Rupiah Perkasa: Sentuh Rp 16.761 per Dolar AS, Optimisme Pasar Meningkat!

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 29 April 2025 - 18:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa, 29 April 2025, nilai tukar rupiah menunjukkan performa yang menggembirakan. Mata uang Garuda berhasil menguat sebesar 94,5 poin, bertengger di posisi Rp 16.761 per dolar Amerika Serikat. Sebelumnya, rupiah juga telah mencatatkan penguatan sebesar 100 poin, berada di level Rp 16.855,5 per dolar AS.

“Untuk proyeksi perdagangan esok hari, pergerakan rupiah diperkirakan akan cenderung fluktuatif, namun diyakini akan tetap ditutup menguat dalam rentang Rp 16.700 – Rp.16.770,” ujar pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 29 April 2025.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 diprediksi mengalami sedikit perlambatan. Hal ini disebabkan oleh realisasi belanja negara yang belum optimal, padahal seharusnya menjadi stimulus utama dalam mendorong laju perekonomian. Hingga akhir Maret 2025, realisasi belanja negara baru mencapai Rp 620,3 triliun, yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 1,37 persen secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Baca Juga :  Simak Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas untuk PGAS, DSNG & DEWA, Rabu (5/2)

Perlambatan ini terutama dipicu oleh penurunan belanja pemerintah pusat sebesar 3,37 persen, menjadi Rp 413,2 triliun. Kontraksi tersebut disebabkan oleh penurunan belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar 11,75 persen secara tahunan, yang kini berada di angka Rp 217,1 triliun.

“Realisasi belanja negara yang masih rendah memberikan tekanan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2025. Belanja pemerintah, terutama belanja K/L, selama ini memiliki peran yang sangat penting sebagai penggerak utama aktivitas ekonomi, melalui proyek pembangunan serta pengadaan barang dan jasa,” jelas Ibrahim.

Lambatnya realisasi belanja terjadi di tengah situasi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK), serta kenaikan harga bahan pokok yang disebabkan oleh tekanan dari pasar domestik dan global. Selain itu, belanja pemerintah memegang peranan krusial dalam menjaga daya beli masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan menggerakkan sektor riil.

Baca Juga :  Kaya Mendadak Bisa Jadi Masalah, Simak 6 Cara Mengelolanya dengan Baik

Berdasarkan data tersebut, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2025 diperkirakan hanya akan berada di kisaran 4,5 persen hingga 4,75 persen. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal IV 2024 yang berhasil mencapai 5,02 persen. Sebelumnya, proyeksi awal pertumbuhan ekonomi untuk kuartal I-2025 berada di kisaran 4,5 persen hingga 5,0 persen.

Pilihan Editor: Risiko dan Peluang Penjaminan Kredit Koperasi Desa

Berita Terkait

Emas Antam Anjlok, Harga Hari Ini Turun Rp 18 Ribu!
Emas Antam Hari Ini Meroket, Harga Terbaru Rp1.950.000 per Gram!
CTRA RUPST: Dividen, Komisaris Baru, dan Strategi Ciputra?
Diboikot, A Business Proposal Justru Rajai Netflix Indonesia!
JSMR: Penyesuaian Tarif Tol, Peluang Beli Saham Jasa Marga?
Saham UMA Melesat, Cek Daftar dan Risiko Investasi!
CHIP Bagi Dividen Rp 2,01: Investor Sumringah!
Shio Beruntung Juni 2025: Rezeki Emas Antam Menanti!

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 09:47 WIB

Emas Antam Anjlok, Harga Hari Ini Turun Rp 18 Ribu!

Selasa, 17 Juni 2025 - 09:27 WIB

Emas Antam Hari Ini Meroket, Harga Terbaru Rp1.950.000 per Gram!

Selasa, 17 Juni 2025 - 08:32 WIB

Diboikot, A Business Proposal Justru Rajai Netflix Indonesia!

Selasa, 17 Juni 2025 - 07:02 WIB

JSMR: Penyesuaian Tarif Tol, Peluang Beli Saham Jasa Marga?

Selasa, 17 Juni 2025 - 05:42 WIB

Saham UMA Melesat, Cek Daftar dan Risiko Investasi!

Berita Terbaru

finance

Emas Antam Anjlok, Harga Hari Ini Turun Rp 18 Ribu!

Selasa, 17 Jun 2025 - 09:47 WIB