatif stagnan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year).

BRI sempat mengalami penurunan laba sebesar 18% (YoY) di awal tahun, namun berhasil membukukan lonjakan laba hingga 129% secara bulanan pada bulan Februari 2025, berkat penurunan alokasi provisi dan peningkatan margin operasional.

Baca Juga :  LSP: Mengenal Lebih Dekat dan 4 Faktanya untuk Karier Anda

Kinerja Big Banks Tak Sesuai Ekspektasi, Cermati Prospek Sahamnya

BMRI mencatat pertumbuhan pinjaman tertinggi sebesar 19% YoY, diikuti oleh BBCA sebesar 14%, BBNI sebesar 10%, dan BBRI sebesar 5%. Dari sisi simpanan, BMRI juga unggul dengan mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 17% YoY.

Meskipun demikian, mereka mengakui bahwa sentimen jangka pendek seperti pelemahan nilai tukar rupiah dan ketegangan geopolitik masih dapat memberikan tekanan pada harga saham bank. Kendati demikian, Indo Premier tetap mempertahankan rekomendasi “overweight” untuk sektor perbankan, dengan BMRI dan BBRI sebagai pilihan saham utama.

“Saat ini, valuasi bank-bank besar diperdagangkan pada 2,1 kali harga terhadap nilai buku (P/BV) dan 11,9 kali laba bersih (P/E), yang masih berada di bawah rata-rata historis. Hal ini membuka peluang bagi investor dengan horizon investasi jangka menengah,” demikian kesimpulan dari laporan tersebut.

Berita Terkait

Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil di Rp 1.948.000, Peluang?
Pedagang Bendera Merah Putih Kaget: Banyak Cari Bendera One Piece!
Blokir Rekening Dormant: Langgar Konstitusi? Ini Alasannya!
Rekening Diblokir PPATK? Ini Penjelasan Lengkap Soal Rekening Dormant!
Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025
BI Malang Dorong UMKM dan Ekonomi Syariah lewat MBF 2025
IHSG Terkoreksi: Merdeka Group Jatuh, LQ45 Tertekan di Sesi I
UNVR Semester I 2025: Fundamental Kuat, Tumbuh di Kuartal III

Berita Terkait

Minggu, 3 Agustus 2025 - 12:14 WIB

Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil di Rp 1.948.000, Peluang?

Minggu, 3 Agustus 2025 - 01:16 WIB

Pedagang Bendera Merah Putih Kaget: Banyak Cari Bendera One Piece!

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 19:40 WIB

Blokir Rekening Dormant: Langgar Konstitusi? Ini Alasannya!

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 08:07 WIB

Rekening Diblokir PPATK? Ini Penjelasan Lengkap Soal Rekening Dormant!

Kamis, 31 Juli 2025 - 15:10 WIB

Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025

Berita Terbaru

politics

Guru Besar UPN ‘Sentil’ Amnesti Hasto & Tom Lembong!

Minggu, 3 Agu 2025 - 13:51 WIB

Public Safety And Emergencies

BREAKING: Pesawat Latih Jatuh di Ciampea Bogor, Ada Korban?

Minggu, 3 Agu 2025 - 13:31 WIB

Urban Infrastructure

Jakarta Merdeka! MRT, Transjakarta, LRT Rp80 Rayakan HUT RI ke-80

Minggu, 3 Agu 2025 - 12:21 WIB

finance

Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil di Rp 1.948.000, Peluang?

Minggu, 3 Agu 2025 - 12:14 WIB