Analisis Lengkap: Prediksi IHSG Hari Ini (2 Juni) Bergerak Bervariasi Dihimpit Sentimen Domestik & Global
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menunjukkan pergerakan bervariasi atau cenderung *mixed* dalam perdagangan hari ini, Minggu, 2 Juni 2024. Proyeksi ini muncul setelah IHSG menutup perdagangan Rabu (28/5) pekan lalu di level 7.175, sebelum memasuki libur panjang yang mengistirahatkan pasar saham domestik.
Menurut Oktavianus Audi, VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas, IHSG pekan lalu belum sepenuhnya merespons gejolak pasar yang dipicu oleh isu tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump. Kebijakan ini, yang sempat dibatalkan namun kemudian dilanjutkan kembali oleh pengadilan Federal AS, telah menekan bursa regional lainnya di akhir pekan lalu. Pasar saham domestik sendiri hanya beroperasi hingga Rabu (28/5), sehingga efek volatilitas global belum tercermin penuh.
Untuk perdagangan hari ini, Audi memproyeksikan IHSG akan bergerak *mixed* namun cenderung melemah. IHSG diperkirakan berada dalam rentang *support* 7.100 dan *resistance* 7.240. Analisis teknikal menunjukkan indikator *Relative Strength Index* (RSI) yang mengindikasikan pelemahan setelah keluar dari zona *overbought*, serta potensi terjadinya *deathcross* pada *Moving Average Convergence Divergence* (MACD).
Di samping itu, pergerakan pasar juga akan dicermati dengan antisipasi rilis data ekonomi domestik. Data yang dinanti antara lain perkiraan tingkat inflasi Mei 2025 yang melambat menjadi 1,9% *year-on-year* (yoy) dan Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Indonesia yang diproyeksikan tumbuh ke level 48, meskipun masih berada di zona kontraksi. Sentimen dari data-data ini diperkirakan akan direspon secara moderat oleh pelaku pasar.
Dari kancah global, sentimen pasar turut dipengaruhi oleh rilis data tenaga kerja Amerika Serikat yang menunjukkan perlambatan, dengan *Non-Farm Payroll* (NFP) turun menjadi 130.000 penambahan pekerjaan, meskipun tingkat pengangguran diperkirakan stabil di 4,2%. Ketegangan antara pengadilan Federal AS dan Donald Trump terkait tarif resiprokal juga terus memicu volatilitas pasar. Berdasarkan analisisnya, Audi merekomendasikan *spekulatif beli* untuk saham berikut:
* BRIS: Dengan level *support* di Rp 2.900 dan *resistance* di Rp 3.150 per saham.
* AVIA: Dengan level *support* di Rp 448 dan *resistance* di Rp 500 per saham.
Di sisi lain, Herditya Wicaksana, analis dari MNC Sekuritas, memiliki pandangan yang sedikit berbeda. Ia memprediksi IHSG berpeluang menguat terbatas pada perdagangan hari ini, dengan level *support* 7.148 dan *resistance* 7.204. Sentimen utama yang diperkirakan akan memengaruhi pergerakan ini adalah perkembangan “perang dagang” AS, yang masih menunjukkan dinamika “tarik ulur” dalam pemerintahan AS. Selain itu, rilis data *Personal Consumption Expenditures* (PCE) AS yang secara konsensus diperkirakan melandai, serta data neraca dagang dan inflasi Indonesia yang juga diproyeksikan melandai, akan menjadi perhatian investor.
Herditya Wicaksana merekomendasikan investor untuk mencermati beberapa saham berikut, beserta target harganya:
* TINS: Target harga Rp 1.250 – Rp 1.300 per saham.
* BMRI: Target harga Rp 5.525 – Rp 5.750 per saham.
* ASII: Target harga Rp 4.900 – Rp 4.990 per saham.