Rokok Ilegal Bikin Negara Rugi Hampir Seratus Triliun Rupiah!

- Penulis

Jumat, 18 April 2025 - 17:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Peredaran rokok ilegal masih menjadi sebuah tantangan besar bagi Indonesia. Dampaknya sangat signifikan, dengan potensi kerugian negara yang mencapai angka fantastis, yakni Rp97,81 triliun. Kerugian ini timbul akibat rokok ilegal yang beredar tanpa kontribusi pada penerimaan cukai negara.

Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Keuangan, analisis terhadap pelanggaran rokok ilegal sepanjang tahun 2024 menunjukkan bahwa mayoritas pelanggaran didominasi oleh rokok polos (tanpa dilengkapi pita cukai), mencapai 95,44 persen dari total pelanggaran. Selanjutnya, pelanggaran berupa penggunaan pita cukai palsu menyusul dengan angka 1,95 persen, diikuti oleh salah peruntukan (saltuk) sebesar 1,13 persen, penggunaan pita cukai bekas 0,51 persen, serta salah personalisasi (salson) dengan angka 0,37 persen.

Bea Cukai Tegal Gagalkan Peredaran 666 Ribu Batang Rokok Ilegal

Bea Cukai Tegal Gagalkan Peredaran 666 Ribu Batang Rokok Ilegal

1. Faktor-faktor Pendorong Peredaran Rokok Ilegal

Mukhamad Misbakhun, Ketua Komisi XI DPR RI dari fraksi Golkar, berpendapat bahwa salah satu pemicu maraknya peredaran rokok ilegal adalah tingginya tarif cukai yang dibarengi dengan regulasi Harga Jual Eceran (HJE) yang ketat, khususnya bagi produsen rokok tertentu.

Misbakhun menjelaskan bahwa banyak oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan manipulasi klasifikasi produk, bahkan menjual rokok polos tanpa adanya pita cukai. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya strategi keluar (exit strategy) yang tepat dari pemerintah.

Baca Juga :  UTBK UGM: Tanggapan Panitia Terkait Dugaan Kecurangan Saat Ujian

“Kenaikan tarif cukai yang terus menerus dan aturan HJE yang terlampau ketat justru mendorong pelaku industri kecil untuk terlibat dalam praktik ilegal, mulai dari penggunaan pita cukai palsu, pengklasifikasian produk yang tidak sesuai dengan ketentuan, hingga produksi rokok polos,” ujar Misbakhun pada hari Jumat, (18/4/2025).

Prabowo Peringatkan Bea Cukai Soal Penyelundupan

Prabowo Peringatkan Bea Cukai Soal Penyelundupan

2. Peran Strategis Cukai dalam Penerimaan Negara

Misbakhun juga mengingatkan bahwa fenomena ini tidak boleh diabaikan atau dibiarkan berlarut-larut, dan akar permasalahan harus segera diatasi. Sebab, cukai memiliki peran vital sebagai tulang punggung penerimaan negara, dengan kontribusi yang mencapai lebih dari Rp200 triliun setiap tahunnya.

“Oleh karena itu, pengawasan yang ketat dan kebijakan yang adil sangat dibutuhkan agar sektor ini tetap sehat dan berkelanjutan,” kata Misbakhun.

Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi yang solid antara pemerintah, pelaku industri, dan seluruh pihak terkait. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa pelaku rokok ilegal perlu mendapatkan pembinaan agar dapat beroperasi secara tertib, mengingat mereka juga berperan dalam menyerap tenaga kerja dan menyediakan alat produksi tembakau.

“Tanpa kebijakan yang adil, industri kecil akan semakin tertekan dan berpotensi terjerumus ke dalam praktik ilegal. Hal ini tentu saja tidak kita harapkan,” imbuh Misbakhun.

Baca Juga :  Pelaku Penyiksaan Kucing di Pasar Wonokriyo Kebumen Ditangkap

Bukan Cuma Paru-Paru! 4 Dampak Rokok yang Jarang Diketahui

Bukan Cuma Paru-Paru! 4 Dampak Rokok yang Jarang Diketahui

3. Antisipasi Dampak Kenaikan Cukai pada Industri Rokok

Sementara itu, Anggota Komisi XI, Muhidin Mohamad Said dari fraksi Golkar, menyoroti penurunan pendapatan yang dialami oleh industri rokok nasional. Penurunan ini tidak hanya memengaruhi sisi produksi dan profitabilitas perusahaan, tetapi juga mengancam keberlangsungan ekosistem tenaga kerja yang bergantung pada industri tembakau.

Muhidin menekankan perlunya menjaga keseimbangan antara kampanye kesehatan dan perlindungan terhadap industri rokok yang legal dan patuh terhadap peraturan yang berlaku.

“Kementerian Kesehatan terus mengintensifkan kampanye larangan merokok, namun di sisi lain, industri rokok memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan. Mulai dari petani tembakau hingga pekerja pabrik, semua bergantung pada sektor ini. Oleh karena itu, permasalahan ini tidak bisa hanya dilihat dari aspek kesehatan semata,” jelas Muhidin.

Senada dengan Muhidin, politisi dari Partai Gerindra, Wihadi Wiyanto, turut menanggapi isu penurunan penjualan rokok. Oleh karena itu, Komisi XI DPR RI mengharapkan kerja sama dari semua pihak untuk menertibkan penggunaan cukai rokok, serta menjaga kinerja industri rokok secara keseluruhan.

Berita Terkait

UTBK UGM: Tanggapan Panitia Terkait Dugaan Kecurangan Saat Ujian
Pengakuan Komika Korban: Guru Ngaji di Makassar Diduga Lakukan Kekerasan Seksual Belasan Tahun
Polisi Amankan 19 Orang Terkait Bentrokan Kemang Jakarta Selatan
KPK Dalami Dugaan Korupsi CSR BI, Periksa Dua Anggota DPR Nasdem
Waspada! Ini 4 Ciri Kartu Kredit Dibobol & Cara Melapornya
Paula Verhoeven Lapor Komnas Perempuan Terkait Isu KDRT?
Paula Verhoeven Laporkan Dugaan Pelanggaran Data Pribadi ke Dewan Pers
Skandal UTBK Jogja: Bimbel Terkenal Diduga Lakukan Kecurangan Massal?

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 08:24 WIB

UTBK UGM: Tanggapan Panitia Terkait Dugaan Kecurangan Saat Ujian

Kamis, 1 Mei 2025 - 07:59 WIB

Pengakuan Komika Korban: Guru Ngaji di Makassar Diduga Lakukan Kekerasan Seksual Belasan Tahun

Rabu, 30 April 2025 - 20:52 WIB

Polisi Amankan 19 Orang Terkait Bentrokan Kemang Jakarta Selatan

Rabu, 30 April 2025 - 19:27 WIB

KPK Dalami Dugaan Korupsi CSR BI, Periksa Dua Anggota DPR Nasdem

Rabu, 30 April 2025 - 19:15 WIB

Waspada! Ini 4 Ciri Kartu Kredit Dibobol & Cara Melapornya

Berita Terbaru

Family And Relationships

Renata Kusmanto Gugat Cerai Fachri Albar: Profil dan Karier Sang Istri Terungkap

Kamis, 1 Mei 2025 - 13:59 WIB