Rupiah Terancam, BI Siapkan Jurus Hadapi Dampak Serangan AS-Iran

Avatar photo

- Penulis

Senin, 23 Juni 2025 - 05:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bank Indonesia Siap Sedia Hadapi Gejolak Rupiah di Tengah Konflik Geopolitik Global yang Memanas

Bank Indonesia (BI) menegaskan kesiapsiagaan penuhnya dalam menghadapi potensi gejolak pada nilai tukar rupiah. Kesiapan ini muncul sebagai respons langsung terhadap eskalasi konflik geopolitik global, terutama setelah terjadinya serangan militer Amerika Serikat terhadap Iran. Peristiwa ini dinilai berpotensi meningkatkan ketidakpastian di pasar keuangan dunia, yang pada gilirannya dapat memengaruhi arus modal dan stabilitas mata uang di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Kekhawatiran akan arah pasar keuangan global ini diungkapkan oleh Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, Triwahyono. Ia menjelaskan bahwa memanasnya situasi di Timur Tengah menimbulkan dampak signifikan, yang dikhawatirkan akan mengguncang pergerakan pasar keuangan global secara keseluruhan. Dalam kondisi penuh gejolak dan ketidakpastian seperti ini, pelaku pasar cenderung mengalihkan dana mereka ke aset-aset yang dianggap aman atau *safe haven*, seperti dolar AS, obligasi negara-negara maju, dan emas.

Lebih lanjut, Triwahyono menambahkan, peningkatan ketidakpastian global ini membawa risiko signifikan, yaitu beralihnya arus modal dari pasar negara berkembang ke aset-aset di negara maju. Perpindahan modal ini, yang merupakan respons klasik di tengah suasana keraguan, berpotensi menciptakan tekanan tambahan yang substansial pada mata uang negara-negara *emerging*, tak terkecuali nilai tukar rupiah Indonesia.

Menyikapi potensi tekanan dan dinamika pasar tersebut, Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk senantiasa menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Triwahyono memastikan bahwa BI akan terus berada di pasar, aktif melakukan intervensi melalui berbagai instrumen strategis.

Strategi stabilisasi BI mencakup intervensi di pasar valuta asing luar negeri (*offshore NDF*) yang menjangkau pasar Asia, Eropa, hingga Amerika. Selain itu, BI juga menerapkan *triple intervention* di pasar domestik, baik di pasar spot, *Domestic Non-Deliverable Forward* (DNDF), maupun melalui pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder. Seluruh instrumen ini dimanfaatkan secara optimal untuk memastikan pergerakan rupiah tetap terkendali dan stabil di tengah kompleksitas dinamika pasar global.

Berita Terkait

Partai Buruh Geruduk DPR 28 Agustus: Bukan Demo Akhir Pekan!
Demo DPR 25 Agustus: Mahasiswa Tagih RUU, Ojol Jerit Ekonomi!
Prabowo Anugerahi Bintang Republik Indonesia Utama kepada Puan, Dasco, Muzani
Prabowo Lantik Dubes RI untuk AS dan 7 Negara Lain!
Demo 25 Agustus 2025: Sikap BEM SI & Partai Buruh Terungkap!
BP Haji Naik Kelas: Kementerian Baru, Ditjen Haji Kemenag Dihapus?
Amnesti Eks Wamenaker: Kontroversi dan Tanda Tanya Besar?
IKN Lanjut! Gibran Pastikan Pembangunan Ibu Kota Negara Terus Berjalan

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 17:52 WIB

Partai Buruh Geruduk DPR 28 Agustus: Bukan Demo Akhir Pekan!

Senin, 25 Agustus 2025 - 15:04 WIB

Demo DPR 25 Agustus: Mahasiswa Tagih RUU, Ojol Jerit Ekonomi!

Senin, 25 Agustus 2025 - 13:26 WIB

Prabowo Anugerahi Bintang Republik Indonesia Utama kepada Puan, Dasco, Muzani

Senin, 25 Agustus 2025 - 10:45 WIB

Prabowo Lantik Dubes RI untuk AS dan 7 Negara Lain!

Senin, 25 Agustus 2025 - 00:15 WIB

Demo 25 Agustus 2025: Sikap BEM SI & Partai Buruh Terungkap!

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Jurnalis Antara Dianiaya Polisi Saat Liput Demo DPR!

Senin, 25 Agu 2025 - 21:08 WIB