Reksadana Saham Bangkit, Waspada Koreksi! Peluang atau Jebakan?

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 1 Juni 2025 - 23:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kinerja Reksadana Saham Melonjak: Sinyal Optimisme di Tengah Dinamika Pasar Global

Kinerja reksadana saham di Indonesia tengah menunjukkan sinyal positif yang menggembirakan. Dalam sebulan terakhir, imbal hasilnya tercatat melonjak signifikan sebesar 6,26%, menandakan perbaikan pola di tengah dinamika pasar ekuitas.

Menurut Direktur STAR AM, Hanif Mantiq, peningkatan performa ini tak lepas dari sejumlah faktor eksternal yang meredakan ketidakpastian. Salah satunya adalah meredanya tensi ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Kedua negara adidaya tersebut berhasil mencapai kesepakatan untuk memangkas bea impor selama 90 hari ke depan, setelah sebelumnya saling melancarkan aksi serang tarif yang sengit.

Hanif juga menambahkan bahwa pergerakan dana asing ke pasar domestik turut didorong oleh keputusan lembaga pemeringkat seperti Moody’s yang menurunkan peringkat kredit AS dari A-triple. “Ditambah dengan keputusan JP Morgan untuk menaikkan rating di **pasar *emerging market*** dari netral menjadi *underweight*, yang menurut Hanif turut mendorong aliran dana asing kembali masuk ke pasar domestik,” jelas Hanif kepada Kontan.co.id pada Jumat (30/5).

Data transaksi dari Bank Indonesia (BI) per 26-27 Mei 2025 lebih lanjut menguatkan optimisme ini, dengan mencatatkan pembelian bersih (*net buy*) sebesar Rp 0,11 triliun di pasar saham. Senada dengan itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menunjukkan penguatan 0,46% dalam sepekan. “Ini mengindikasikan sinyal awal meredanya tekanan jual dari investor, sekaligus kepercayaan yang perlahan mulai kembali melirik pasar ekuitas,” terang Hanif.

Baca Juga :  Resmi Terjawab Diskon PLN Sampai Kapan,Info Terkini Promo Subsidi Listrik Potongan 50 Persen 2025

Namun demikian, Hanif mengingatkan bahwa indikasi *rebound* ini masih memerlukan pembuktian ketahanan. Pasalnya, berbagai sentimen pasar dan stimulus yang hadir saat ini cenderung bersifat sementara dan hanya untuk jangka pendek. “Alhasil, *rebound* yang terjadi masih terbilang terbatas, dengan volume yang relatif kecil, serta masih tingginya ketergantungan pada sentimen eksternal,” imbuhnya.

Pandangan serupa disampaikan oleh Reza Fahmi Riawan, Head of Business and Development Henan Putihrai AM. Ia memprediksi bahwa pasar masih berpotensi menghadapi volatilitas dalam jangka pendek, khususnya dengan mempertimbangkan faktor eksternal seperti kebijakan suku bunga acuan oleh Federal Reserve (Fed) dan ketegangan perdagangan global yang masih membayangi.

Meskipun demikian, Reza menyoroti bahwa indeks Capital Sensitivity Analysis (CSA) telah menunjukkan lonjakan optimisme investor hingga mencapai level 73,3. “Meski ada optimisme, investor tetap harus berhati-hati terhadap potensi koreksi jangka pendek,” tegas Reza kepada Kontan.co.id, Minggu (1/6).

Di sisi domestik, Reza menilai bahwa sentimen pasar positif muncul dari kebijakan pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia menjadi 5,50%. Langkah ini mulai menunjukkan dampak positif pada sektor perbankan dan mendorong peningkatan likuiditas pasar. “Kebijakan pemangkasan tingkat bunga penjaminan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga turut memberikan dorongan bagi pasar saham,” imbuhnya.

Baca Juga :  SBN Ritel 2025: Peluang Investasi Menarik, Intip Prospek SR022 Sekarang!

Melihat ke depan, prospek reksadana saham diproyeksikan cerah, terutama dengan stabilnya kebijakan moneter dan berlanjutnya pemulihan ekonomi domestik. Saham-saham dari sektor keuangan, komoditas, konsumer, serta properti atau infrastruktur dinilai memiliki potensi penguatan yang menarik untuk dicermati oleh investor.

Reza kemudian membocorkan salah satu produk unggulan dari Henan Asset, yakni HPAM Ultima Ekuitas 1, yang berhasil mencatatkan imbal hasil 2,43% dalam sebulan terakhir. Berdasarkan *fund fact sheet* per April 2025, sebagian besar aset saham produk ini, yaitu 47,7%, dialokasikan ke sektor keuangan, dengan penempatan signifikan pada saham-saham seperti BMRI sebesar 8,7% dan BBCA sebesar 8,5%.

Tak ketinggalan, STAR AM turut merekomendasikan salah satu produk unggulannya, yakni Reksadana STAR Infobank 15. Reksa dana ini berisikan 15 saham perbankan terbaik, dengan alokasi signifikan pada saham-saham sektor keuangan, termasuk BBCA dengan porsi 19,95%. Dalam sebulan terakhir, reksa dana ini berhasil mencatatkan kinerja impresif sebesar 5,53%.

Berita Terkait

Harga Emas Antam & UBS Naik! Update Pegadaian 3 Juni 2025
IMF Ramal Pengangguran Naik, Menaker Santai? Ini Kata Kuncinya!
6 Saham Pilihan BNI Sekuritas Hari Ini, Potensi Cuan!
Dividen Gede Lo Kheng Hong, Saatnya Beli Saham Blue Chip Ini?
Rekomendasi Saham Bank: Bukan Hanya Big Banks, Ini Pilihan Analis!
BRPT, TOBA, PGAS: Analisis Teknikal dan Rekomendasi Saham Hari Ini
HITS Go Private, Pemegang Saham Humpuss Intermoda Setuju Delisting
Saham Tambang Melemah Jelang FTSE, Beli atau Jual Sekarang?

Berita Terkait

Selasa, 3 Juni 2025 - 12:57 WIB

Harga Emas Antam & UBS Naik! Update Pegadaian 3 Juni 2025

Selasa, 3 Juni 2025 - 09:32 WIB

6 Saham Pilihan BNI Sekuritas Hari Ini, Potensi Cuan!

Selasa, 3 Juni 2025 - 09:07 WIB

Dividen Gede Lo Kheng Hong, Saatnya Beli Saham Blue Chip Ini?

Selasa, 3 Juni 2025 - 08:37 WIB

Rekomendasi Saham Bank: Bukan Hanya Big Banks, Ini Pilihan Analis!

Selasa, 3 Juni 2025 - 07:57 WIB

BRPT, TOBA, PGAS: Analisis Teknikal dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Berita Terbaru

finance

Harga Emas Antam & UBS Naik! Update Pegadaian 3 Juni 2025

Selasa, 3 Jun 2025 - 12:57 WIB

Uncategorized

Stok Pangan Aman, Mentan Klaim Tertinggi 57 Tahun: 4 Juta Ton!

Selasa, 3 Jun 2025 - 12:52 WIB

Family And Relationships

Stephanie Poetri Nikah Tanpa Cincin, Fobia Perhiasan? Ini Kata Titi DJ

Selasa, 3 Jun 2025 - 12:47 WIB

Family And Relationships

Drama Keluarga Beckham Memanas, Brooklyn-Nicola Sewa Pengacara Meghan Markle!

Selasa, 3 Jun 2025 - 12:42 WIB