Rupiah Menguat Signifikan: Sentuh Rp 16.327 per Dolar AS, Peluang Investasi?

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 22 Mei 2025 - 19:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis, 22 Mei 2025, nilai tukar rupiah menunjukkan performa yang menggembirakan. Rupiah berhasil menguat dan ditutup pada level Rp 16.327 per dolar Amerika Serikat. Kenaikan ini mencerminkan penguatan sebesar 71 poin dibandingkan dengan penutupan sebelumnya yang berada di level Rp 16.396. Menurut pengamat mata uang, Ibrahum Assuaibi, tren positif ini diperkirakan akan berlanjut, dengan proyeksi rupiah akan bergerak di antara Rp 16.240 hingga Rp 16.330 pada perdagangan esok hari.

“Melemahnya dolar Amerika Serikat masih menjadi faktor utama, terutama di tengah kekhawatiran yang terus meningkat terkait akumulasi utang AS,” jelas Ibrahim dalam keterangan tertulis yang dirilis pada Kamis, 22 Mei 2025. Sentimen ini diperkuat oleh keputusan agensi pemeringkatan kredit Moody’s yang menurunkan peringkat utang AS dari Aaa menjadi Aa1. Penurunan ini dipicu oleh beban utang dan biaya bunga yang dianggap lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain.

Baca Juga :  Investor Asing Borong Saham Ini Saat IHSG Tergelincir Selasa

Selain faktor internal AS, eskalasi konflik global juga turut mempengaruhi pergerakan mata uang. Ibrahim menyoroti kegagalan perundingan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina sebagai salah satu pemicunya. Ia menambahkan bahwa Ukraina berencana meminta Uni Eropa untuk mempertimbangkan langkah-langkah yang lebih tegas dalam mengisolasi Moskow.

Dari sisi domestik, Bank Indonesia (BI) mencatat adanya defisit transaksi berjalan pada kuartal I 2025, meskipun nilainya tercatat lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. Defisit tercatat sebesar US$ 0,2 miliar, menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan dengan defisit pada kuartal IV 2024 yang mencapai US$ 1 miliar.

Baca Juga :  Cadangan Devisa Turun Drastis, BI Siapkan Strategi Jaga Rupiah Stabil?

Menurut Ibrahim, penurunan defisit ini didorong oleh peningkatan surplus perdagangan barang, terutama dari sektor nonmigas. “Selain itu, investasi portfolio juga mengalami peningkatan, yang sebagian besar dipengaruhi oleh aliran masuk modal asing ke dalam surat utang domestik,” ungkapnya.

Secara terpisah, Gubernur BI Perry Warjiyo meyakinkan bahwa neraca pembayaran Indonesia tetap stabil berkat adanya aliran masuk investasi yang berlanjut hingga kuartal II 2025. “(Aliran modal masuk) pada Mei 2025 kembali menunjukkan peningkatan, terutama ke Surat Berharga Negara (SBN) dan saham,” ujar Perry dalam konferensi pers yang diadakan pada Rabu, 21 Mei 2025. Total aliran modal yang masuk pada Mei 2025 tercatat mencapai Rp 20,63 triliun.

Pilihan Editor: Bahaya Tipisnya Cadangan Devisa

Berita Terkait

Panduan Lengkap: 3 Langkah Investasi Cryptocurrency Aman untuk Pemula
Asing Borong BBRI BBCA: Daftar 10 Saham Pilihan Teratas Kamis Ini!
IIF Umumkan Laba Bersih Kuartal I 2025 Capai Rp52,8 Miliar
Harga Emas Spot Terkoreksi: Aksi Ambil Untung Dominasi Pasar Kamis
BEI Incar IPO Perusahaan Raksasa: Pelaku Pasar Beri Masukan Strategis
Sritex Rekrut Kembali 1.300 Mantan Pekerja: Kabar Baik Industri Tekstil!
IHSG Hari Ini: Analisis dan Prediksi Akurat untuk Jumat, 23 Mei
Analis Ungkap Rekomendasi Saham INCO Setelah Bagi Dividen!

Berita Terkait

Jumat, 23 Mei 2025 - 00:13 WIB

Panduan Lengkap: 3 Langkah Investasi Cryptocurrency Aman untuk Pemula

Jumat, 23 Mei 2025 - 00:08 WIB

Asing Borong BBRI BBCA: Daftar 10 Saham Pilihan Teratas Kamis Ini!

Kamis, 22 Mei 2025 - 23:48 WIB

IIF Umumkan Laba Bersih Kuartal I 2025 Capai Rp52,8 Miliar

Kamis, 22 Mei 2025 - 23:12 WIB

Harga Emas Spot Terkoreksi: Aksi Ambil Untung Dominasi Pasar Kamis

Kamis, 22 Mei 2025 - 22:24 WIB

BEI Incar IPO Perusahaan Raksasa: Pelaku Pasar Beri Masukan Strategis

Berita Terbaru