Rupiah Melemah: Sentimen Eksternal Jadi Pemicu Utama?

- Penulis

Rabu, 9 April 2025 - 10:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Pada pembukaan sesi perdagangan hari Rabu, 9 April 2025, nilai tukar rupiah di pasar spot menunjukkan pergerakan pada level Rp16.960 per dolar Amerika Serikat.

Data dari Bloomberg memperlihatkan bahwa mata uang Garuda mengalami pelemahan sebesar 69 poin atau setara dengan 0,41 persen. Angka ini dihitung dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya, yang berada di level Rp16.891 per dolar AS.

5 Fakta Menarik Mata Uang yang Dipakai di Zaman Batu

5 Fakta Menarik Mata Uang yang Dipakai di Zaman Batu

1. Informasi Harga Emas Terkini

Hingga pukul 09.10 WIB, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau mengalami penurunan nilai. Berikut adalah rincian pergerakan beberapa mata uang utama:

  • Ringgit Malaysia mengalami penurunan sebesar 0,11 persen
  • Yuan China tercatat melemah sebesar 0,12 persen
  • Rupee India mengalami depresiasi sebesar 0,49 persen
  • Peso Filipina menunjukkan pelemahan sebesar 0,17 persen
  • Dolar Taiwan melemah tipis sebesar 0,09 persen.

Harga Nominal: Pengertian, Nilai Tukar dan Harga Saham

Harga Nominal: Pengertian, Nilai Tukar dan Harga Saham

2. Rupiah Masih Berada di Bawah Tekanan

Baca Juga :  Panduan Lengkap: 4 Syarat Investasi Emas Syariah Agar Halal

Menurut Lukman Leong, seorang analis dari Doo Financial Futures, nilai rupiah masih menghadapi tekanan yang signifikan akibat sentimen risk off. Pemicunya adalah meningkatnya ketegangan dalam perang dagang setelah adanya ancaman dari Trump untuk menaikkan tarif hingga 104 persen terhadap China.

“Estimasi kami menunjukkan bahwa rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.750 per dolar AS, dengan potensi pelemahan hingga Rp16.950 per dolar AS,” tegasnya.

China Siap Lawan Sampai Akhir Terkait Tarif Trump

China Siap Lawan Sampai Akhir Terkait Tarif Trump

3. Sentimen Eksternal Memperburuk Ketidakpastian Global

Ibrahim Assuabi, seorang pengamat mata uang, menjelaskan bahwa eskalasi perang dagang yang melibatkan Amerika Serikat (AS) dan berbagai negara, termasuk Indonesia dengan tarif impor sebesar 32 persen, masih menjadi faktor utama yang meningkatkan ketidakpastian di pasar global. 

“Kondisi ini secara langsung mempengaruhi perekonomian global, termasuk Indonesia,” ungkap Ibrahim kepada RAGAMUTAMA.COM, pada hari Selasa, 8 April 2025.

Baca Juga :  BPS Ungkap Perbedaan Data Kemiskinan dengan Bank Dunia: Analisis Lengkap

Saat ini, banyak negara sedang mempertimbangkan kembali kebijakan tarif perdagangan yang ditetapkan oleh Trump, dengan upaya negosiasi ulang atau bahkan mengambil langkah-langkah untuk melawan tarif yang diberlakukan tersebut.

Ketegangan ini semakin memperdalam ketidakpastian global dan memunculkan kekhawatiran akan potensi terjadinya resesi ekonomi di tingkat global. Faktor lain yang turut berperan adalah data tenaga kerja di Amerika Serikat yang menunjukkan hasil yang lebih baik dari perkiraan, dengan penurunan signifikan dalam tingkat pengangguran.

Meskipun hal ini mencerminkan kondisi pasar tenaga kerja yang membaik, namun juga memberikan dampak pada keputusan yang akan diambil oleh Bank Sentral AS.

“Lebih lanjut, Bank Sentral AS juga sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk mempertahankan suku bunga pada tingkat yang tinggi, mengingat permasalahan perang dagang yang masih berlangsung dan tingkat inflasi yang masih tinggi,” pungkas Ibrahim.

Berita Terkait

Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil di Rp 1.948.000, Peluang?
Pedagang Bendera Merah Putih Kaget: Banyak Cari Bendera One Piece!
Blokir Rekening Dormant: Langgar Konstitusi? Ini Alasannya!
Rekening Diblokir PPATK? Ini Penjelasan Lengkap Soal Rekening Dormant!
Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025
BI Malang Dorong UMKM dan Ekonomi Syariah lewat MBF 2025
IHSG Terkoreksi: Merdeka Group Jatuh, LQ45 Tertekan di Sesi I
UNVR Semester I 2025: Fundamental Kuat, Tumbuh di Kuartal III

Berita Terkait

Minggu, 3 Agustus 2025 - 12:14 WIB

Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil di Rp 1.948.000, Peluang?

Minggu, 3 Agustus 2025 - 01:16 WIB

Pedagang Bendera Merah Putih Kaget: Banyak Cari Bendera One Piece!

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 19:40 WIB

Blokir Rekening Dormant: Langgar Konstitusi? Ini Alasannya!

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 08:07 WIB

Rekening Diblokir PPATK? Ini Penjelasan Lengkap Soal Rekening Dormant!

Kamis, 31 Juli 2025 - 15:10 WIB

Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Marsma TNI Fajar Adriyanto: Eks Kadispen AU Gugur dalam Kecelakaan Pesawat

Minggu, 3 Agu 2025 - 15:09 WIB

Public Safety And Emergencies

Kopilot Pesawat Latih FASI Jatuh di Ciampea, Luka Berat!

Minggu, 3 Agu 2025 - 14:06 WIB

politics

Guru Besar UPN ‘Sentil’ Amnesti Hasto & Tom Lembong!

Minggu, 3 Agu 2025 - 13:51 WIB

Public Safety And Emergencies

BREAKING: Pesawat Latih Jatuh di Ciampea Bogor, Ada Korban?

Minggu, 3 Agu 2025 - 13:31 WIB