JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Dalam perkembangan terbaru persidangan kasus suap, Saeful Bahri, mantan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), mengungkapkan detail penting terkait pengurusan Pergantian Antar-Waktu (PAW) Harun Masiku. Saeful mengakui bahwa rencana pemberian suap tersebut dirancang bersama Donny Tri Istiqomah, seorang advokat yang juga berasal dari lingkungan PDI-P.
Pengakuan ini dilontarkan Saeful sebagai respons terhadap pernyataan Febri Diansyah, kuasa hukum Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P, Hasto Kristiyanto. Pernyataan itu disampaikan dalam sidang yang berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, pada hari Kamis, 22 Mei 2025.
Febri Diansyah bertanya, “Bapak tadi menekankan bahwa arahan Sekjen bersifat umum saja. Yang dimaksud ‘umum saja’ itu adalah melaksanakan keputusan partai, betul? Sisanya, Bapak menyatakan, ‘Saya yang membuat sendiri, dan saya bertanggung jawab atas kesalahan saya karena telah melakukan penyuapan.’ Apakah pernyataan Bapak tersebut benar?”
“Betul,” jawab Saeful Bahri, membenarkan pernyataan kuasa hukum tersebut.
Mendengar jawaban Saeful, Febri kembali mempertegas pertanyaannya untuk memastikan keakuratan informasi.
“Jadi, pengakuan yang saya bacakan tadi, itu benar berasal dari Bapak Saeful?” Febri bertanya lagi, mencari konfirmasi.
“Ya,” jawab Saeful, mengiyakan.
Selanjutnya, Febri menggali lebih dalam mengenai makna dari kata “create” atau “membuat” yang sebelumnya diucapkan oleh Saeful dalam keterangannya.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Saeful menjelaskan bahwa skenario penyuapan tersebut disusun secara bersama-sama dengan Donny Tri Istiqomah.
“Begini, saya tidak bekerja sendiri dalam hal ini. Saya bersama dengan Donny. Dalam budaya kerja saya dan Donny, serta senior-senior kami, yang berakar dari organisasi ekstra-kampus, setiap perintah cukup kami ‘kondisikan’,” jelas Saeful.
“Agar semuanya jelas, Pak, maksud dari ‘create‘ itu adalah Bapak membuatnya bersama Donny, betul begitu, Pak?” tanya Febri, sekali lagi menegaskan.
“Iya,” jawab Saeful. Ia menambahkan bahwa dirinya juga terlibat dalam mempersiapkan berbagai rencana lain terkait pengurusan PAW Harun Masiku.
Menyimak kesaksian tersebut, Febri kemudian menanyakan apakah ada instruksi dari Hasto Kristiyanto terkait penyusunan skenario suap kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Ketika Bapak Saeful menyusun skenario suap KPU bersama Donny, apakah ada perintah dari Pak Hasto untuk menyusun skenario tersebut?” tanya Febri.
“Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, tidak ada,” jawab Saeful dengan tegas.