Tim gabungan operasi pencarian dan pertolongan (SAR) terus melakukan upaya intensif untuk menemukan KMP Tunu Pratama Jaya. Kapal tersebut dilaporkan tenggelam di perairan Selat Bali, tepatnya di wilayah Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Rabu (2/7) malam. Insiden tragis ini terjadi hanya sekitar 25 menit setelah kapal feri tersebut lepas jangkar dari pelabuhan.
Dalam kelanjutan misi pencarian KMP Tunu Pratama Jaya, fokus utama tim SAR mencakup penyisiran menyeluruh di permukaan laut. Selain itu, mereka juga berupaya memverifikasi titik-titik koordinat yang sangat dicurigai sebagai lokasi keberadaan bangkai kapal. Guna meningkatkan efektivitas upaya pencarian di bawah permukaan laut, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) telah mengerahkan teknologi canggih berupa robot bawah laut, atau yang dikenal sebagai Remotely Operated Vehicle (ROV).
Perangkat ROV ini, yang dioperasikan dan dikendalikan sepenuhnya dari permukaan, dirancang khusus untuk menelusuri serta memindai dasar laut secara detail. Tujuannya jelas, yakni untuk menemukan jejak dan keberadaan pasti dari kapal yang karam tersebut. Dengan dukungan teknologi mutakhir ini, diharapkan proses identifikasi lokasi bangkai kapal dapat dipercepat secara signifikan, sekaligus memberikan kontribusi vital bagi keberhasilan seluruh misi pencarian yang sedang diupayakan.