Rupiah Dibuka Lunglai ke Level Rp16.380 per Dolar AS

- Penulis

Kamis, 13 Februari 2025 - 09:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, JAKARTA — Mata uang rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.380 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Kamis (13/2/2025). 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka pada perdagangan dengan turun 0,02% atau 4 poin ke posisi Rp16.380 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terlihat melemah 0,11% ke posisi 107,770.

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS. Won Korea menguat 0,04%, baht Thailand menguat 0,14%, dolar Singapura menguat sebesar 0,11%,  yen Jepang menguat 0,09%, dolar Hong Kong menguat 0,01%, dan yuan China menguat sebesar 0,01%.

Sementara itu mata uang yang melemah di antaranya, rupee India melemah 0,07%, ringgit Malaysia melemah 0,02%, dolar Taiwan melemah sebesar 0,03%, dan peso Filipina melemah 0,15%.

Baca Juga :  Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini Termurah Rp909.000, Borong Mumpung Diskon

Pengamat Forex Ibrahim Assuaibi memprediksi sebelumnya bahwa pada perdagangan hari ini, Kamis (13/2/2025) mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi ditutup melemah di rentang Rp16.360-Rp16.430 per dolar AS.

Baca Juga : Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Kamis 13 Februari 2025

Sementara itu, untuk perdagangan kemarin (12/2/2025) rupiah ditutup menguat 7 poin ke level Rp16.376 per dolar AS, setelah sebelumnya juga sempat menguat 35 poin ke level Rp16.327 per dolar AS.

Ibrahim mengatakan bahwa investor masih mencerna pengenaan tarif perdagangan yang lebih tinggi oleh Presiden AS Donald Trump pada pekan ini, yang diperkirakan berpotensi memicu inflasi dan membebani pertumbuhan ekonomi dalam beberapa bulan mendatang. Trump telah mengisyaratkan niatnya untuk mengenakan lebih banyak tarif. 

Baca Juga :  Dolar AS Tertekan Keraguan soal Ekonomi AS

Selain itu, dia mengungkap bahwa Ketua Federal Reserve Jerome Powell juga semakin meremehkan ekspektasi untuk penurunan suku bunga. Powell mengatakan kepada Komite Perbankan Senat bahwa The Fed tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga, mengingat Fed telah memangkas suku bunga sebesar 1% pada 2024, dan ekonomi tetap kuat. 

Sementara itu, dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah mulai dijalankan belum terlihat dampaknya secara signifikan. Pasalnya program ini juga masih bertahap dan belum terealisasi 100%. 

Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa program MBG akan mendorong sektor-sektor terkait, seperti logistik, packaging, makanan dan minuman, namun karena belum berjalan maksimal, program tersebut hanya akan menyumbang 0,1% terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal I/2025.

Berita Terkait

Untung Rugi Beli Rumah Subsidi: Panduan Lengkap Agar Tidak Menyesal
BI Tahan Suku Bunga: Strategi Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global
Hindari Kecewa: 6 Tips Ampuh Beli Rumah Aman dari Penipuan
Harga Minyak Brent dan WTI Anjlok: Analisis Penyebab dan Dampaknya
IHSG Cetak Rekor 4 Hari: Daftar Saham Favorit Asing, Rabu 23 April
Harga Emas Anjlok! Sentimen Risiko Pulih Setelah Pernyataan Trump
Apindo: Dampak BI Rate Tetap 5,75% Bagi Dunia Usaha Indonesia
IHSG Melemah, Tapi 20 Saham Ini Justru Cetak Rekor Hijau

Berita Terkait

Kamis, 24 April 2025 - 03:48 WIB

Untung Rugi Beli Rumah Subsidi: Panduan Lengkap Agar Tidak Menyesal

Kamis, 24 April 2025 - 03:28 WIB

Hindari Kecewa: 6 Tips Ampuh Beli Rumah Aman dari Penipuan

Kamis, 24 April 2025 - 03:15 WIB

Harga Minyak Brent dan WTI Anjlok: Analisis Penyebab dan Dampaknya

Kamis, 24 April 2025 - 03:07 WIB

IHSG Cetak Rekor 4 Hari: Daftar Saham Favorit Asing, Rabu 23 April

Kamis, 24 April 2025 - 02:43 WIB

Harga Emas Anjlok! Sentimen Risiko Pulih Setelah Pernyataan Trump

Berita Terbaru

health

Fachry Albar Positif Narkoba: Hasil Tes Urine Ungkap Fakta

Kamis, 24 Apr 2025 - 03:44 WIB