Berikut adalah artikel berita yang telah ditingkatkan:
Saham Big Banks Awal Pekan: BBNI Anjlok Paling Dalam, BBCA dan BBRI Terkoreksi, BMRI Bertahan Stabil
JAKARTA – Mengawali pekan ini, pergerakan harga saham emiten perbankan kelas kakap atau yang dikenal sebagai “big banks” menunjukkan tren yang didominasi oleh pelemahan. Dari deretan bank raksasa di Bursa Efek Indonesia, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjadi yang paling terpukul, mencatat koreksi terdalam pada perdagangan Senin, 16 Juni.
Pada penutupan perdagangan Senin (16/6), saham BBNI terpantau anjlok tajam 3,08% dari harga penutupan akhir pekan sebelumnya. Pelemahan ini menempatkan harga saham BBNI di level Rp 4.400 per saham. Koreksi harian tersebut turut memperlebar penurunan saham BBNI menjadi 0,45% sepanjang sepekan terakhir. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa harga BBNI saat ini masih berada di atas level terendahnya pada bulan ini, yang sempat menyentuh Rp 4.300 per saham pada tanggal 4 Juni 2025 silam.
Tren pelemahan juga merambah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Saham bank swasta terbesar di Indonesia ini terkoreksi 1,11% dari harga penutupan akhir pekan lalu, mengakhiri perdagangan di level Rp 8.925 per saham. Menariknya, meskipun terkoreksi pada hari ini, secara akumulasi sepekan terakhir, harga saham BBCA terpantau stagnan atau tidak mengalami perubahan signifikan, tetap bertahan di level Rp 8.925 per saham.
Senada dengan kedua rekannya, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga tak luput dari tekanan jual. Harga saham BBRI ditutup turun tipis 0,25% dari penutupan sebelumnya, menghentikan laju di level Rp 3.990 per saham.
Di tengah koreksi yang melanda sebagian besar saham bank besar, hanya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang berhasil mempertahankan posisinya. Saham BMRI tercatat tidak mengalami perubahan berarti dari harga penutupan akhir pekan lalu, stabil di level Rp 5.150 per saham. Bahkan, sepanjang perdagangan awal pekan ini, BMRI sempat menunjukkan performa mengesankan dengan penguatan hingga 0,97% sebelum akhirnya kembali ke level penutupan awal pekan.