Rupiah Diprediksi Menguat Tipis Minggu Depan: Faktor Pendorong Utama Terungkap!

- Penulis

Kamis, 17 April 2025 - 22:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. Nilai tukar rupiah menunjukkan kecenderungan yang lebih lemah sepanjang minggu ini. Namun demikian, proyeksi untuk pekan mendatang mengindikasikan potensi penguatan terbatas, terutama seiring dengan agenda Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).

Data Bloomberg pada hari Kamis (17/4) mencatat posisi rupiah berada pada level Rp 16.834 per dolar Amerika Serikat (AS). Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,06% dibandingkan dengan posisi pada hari Kamis (10/4) yang berada di Rp 16.823 per dolar AS. Secara harian, rupiah juga mengalami pelemahan sebesar 0,02%.

Menurut Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, dinamika pergerakan rupiah saat ini mencerminkan sikap investor yang cenderung lebih waspada dalam aktivitas perdagangan. Untuk rentang waktu sepekan, terlihat adanya tren pelemahan yang dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran terkait prospek ekonomi domestik.

“Hal ini dipengaruhi oleh data-data ekonomi Indonesia yang kurang menggembirakan, seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Indeks Penjualan Ritel (IPR), dan data penjualan otomotif,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (17/4).

Baca Juga :  Rupiah Menguat Signifikan: Peluang dan Tantangan Data Tenaga Kerja AS

Rupiah Ditutup Menguat Tipis ke Rp 16.834 per Dolar AS Hari Ini, Kamis 17 April 2025

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menambahkan bahwa kehati-hatian investor juga dipengaruhi oleh antisipasi terhadap hasil perundingan antara AS dan Jepang. Ia berpendapat bahwa kegagalan Jepang dalam mencapai kesepakatan dengan AS dapat memicu potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS. 

Oleh karena itu, sentimen perang dagang diperkirakan masih akan mendominasi arah pergerakan rupiah pada pekan mendatang. “Kemungkinan besar belum akan ada perkembangan positif. Rupiah diperkirakan akan bergerak dalam rentang terbatas (range bound), namun potensi eskalasi dengan China masih dapat memberikan tekanan pada rupiah,” ungkapnya.

Dari sisi data ekonomi, tidak ada rilis data penting dari AS. Sementara itu, di Indonesia akan ada pengumuman data perdagangan dan pelaksanaan RDG BI.

Baca Juga :  IHSG Diramal Lanjut Tancap Gas Hari Ini, Cek Rekomendasi Saham BFIN, JSMR & PTBA

Surplus neraca perdagangan diperkirakan akan terus berlanjut dan bahkan cukup signifikan, mencapai US$ 4 miliar. Hal ini diantisipasi akan memberikan dukungan bagi rupiah, dan BI diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga serta kebijakan yang ada.

“Dengan demikian, rupiah diperkirakan akan cenderung mengalami penguatan terbatas di kisaran Rp 16.650 – Rp 16.900 per dolar AS selama sepekan, dan di awal pekan akan berada di rentang Rp 16.750 – Rp 16.850,” jelasnya lebih lanjut.

Josua juga memperkirakan bahwa rupiah memiliki potensi untuk bergerak menguat secara terbatas menjelang pengumuman hasil RDG BI. Ia memprediksi rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 16.725 – Rp 16.875 per dolar AS.

Utang Luar Negeri Indonesia Masih Aman, Tapi Pelemahan Rupiah Perlu Diwaspadai

Berita Terkait

Harga Emas Antam Anjlok Rp13.000, Kini Rp1.910.000 per Gram
MIDI Jual Lawson ke Alfamart: Kontribusi Keuangan Tak Signifikan, Ini Penjelasannya
SOHO Group Raih Untung Rp30 Miliar Jual Saham AstraZeneca Indonesia
Kekayaan Letjen Djaka: Harta Sang Calon Dirjen Bea Cukai yang Segera Dilantik
Analisis Saham Bumi Resources Minerals
Waspadai Saham-Saham Ini: Risiko Delisting Mengintai Bursa Efek
Saham Emas Blue Chip Mengilau: Kinerja Triwulan I 2025 Naik, Layak Beli?
Harga Emas Terjun Bebas: Dolar AS Menguat, Investor Ambil Untung

Berita Terkait

Jumat, 23 Mei 2025 - 09:28 WIB

Harga Emas Antam Anjlok Rp13.000, Kini Rp1.910.000 per Gram

Jumat, 23 Mei 2025 - 09:17 WIB

MIDI Jual Lawson ke Alfamart: Kontribusi Keuangan Tak Signifikan, Ini Penjelasannya

Jumat, 23 Mei 2025 - 09:01 WIB

SOHO Group Raih Untung Rp30 Miliar Jual Saham AstraZeneca Indonesia

Jumat, 23 Mei 2025 - 07:48 WIB

Kekayaan Letjen Djaka: Harta Sang Calon Dirjen Bea Cukai yang Segera Dilantik

Jumat, 23 Mei 2025 - 07:13 WIB

Analisis Saham Bumi Resources Minerals

Berita Terbaru

finance

Harga Emas Antam Anjlok Rp13.000, Kini Rp1.910.000 per Gram

Jumat, 23 Mei 2025 - 09:28 WIB