Ragamutama.com – JAKARTA. Pertumbuhan kinerja reksadana saham menunjukkan perlambatan pada minggu lalu. Walaupun tidak seagresif sebelumnya, seluruh kategori reksadana saham berhasil mempertahankan tren positifnya. Reksadana saham tetap menjadi yang terdepan dalam performa investasi selama pekan ini, dengan catatan pertumbuhan sebesar 1,41%.
Berdasarkan data dari Infovesta Utama untuk periode 16 Mei – 23 Mei 2025, reksadana saham mengalami kenaikan sebesar 1,41%. Angka ini sedikit menurun jika dibandingkan dengan pertumbuhan minggu sebelumnya yang mencapai 3,35%. Namun, berkat kenaikan ini, kinerja reksadana saham secara keseluruhan sejak awal tahun (year to date atau ytd) menunjukkan penguatan sebesar 1,90%.
Suku Bunga Turun, Kinerja Reksadana Mulai Pulih Bertahap
Posisi kedua ditempati oleh reksadana campuran dengan perolehan imbal hasil sebesar 0,78%. Pertumbuhan ini juga mengalami penurunan dibandingkan minggu sebelumnya yang mencatatkan angka 1,65%. Sejak awal tahun, reksadana campuran telah tumbuh sebesar 2,38%.
Sama seperti minggu sebelumnya, reksadana pendapatan tetap berada di urutan ketiga dengan imbal hasil 0,23%. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan minggu lalu, kinerjanya mengalami peningkatan dari yield sebesar 0,12%. Pendapatan tetap juga mencatatkan diri sebagai reksadana dengan imbal hasil tertinggi sejak awal tahun, yaitu sekitar 2,81%.
Terakhir, reksadana pasar uang menempati posisi akhir dengan imbal hasil 0,10%. Imbal hasilnya sedikit turun dari minggu sebelumnya yang berhasil tumbuh 0,12%. Sejak awal tahun, imbal hasilnya sudah meningkat sebesar 2,10%.
Reksadana Saham Pimpin Imbal Hasil Tertinggi 3,3%, Ini 5 Terbaiknya
Menurut riset dari Infovesta, penurunan suku bunga BI menjadi salah satu faktor pendorong yang meningkatkan kinerja reksadana. Dalam seminggu terakhir, kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak positif sebesar +1,51% ke level 7.214,16, didorong oleh penguatan mayoritas indeks sektoral dan saham-saham dengan kapitalisasi besar (big caps). Selain itu, investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp2,13 triliun dalam seminggu. Dari sisi sentimen domestik, defisit neraca transaksi berjalan Indonesia menurun menjadi USD0,17 miliar pada Q1 2025, turun dari USD2,44 miliar pada Q1 2024.
Sementara itu, pasar obligasi juga ditutup dengan penguatan pada minggu terakhir. Infovesta Gov. Bond Index naik tipis +0,27% ke level 10724,93. Pergerakan Yield SBN 10 tahun bergerak positif dengan penurunan sebesar -2,34bps WoW ke level 6,86%.
Berikut adalah daftar 5 reksadana saham terbaik dalam seminggu terakhir:
- Shinhan Mitra Maxima Ekuitas 7,73%
- Gemilang Dana Saham Indonesia 7,52%
- Foster Equity Fund 7,51%
- Sucorinvest Equity Fund Prima Fund 6,96%
- Pacific Equity Growth Fund V 6,94%