RAGAMUTAMA.COM, JAKARTA – Pasar saham Eropa mencatatkan performa yang solid pada sesi perdagangan Senin (5 Mei 2025), didorong oleh sentimen positif seputar perkembangan negosiasi perdagangan global dan antisipasi terhadap pengumuman kebijakan moneter dari bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, yang dijadwalkan pekan ini.
Mengutip laporan dari Reuters, Selasa (6 Mei 2025), indeks Stoxx 600, yang mencerminkan pergerakan harga saham-saham perusahaan terkemuka di Eropa, berhasil membukukan kenaikan sebesar 0,2%. Pencapaian ini menandai reli kenaikan selama sepuluh hari berturut-turut, sebuah rekor terpanjang sejak Agustus 2021.
Sebagian besar bursa saham di wilayah Eropa juga terpantau mengalami penguatan. Indeks DAX Jerman ditutup dengan kenaikan signifikan sebesar 1,12%, sementara indeks FTSE MIB Italia mengakhiri sesi perdagangan dengan penguatan sebesar 0,39%. Berbeda dengan tren positif tersebut, indeks CAC 40 Prancis justru mengalami penurunan sebesar 0,55%.
: Trump Mengusulkan Pembukaan Kembali Penjara Alcatraz
Kinerja positif indeks Stoxx 600 didorong terutama oleh sektor asuransi, yang mencatatkan kenaikan sebesar 1,1%, diikuti oleh sektor properti dengan peningkatan sebesar 0,8%. Saham-saham di sektor dirgantara dan pertahanan juga menunjukkan performa yang kuat dengan kenaikan lebih dari 1%, sementara sektor keuangan mengalami penguatan sebesar 0,7%.
Namun, laju kenaikan indeks sedikit tertahan oleh sektor energi, yang mengalami penurunan sebesar 0,6%, sejalan dengan pelemahan harga minyak mentah. Saham Shell, yang diperdagangkan di bursa saham Belanda, mengalami penurunan sebesar 1,9% setelah muncul laporan yang mengindikasikan bahwa perusahaan sedang menjajaki opsi akuisisi terhadap pesaingnya, BP, dengan bantuan penasihat keuangan.
: : TikTok Dikenai Denda Sebesar Rp9,8 Triliun Akibat Pelanggaran Privasi di Uni Eropa
Meredanya ketegangan dalam hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan China telah menjadi katalis positif bagi sentimen investor dalam beberapa minggu terakhir. Indeks Stoxx 600 saat ini telah melampaui level yang tercatat sebelum pengumuman tarif balasan oleh Presiden Donald Trump pada tanggal 2 April, yang sempat memicu gejolak di pasar global.
Presiden Trump menyampaikan bahwa Amerika Serikat sedang aktif berkomunikasi dengan sejumlah negara, termasuk China, dengan tujuan mencapai kesepakatan perdagangan yang “adil” dan saling menguntungkan. Namun, kebijakannya yang memberlakukan tarif sebesar 100% terhadap film impor telah menimbulkan ketidakpastian baru di kalangan pelaku pasar.
: : Ryanair, Maskapai Penerbangan Eropa, Mengancam Pembatalan Pesanan Boeing Akibat Kebijakan Tarif Trump
“Pasar cenderung mengabaikan tekanan yang berasal dari ketegangan perdagangan dan saat ini sedang memposisikan diri untuk menyambut kesepakatan perdagangan penting dalam beberapa hari mendatang,” ujar Ipek Ozkardeskaya, seorang analis pasar senior dari Swissquote Bank.
Perhatian pasar kini tertuju pada pertemuan bank sentral, terutama Federal Reserve (The Fed), yang secara luas diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga acuannya pada hari Rabu. Keputusan terkait suku bunga dari Bank of England juga akan menjadi fokus utama perhatian investor pada pekan ini.