Ragamutama.com – JAKARTA — Gelombang aksi demonstrasi dari para pengemudi ojek online (ojol) kembali menggema di Ibukota. Pada hari Selasa, 20 Mei 2025, kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, menjadi pusat perhatian dengan berkumpulnya massa pengemudi ojol.
Aksi ini dipicu oleh tuntutan mendesak dari para pengemudi, yaitu penurunan persentase potongan yang dikenakan oleh pihak aplikator menjadi 10 persen. Para pengemudi merasa terbebani dengan potongan yang dianggap terlalu tinggi.
Massa aksi mulai memadati area Patung Kuda sejak pukul 12.00 WIB. Seiring berjalannya waktu, jumlah pengunjuk rasa terus bertambah. Menurut pantauan tim Republika di lokasi, diperkirakan ribuan pengemudi ojol turut serta dalam aksi unjuk rasa tersebut.
Rivat, seorang pengemudi ojol berusia 28 tahun, mengungkapkan kekecewaannya. Ia menuturkan bahwa potongan yang diterapkan oleh aplikator saat ini sangat memberatkan, mencapai 20 persen atau bahkan lebih. Akibatnya, pendapatan bersih yang diterima oleh para pengemudi semakin berkurang.
Selain tuntutan penurunan potongan, para pengemudi ojol juga menyuarakan aspirasi untuk menghapuskan berbagai program yang ditawarkan oleh aplikator. Program-program ini, menurut mereka, justru membebani pengemudi karena mengharuskan mereka membayar sejumlah biaya agar bisa mendapatkan orderan.
“Tuntutan utama kami adalah penghapusan program seperti Grab Hemat, Slot, dan Aceng. Intinya, kami ingin potongan diturunkan menjadi 10 persen. Selama ini, potongan yang berlaku adalah 20 persen,” tegas Rivat saat menyampaikan aspirasinya di kawasan Patung Kuda.
Senada dengan Rivat, Iyan (31), pengemudi ojol lainnya, juga mendesak penghapusan berbagai program yang ditawarkan aplikator kepada mitra pengemudi. Ia berpendapat bahwa program-program tersebut hanya menjadi cara bagi aplikator untuk menarik biaya tambahan dari para pengemudi.
“Kami menuntut penghapusan program Hemat dan Slot. Kami merasa terbebani karena setiap kali kami mengikuti program tersebut, 10 orderan kami dipotong sebesar Rp 20 ribu. Ini sangat memberatkan,” keluhnya.
Menanggapi aksi unjuk rasa tersebut, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengimbau para orator dan peserta aksi untuk tetap menjaga ketertiban, tidak melakukan tindakan provokatif, dan tidak merusak fasilitas umum.
“Kami mengimbau agar para pengunjuk rasa menyampaikan pendapat dengan sopan, tertib, dan damai. Kami hadir di sini untuk memastikan bahwa kegiatan unjuk rasa berjalan dengan aman dan lancar,” pungkas Kapolres.