Revolusi Baterai: Ilmuwan Cina Ciptakan Pemadam Api Mikroskopis

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 24 Juli 2025 - 05:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Inovasi terkini dalam teknologi baterai menghadirkan harapan baru bagi keselamatan penggunaan perangkat bertenaga baterai, termasuk mobil listrik dan alat kesehatan. Sebuah material polimer khusus kini dikembangkan untuk disematkan pada baterai, yang mampu secara otomatis melepaskan bahan kimia anti-api saat mencapai temperatur tinggi, secara signifikan mengurangi risiko ledakan dan kebakaran.

“Pendekatan kami ini secara substansial meningkatkan keselamatan pada baterai-baterai litium yang saat ini banyak digunakan dan mengandalkan elektrolit cair,” ujar Ying Zhang, seorang peneliti di bidang penyimpanan energi dan elektrolit padat dari Institut Kimia, Akademi Ilmu Pengetahuan Cina. Ia menambahkan bahwa terobosan ini layaknya membuka sebuah katup keselamatan, di mana bahan-bahan kimia tersebut akan menyelimuti gas-gas yang mudah terbakar sebelum sempat meledak, sehingga berhasil mencegah insiden kebakaran.

Seperti dilaporkan oleh New Scientist pada 14 Juli 2025, dan dipublikasikan dalam jurnal PNAS, Zhang serta timnya telah berhasil menciptakan dan menguji material polimer anti-api ini dalam sebuah prototipe baterai logam litium. Meskipun baterai jenis ini belum banyak digunakan saat ini, versi generasi mendatangnya diproyeksikan menjadi kandidat utama pengganti baterai yang populer sebagai sumber tenaga kendaraan listrik dan perangkat elektronik portabel. Keunggulan baterai logam litium terletak pada kemampuannya menyimpan energi hingga 10 kali lebih banyak dibandingkan baterai ion-litium yang kini banyak dipakai, karena menggunakan litium murni sebagai elektroda negatifnya (anoda), bukan grafit.

Baca Juga :  BytePlus Ekspansi ke Indonesia: Solusi Cloud & AI Tingkatkan Bisnis Lokal

Untuk membuktikan efektivitasnya, Zhang dan timnya menguji prototipe baterai mereka serta baterai logam litium standar dengan memaparkannya pada peningkatan suhu bertahap, dimulai dari 50 derajat Celsius. Ketika suhu mencapai lebih dari 100 derajat Celsius, kedua baterai mulai mengalami pemanasan berlebih (overheat). Namun, pada baterai prototipe, material polimer khusus tersebut secara otomatis pecah, melepaskan bahan kimia yang digambarkan Zhang berfungsi seperti ‘pemadam kebakaran mikroskopis’.

Perbedaan mencolok terlihat ketika suhu melampaui 120 derajat Celsius. Baterai logam litium standar memanas hingga mencapai 1000 derajat Celsius hanya dalam 13 menit dan langsung terbakar. Di sisi lain, dalam kondisi yang sama, suhu tertinggi yang tercatat pada baterai prototipe hanya 220 derajat Celsius, tanpa adanya api atau ledakan yang terjadi. Hasil ini menunjukkan potensi luar biasa dalam meningkatkan keselamatan baterai secara drastis.

Baca Juga :  Cek Layanan Samsat Keliling di Bali Senin (7/7), Ini Jadwal dan Lokasinya!

Jagjit Nanda, Direktur Eksekutif SLAC – Stanford Battery Research Center, memuji penemuan ini sebagai pendekatan ilmiah material yang sangat inovatif. Ia percaya bahwa metode ini berpotensi besar untuk mengurangi risiko pemanasan berlebih atau kebakaran, tidak hanya pada baterai logam litium, tetapi juga pada baterai ion-litium dan litium-sulfur tertentu. “Ini dapat mengarah pada pengembangan baterai yang jauh lebih aman, khususnya untuk kendaraan listrik atau bahkan pesawat listrik di masa depan,” kata Nanda.

Zhang menyatakan keyakinannya bahwa teknologi supresan api ini dapat terintegrasi dengan baik ke dalam proses produksi baterai yang sudah ada. Ia melihat teknologi ini sebagai sebuah peningkatan keselamatan yang dapat diimplementasikan dengan cepat, di tengah industri yang terus berlomba mencari solusi jangka panjang melalui desain dan kimia baterai alternatif. Meskipun demikian, ia juga mengakui bahwa penginjeksian material polimer ke dalam baterai akan memerlukan beberapa perubahan pada proses manufaktur yang sudah berjalan.

Berita Terkait

Laptop Jadul Ngebut Lagi! 5 Trik Ampuh Tanpa Upgrade
Asus Vivobook S14 OLED Snapdragon X: Harga & Rilis Indonesia!
Nyesek! 20 HP Realme Ini Gak Kebagian Android 16
Bocoran Wujud Google Pixel 10 Pro: Opsi Warna Moonstone dan Jade
Samsung Galaxy Z Fold 7 Tahan 500.000 Kali Dilipat, Setara 10 Tahun Pemakaian
43 Tahun Lalu, Pesawat British Airways Masuk ke Awan Letusan Gunung Galunggung
WhatsApp Diam-diam Ganti Aplikasi di Windows
Surface Laptop 5G: Spesifikasi Lengkap & Harga Terbaru Microsoft!

Berita Terkait

Kamis, 24 Juli 2025 - 18:23 WIB

Laptop Jadul Ngebut Lagi! 5 Trik Ampuh Tanpa Upgrade

Kamis, 24 Juli 2025 - 15:59 WIB

Asus Vivobook S14 OLED Snapdragon X: Harga & Rilis Indonesia!

Kamis, 24 Juli 2025 - 14:40 WIB

Nyesek! 20 HP Realme Ini Gak Kebagian Android 16

Kamis, 24 Juli 2025 - 08:40 WIB

Bocoran Wujud Google Pixel 10 Pro: Opsi Warna Moonstone dan Jade

Kamis, 24 Juli 2025 - 08:10 WIB

Samsung Galaxy Z Fold 7 Tahan 500.000 Kali Dilipat, Setara 10 Tahun Pemakaian

Berita Terbaru

technology

Laptop Jadul Ngebut Lagi! 5 Trik Ampuh Tanpa Upgrade

Kamis, 24 Jul 2025 - 18:23 WIB