Riezky Aprilia Ungkap Perlawanan Terhadap Hasto Soal Penggantian Caleg oleh Harun Masiku

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 8 Mei 2025 - 17:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Dalam kesaksiannya terkait dugaan menghalangi penyidikan kasus korupsi Harun Masiku dan kasus suap yang melibatkan dirinya, Riezky Aprilia mengungkapkan pernah terlibat adu argumen dengan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Perdebatan itu terjadi saat ia diminta mengundurkan diri dari pencalonan anggota legislatif tahun 2019 demi memuluskan langkah Harun Masiku.

Riezky, yang menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2019-2024 dari Fraksi PDIP, menjelaskan bahwa perdebatan yang terjadi pada tanggal 27 September 2019 itu dipicu oleh emosi yang sama-sama melanda dirinya dan Hasto.

“Saya menanyakan alasan mengapa saya diminta untuk mengundurkan diri pada saat itu. Saya merasa berhak tahu, karena saya juga seorang kader partai yang telah bekerja untuk PDI Perjuangan,” ujar Riezky sambil terisak dalam sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, seperti yang dilaporkan oleh Antara, Rabu, 7 Mei 2025.

Menurut Riezky, saat itu Hasto hanya menegaskan bahwa keputusan tersebut merupakan perintah partai. Namun, Riezky bersikeras menolak untuk mundur. Ia menyatakan kepada Hasto bahwa ia hanya akan bersedia mengundurkan diri jika diperintahkan langsung oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga :  Kata Para Menteri dari Gerindra tentang Isu Reshuffle Kabinet Prabowo

Riezky menambahkan, Hasto kemudian menjawab dengan nada tinggi, menekankan posisinya sebagai Sekjen PDIP sambil menggebrak meja. Tindakan ini memicu emosi Riezky. “Saat itu, saya bereaksi dengan emosi. Saya berdiri dan berkata kepada Pak Hasto, ‘Saya tahu Anda Sekjen Partai, tetapi Anda bukan Tuhan’. Itulah yang saya sampaikan,” ungkapnya.

Menanggapi pernyataan Riezky, Hasto mempertanyakan apakah Riezky sedang melawan Sekjen PDIP. Riezky menjawab bahwa ia memang melawan Hasto secara pribadi, tetapi tidak melawan partai. Setelah perdebatan yang memanas itu, Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP, Komarudin Watubun, segera turun tangan untuk melerai keduanya. “Saya kemudian meninggalkan ruangan dan langsung pulang,” kenang Riezky.

Riezky dan Harun sama-sama merupakan calon legislatif dari PDIP yang berasal dari Daerah Pemilihan Sumatera Selatan I. Pada Pemilu 2019 di daerah pemilihan tersebut, caleg PDIP Nazarudin Kiemas berhasil meraih satu kursi di DPR. Namun, ia meninggal dunia pada bulan Maret 2019.

Sebagai pengganti Nazarudin, Komisi Pemilihan Umum menetapkan Riezky Aprilia, yang memperoleh suara terbanyak kedua dengan total 44.402 suara. Penetapan ini sesuai dengan Peraturan KPU yang berlaku.

Baca Juga :  Prabowo Ungkap Alasan Banyak Tokoh Asing di Danantara

Namun, PDIP berkeinginan agar suara yang diperoleh Nazarudin dialihkan kepada Harun, yang hanya memperoleh 5.878 suara. Bahkan, PDIP sampai tiga kali mengirimkan surat permohonan ke KPU untuk mengalihkan suara tersebut kepada Harun. Surat-surat permohonan itu ditandatangani langsung oleh Megawati dan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.

Meskipun terdapat surat permohonan tersebut, KPU tetap pada keputusannya untuk menetapkan Riezky sebagai pengganti Nazarudin. Komisi Pemberantasan Korupsi kemudian menduga bahwa Harun menyuap Wahyu untuk mengubah keputusan KPU tersebut dan memuluskan jalannya menuju DPR.

Riezky Aprilia sendiri mengaku tidak mengetahui mengenai upaya pergantian antarwaktu yang diupayakan oleh partainya. “Bagaimana saya bisa mengundurkan diri, sementara suara yang saya peroleh adalah yang tertinggi di PDIP Sumatera Selatan. Alhamdulillah, amanat partai dapat saya jalankan,” tegasnya.

Pilihan Editor: Soal PAW Nazarudin Kiemas ke Riezky Aprilia, Ini Kronologi KPU

Berita Terkait

Dunia Mendesak India-Pakistan Damai: Reaksi Para Pemimpin Global
Ahmad Dhani Minta Maaf: Kontroversi dan Klarifikasi Marga Pono
Kardinal Suharyo: Cerminan Keramahan Indonesia di Konklaf Vatikan
Operasi Sindoor India Berdarah: 26 Tewas, Pakistan Balas Dendam
Dedi Mulyadi Luruskan Isu Vasektomi Wajib untuk Bansos Jawa Barat
ASN Jakarta Siap-Siap Kena Sanksi Jika Tak Naik Angkutan Umum!
Serangan India di Kashmir: Masjid Jadi Sasaran, Warga Pakistan Meradang
Bill Gates Diajak Pemerintah Jadi Penasihat Dana Abadi Danantara

Berita Terkait

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:27 WIB

Dunia Mendesak India-Pakistan Damai: Reaksi Para Pemimpin Global

Kamis, 8 Mei 2025 - 17:20 WIB

Riezky Aprilia Ungkap Perlawanan Terhadap Hasto Soal Penggantian Caleg oleh Harun Masiku

Kamis, 8 Mei 2025 - 11:48 WIB

Ahmad Dhani Minta Maaf: Kontroversi dan Klarifikasi Marga Pono

Kamis, 8 Mei 2025 - 10:39 WIB

Kardinal Suharyo: Cerminan Keramahan Indonesia di Konklaf Vatikan

Kamis, 8 Mei 2025 - 09:20 WIB

Operasi Sindoor India Berdarah: 26 Tewas, Pakistan Balas Dendam

Berita Terbaru

entertainment

Tom Cruise dan Ana de Armas: Cinta Lokasi Bersemi Lebih Dalam?

Kamis, 8 Mei 2025 - 21:59 WIB

Public Safety And Emergencies

Ledakan Lahore Pakistan Timur Gegerkan Warga Usai Operasi Sindoor

Kamis, 8 Mei 2025 - 21:47 WIB