Rupiah Bergerak Tipis di Awal Perdagangan, Pasar Mata Uang Asia Bervariasi
JAKARTA – Nilai tukar rupiah menunjukkan pergerakan terbatas di awal perdagangan hari ini, Rabu (11/6). Mata uang Garuda tersebut dibuka sedikit menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), mencatatkan diri di level Rp 16.271 per dolar AS.
Penguatan ini, meski hanya 0,02%, menandai peningkatan dari posisi penutupan sehari sebelumnya yang berada di Rp 16.275 per dolar AS. Pergerakan tipis ini mengindikasikan dinamika pasar yang cenderung stabil namun tetap menjadi perhatian para pelaku pasar keuangan.
Hingga pukul 09.00 WIB, performa mata uang di kawasan Asia secara keseluruhan menunjukkan variasi, dengan kecenderungan mayoritas melemah di hadapan *the greenback*. Sentimen pasar regional tampak cukup beragam, mempengaruhi kurs mata uang lokal.
Beberapa mata uang Asia tercatat mengalami tekanan signifikan. Won Korea Selatan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah anjlok 0,28%. Disusul oleh yen Jepang yang terkoreksi 0,1%, serta baht Thailand yang tertekan 0,09%. Peso Filipina juga mengalami pelemahan 0,05%, sementara dolar Singapura turun 0,04%. Bahkan dolar Hong Kong pun tercatat melemah tipis 0,009% di pagi ini.
Di sisi lain, beberapa mata uang berhasil menunjukkan kinerja positif. Dolar Taiwan memimpin penguatan di Asia dengan kenaikan 0,15%, diikuti oleh yuan China yang menguat 0,02%. Sementara itu, ringgit Malaysia terpantau bergerak stagnan atau datar terhadap dolar AS, menunjukkan sentimen yang relatif netral di pasar valuta asing.