Saham Bank Digital Terkoreksi: Peluang Investasi Saat Bank Konvensional Menguat?

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 16 Mei 2025 - 19:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. Dalam beberapa sesi perdagangan terakhir, pergerakan saham-saham bank dengan kapitalisasi besar (big banks) menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. Salah satu faktor pendorong utama di balik fenomena ini adalah aktivitas pembelian yang dilakukan oleh investor asing terhadap saham-saham perbankan terkemuka tersebut.

Berdasarkan data yang dihimpun dari RTI, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan lonjakan sebesar 10,61% selama sepekan terakhir. Pada sesi penutupan perdagangan hari Jumat (16/5), saham BMRI mengalami kenaikan sebesar 2,82%, mencapai level Rp 5.475 per saham.

Senada dengan BMRI, saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) juga mengalami peningkatan, dengan kenaikan sebesar 8,70% dalam sepekan terakhir. Meskipun demikian, pada penutupan perdagangan hari ini, saham BBRI terlihat mengalami penurunan tipis sebesar 0,47%, berada pada level Rp 4.250 per saham.

Saham Bank Pelat Merah Menguat Jelang Cum Date, Cek Rekomendasi Analis

PT Bank Negara Indonesia (BBNI) turut mencatatkan kinerja positif, dengan sahamnya yang melesat 8,17% dalam sepekan terakhir. Pada penutupan perdagangan hari ini, saham BBNI stabil pada level Rp 4.500 per saham.

Saham PT Bank Central Asia (BBCA) juga menunjukkan tren kenaikan, dengan peningkatan sebesar 2,48% dalam sepekan terakhir. Pada perdagangan hari ini, saham BBCA ditutup menguat sebesar 0,27%, mencapai level Rp 9.300 per saham.

  BBCA Chart by TradingView  

Sebaliknya, pergerakan saham bank digital cenderung lebih lemah. Contohnya, PT Bank Aladin Syariah (BANK), yang pada penutupan perdagangan hari ini mengalami penurunan sebesar 1,18% ke level Rp 835. Meskipun demikian, secara mingguan, saham BANK masih mencatatkan kenaikan sebesar 3,09%.

Baca Juga :  Libur Lebaran: Trafik Data XL Axiata EXCL Meroket 21 Persen!

Saham Bank Neo Commerce (BBYB) juga mengalami penurunan sebesar 3,62% dalam sepekan terakhir. Akan tetapi, pada perdagangan hari ini, saham BBYB ditutup menguat sebesar 1,53%, mencapai level Rp 266 per saham.

Saham Lapis Kedua Menguat di Tengah Pelemahan IHSG, Cek Rekomendasi Analis

Saham Bank Amar Indonesia (AMAR) juga mengalami penurunan sebesar 0,57% pada penutupan perdagangan hari ini, berada pada level Rp 173 per saham.

Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila, berpendapat bahwa penguatan signifikan pada saham-saham bank besar dipicu oleh meredanya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China, menyusul adanya kesepakatan penurunan tarif impor. Hal ini memberikan sentimen positif bagi pasar saham.

“Hal ini juga mengurangi kekhawatiran terkait perlambatan ekonomi global dan meningkatkan optimisme terhadap sektor perbankan, dengan harapan penurunan suku bunga acuan dan pemulihan pertumbuhan kredit. Kondisi ini menarik minat investor asing untuk kembali masuk ke pasar,” ujar Indy kepada kontan.co.id, Jumat (16/5).

Di sisi lain, Indy menjelaskan bahwa pelemahan saham bank digital, di tengah penguatan saham bank besar, disebabkan oleh valuasi beberapa emiten yang masih tergolong tinggi. Kondisi ini mendorong investor untuk melakukan aksi ambil untung (profit taking) pada saham-saham perbankan digital. Selain itu, kinerja keuangan emiten-emiten tersebut juga perlu terus dipantau, terutama dari sisi manajemen operasionalnya.

Baca Juga :  5 Saham Emiten Prajogo Pangestu Kompak Menghijau, TPIA Tancap Gas

Sejumlah Emiten Ini Gelar Buyback Saham Saat Pasar Bearish, Cek Rekomendasi Analis

Meskipun demikian, Indy menilai bahwa beberapa saham digital masih menarik untuk dikoleksi pada harga rendah. Ia merekomendasikan saham ARTO dengan target pasar Rp 2.640, serta BBYB yang dinilai memiliki valuasi yang masih murah dengan target harga Rp 336.

Sementara itu, Achmad Yaki, Head of Online Trading BCA Sekuritas, menyatakan bahwa arus modal asing (foreign inflow) yang terjadi selama dua hari berturut-turut di pasar reguler menjadi pendorong utama pergerakan saham-saham big banks.

Di sisi lain, persaingan suku bunga simpanan dan tingginya biaya untuk pengembangan teknologi informasi (IT) masih berpotensi menekan margin laba dan bisnis bank digital. Akibatnya, saham-saham bank digital cenderung melemah, berlawanan dengan penguatan yang dialami oleh saham-saham big banks.

“Saya menyarankan untuk mempertimbangkan strategi hold atau average down untuk saham-saham big banks. Sementara untuk saham bank digital, lebih baik difokuskan pada trading dengan memilih saham secara selektif, seperti ARTO, BBYB, dan AGRO, atau bank digital lain yang akan melaksanakan RUPS atau memiliki aksi korporasi,” jelasnya.

Masih Ada Asa di Saham Lapis Kedua

Ia pun merekomendasikan saham BBNI untuk dibeli (buy) dengan target pasar Rp 6.075, BMRI dengan rekomendasi buy dan target Rp 7.250, BBRI dengan rekomendasi hold dan target Rp 4400, serta BBCA dengan rekomendasi trading buy dan target Rp 9.700.

Berita Terkait

Raja Charles III: Masuk Daftar 250 Orang Terkaya di Inggris Raya
Investasi Sukuk Ritel SR022: Cuma Rp1 Juta, Raih Kupon 6,45%-6,55%!
Wall Street Melemah Tipis, Investor Optimis Sambut Kenaikan Mingguan
BI Umumkan: Dana Asing Masuk RI Rp4,14 Triliun!
Kadin: Regulasi Logistik Baru Pacu Ekonomi Digital Indonesia
Investor Asing Kembali Aktif: Saham Pilihan Akhir Pekan Ini!
Waspada! Daftar Saham yang Diobral Asing Jumat Lalu
ACES Targetkan 30 Gerai Azko: Peluang Ekspansi 2025?

Berita Terkait

Sabtu, 17 Mei 2025 - 07:39 WIB

Raja Charles III: Masuk Daftar 250 Orang Terkaya di Inggris Raya

Sabtu, 17 Mei 2025 - 07:35 WIB

Investasi Sukuk Ritel SR022: Cuma Rp1 Juta, Raih Kupon 6,45%-6,55%!

Sabtu, 17 Mei 2025 - 03:03 WIB

Wall Street Melemah Tipis, Investor Optimis Sambut Kenaikan Mingguan

Sabtu, 17 Mei 2025 - 00:43 WIB

BI Umumkan: Dana Asing Masuk RI Rp4,14 Triliun!

Sabtu, 17 Mei 2025 - 00:15 WIB

Kadin: Regulasi Logistik Baru Pacu Ekonomi Digital Indonesia

Berita Terbaru

technology

Netflix: AI Ciptakan Iklan Tak Terlihat di Tayangan Film & Seri

Sabtu, 17 Mei 2025 - 07:31 WIB